💋AsRen-18💋

2.6K 428 17
                                    

Vote dan komen adalah bukti kalau kalian adalah manusia, bukan setan.

200 vote dan 50 komen ayo!

💋Everything was so sweet, until you try to kill me💋

Liburan selesai, mereka sudah kembali ke Indonesia dan ke mansion.

Tengah malam, disaat semua orang terlelap, Renald membuka matanya kala merasakan seseorang menduduki tubuhnya.

Tatapan mata Renald kosong, namun bergulir menjadi tatapan lembut saat melihat sosok yang mendudukinya adalah Asta-nya.

"Asta-ku," bisik Renald seraya mengelus pipi Astarea.

Tatapan mata Astarea begitu dingin, dia menatap kearah Renald lalu mencekik leher Renald kuat, sangat kuat.

"Mati..mati.." bisik Astarea dingin dengan aura yang mencekam.

Renald tak membalas, dia tersenyum, membiarkan Astarea melakukan apapun yang Astarea mau.

Astarea kian mengeratkan cekikannya, semakin kuat, walau napas Renald mulai terputus-putus, tapi dia tak menghalau Asta-nya.

"Lakukan..apapun.." lirih Renald begitu lembut.

Astarea menyeringai lebar, dia mencekik Renald semakin kuat, namun cekikan itu mengendur saat Astarea kehilangan kesadaran lalu terbaring diatas tubuh Renald.

Renald berusaha bernapas dengan perlahan, dia memeluk Astarea erat lalu mencium pipinya.

"Dewi-ku," bisiknya hangat lalu memejamkan matanya, tertidur dengan tenang.

Memeluk Astarea adalah obat bagi Renald, dan tidurnya malam ini mendatangkan mimpi baik, walau Renald tak tau apa alasan Astarea mencekiknya, tapi Renald tak perduli.

Selama Astarea bersamanya, maka Renald tak masalah untuk disiksa.

Astarea terlihat begitu nyaman dipelukan Renald, senyum tipis Asta berikan dalam tidurnya.

Seperti yang dikatakan, kisah mereka manis, walau harus berlumuran darah.

Keesokan paginya, Astarea seperti tak tau apapun tentang apa yang dia perbuat tadi malam, Renald pun tak mau mengungkitnya.

Jadi setelah sarapan, Astarea berangkat kerja.

"Dah baby Ren~" Pamit Astarea lembut seraya melambai pada Renald yang berdiri di depan pintu.

Renald tersenyum manis, dia melambai untuk membalas lambaian Astarea "Dah, Asta-ku~" Ucapnya manis.

Ah, indahnya.

Setelah Astarea berangkat, Renald segera terdiam dengan tatapan kosong, dia menoleh ke belakang, menatap Pak Bob datar.

"Kutukan, apa Asta-ku mendapatkan kutukan itu?" Tanya Renald langsung.

Pak Bob terdiam, mencelos saat mendengar pertanyaan Renald.

"Bagaimana anda tau, Tuan?"

Renald mengalihkan tatapan matanya, lalu menatap Bob lagi.

"Jawab saja." Nada suara Renald sangat kosong.

Pak Bob menghela napas pelan, dia mengangguk terpaksa.

"Kutukan yang ada pada pewaris utama Alloma akan aktif saat mereka merasa, ada seseorang yang memperlakukan mereka seperti barang berharga, memuja, menjaga dan dicintai secara berlebihan,"

"Aku menganggap Asta-ku sebagai Dewi, apa salahnya?"

"Tuan, itulah, pemicu Kutukan Alloma aktif, kita harus mengawasi Nyonya karena, kutukan itu aktif setiap Nyonya tidur, dia akan menghabisi orang yang mencintainya secara berlebihan."

Renald mengangguk paham, dia mengelus lehernya yang masih ada bekas cekikan.

"Aku tak perduli, Asta-ku, apapun itu, dia tetap Dewi-ku," putus Renald seraya berjalan menuju tangga.

Yah, apapun kutukan itu, Renald tak perduli.

"Tuan, tak ada cara agar kutukan itu sirna, selain kematian." Perkataan Bob membuat Renald berhenti lalu menoleh dari sela bahunya.

Dia tersenyum datar "Maka kematian lah yang akan di dapat, apapun keinginan Asta-ku, jika dia ingin aku mencabut jantungku sendiri, maka itulah yang dia dapatkan."

Nada suara Renald datar, namun Bob bisa meyakini jika Renald benar-benar jatuh pada Astarea.

Kutukan itu mendatangkan orang yang sempurna untuk Astarea.

💋Bersambung💋

Crazy Man be Mine [End]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora