💋AsRen-28💋

2.2K 342 17
                                    

Minimal vote dan sadar diri.

💋Thats the worse than ever💋

Astarea menatap Renald yang tertidur lelap di kasur, rumah yang akan Renald tempati adalah rumah sederhana di pedesaan, dengan adanya peternakan sapi untuk Pak Bob urus.

Perlahan, Astarea menunduk dan mengecup dahi Renald pelan.

"Jaga diri baik-baik," bisik Astarea parau.

Dia sudah menguatkan diri, inilah yang terbaik untuk mereka.

"Nyonya." Pak Bob menepuk bahu Astarea lembut, seperti seorang ayah pada Putrinya.

Selain melepaskan Renald, Asta juga melepaskan Pak Bob "Pak, jaga Renald ya, dan makasih untuk kerja keras yang Pak Bob berikan selama jadi butler saya," tutur Asta serak.

Serak habis nangis daritadi.

Pak Bob tersenyum tipis "Nyonya lah yang berjasa bagi saya, kalau bukan karena anda, mungkin saya sudah menjadi gelandangan di jalan, saya akan menjaga Tuan Renald selagi saya mampu."

Astarea begitu beruntung memiliki pekerja seperti Pak Bob, beliau begitu  kompeten dan sangat disiplin dalam pekerjaannya.

Ikatan antara Astarea dan Pak Bob saja bisa dikatakan dekat seperti Ayah dan Anak, berbeda dengan ikatan Asta dengan Papinya sendiri.

Memang benar, bersama orang asing, ikatan lebih erat dibanding keluarga sendiri.

Astarea menarik tangan Pak Bob lalu menyalimnya sopan "Saya pamit Pak, jaga Renald untuk saya," tutur Astarea kemudian tersenyum hangat.

Renald benar-benar merubah Mafia tak ber empati seperti Astarea menjadi sosok yang lebih manusiawi.

Pak Bob menahan diri untuk tidak menangis, dia mengangguk saat Astarea mengatakan hal barusan.

Setelahnya, Astarea berbalik dan berjalan keluar dari kamar.

Bersama Luo yang setia bersamanya.

"Mari Nyonya," ujar Luo serays mengulurkan tangannya pada Astarea.

Asta menyambut tangan Luo lalu masuk ke dalam mobil, meninggalkan rumah yanh nantinya akan menjadi tempat Renald tinggali, tanpa Astarea.

Mobil melaju pergi dari halaman rumah, meninggalkan rumah tersebut dibelakang.

Astarea duduk di kursi tengah mobil, menatap foto antara dia dan Renald yang pernah Astarea ambil di Belanda dulu.

Dikecupnya pelan foto tersebut dan dipeluknya "I love you."

Kata-kata itu akan terus Astarea ulang setiap hari, demi mengingat dirinya akan cintanya pada Renald.

Luo sendiri membiarkan Nyonya-nya untuk sementara waktu, beliau butuh waktu.

.....

Saat Renald bangun dari tidurnya dan menyadari kalau tempat dia berada bukanlah Mansion ataupun hotel tempat dia dan Astarea kemarin, Renald panik.

Dia bangkit dari kasurnya lalu berlari keluar kamar.

"Asta!" Serunya panik dan ketakutan.

Pak Bob yang sedang memasak sarapan, tampak tak tega.

"Pagi, Tuan Renald," sapanya ramah.

Renald menoleh kearah Pak Bob, dia terlihat begitu linglung dan kalut.

"Dimana Asta?" Tanya Renald parau.

Pak Bob tersenyum miris "Nyonya sudah kembali ke Indonesia, Tuan." Jawaban Pak Bob membuat sekitar Renald langsung hening.

Seolah tak ada lagi suara yang masuk ke telinganya, tatapan mata Renald terlihat hancur.

Air mata berlomba untuk turun, dadanya sesak, ditambah perih ditenggorokannya menahan isakan.

Tubuh Renald meluruh lemas, dia terduduk di lantai dengan tatapan penuh kehancuran serta kekecewaan.

Tubuhnya bergetar hebat "Asta membuangku.." bisiknya pilu.

"Dia..membuangku.."

"Aku dibuang lagi..." Isakan mulai terdengar, Renald menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan kemudian menjerit histeris.

Sangat histeris bahkan sampai tenggorokannya sakit.

Dia dibuang..

Apa sebegitu tak berartinya Renald, sampai-sampai orang yang sangat Renald cinta, membuangnya begitu saja.

Jeritan pilu nan histeris yang Renald berikan, menyayat hati Pak Bob.

Kenapa harus Astarea? Kenapa harus Astarea yang membuang Renald.

Kenapa..

"Dia membuangku.." Jeritan histeris itu mulai menipis digantikan tangisa pilu menyayat hati.

Tak bisa dijabarkan seberapa sakit dan perih dada Renald.

Kembali dibuang oleh orang yang sangat dia cintai, Renald rela terus disiksa karena kutukan Astarea.

Sangat rela, tapi, tidak dengan dibuang seperti ini.

Ini terlalu menyakitkan.

Renald trauma akan dibuang atau dicampakan, dia takut, takut..

"Dia membuangku.." Isaknya pilu.

"Dia bahkan membuangku..aku benar-benar tak berguna.." Isakan Renald semakin memilukan.

Menyedihkan.

💋Bersambung💋

Crazy Man be Mine [End]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt