💋AsRen-17💋

2.8K 429 15
                                    

Vote dan komen adalah bukti kalau kalian manusia, ini lapak end 2 hari lagi, kayanya.

200 vote dan 50 komen, ayo!

💋I've got my eye on you💋

Liburan yang menyenangkan, mereka dibebaskan pergi kemana saja yang mereka mau selama di Belanda.

Astarea membawa Renald, Luo dan Pak Bob ke taman bunga tulip yang indah, tatapan mata Renald hanya tertuju pada Astarea seorang.

Tangannya menggenggam tangan Asta, matanya menatap dalam kearah Astarea.

Semilir angin membuat rambut Astarea bergerak, memperlihatkan wajah cantik Astarea yang kian membuat Renald jatuh.

Asta sangat cantik dengan balutan dress putih gading yang bergerak indah seiring diterpa angin.

Cantik, sempurna, luar biasa, Renald tak bisa mendeskripsikan bagaimana seorang Astarea.

Matanya sudah tertuju pada Astarea, Dewi-nya.

"Asta-ku.." gumam Renald seraya mengeluskan pipinya ke pipi Astarea, mengulas senyum manis.

"Dewi-ku.."

Astarea tersenyum lembut, dia mencium pelipis Renald lalu memeluknya erat, momen ini membuat Astarea merasa normal.

Tanpa senjata, tanpa darah, tanpa ada dunia gelap.

Hanya Asta, dan Renald.

Di taman tulip indah, begitu cerah dan membahagiakan.

"Ayo kita kesana," ajak Asta seraya menarik Renald untuk melihat jenis bunga lainnya.

Renald mengangguk patuh, senyum terulas diwajahnya saat melihat senyum diwajah Astarea.

"Dewi-ku.." kecupan hangat Renald berikan dipunggung tangan Astarea.

Keduanya ditatap sedemikian rupa oleh Pak Bob dan Luo, keduanya mengawasi saja.

"Pak, anda rasa, apa mereka bisa bersama?" Tanya Luo pelan pada Pak Bob.

Senyum miris Pak Bob berikan, dia menghela napas pelan.

"Saya juga tidak tau.." Jawab Pak Bob lirih.

Luo menatap punggung sang Nyonya bersama anjing cantiknya, mereka seperti berbahagia, seolah-olah dunia ini hanyalah kisah dongeng yang berakhir bahagia.

Padahal, Alloma sama saja seperti Dameswara.

Kutukan mereka ada, hanya saja berbeda jalur.

Pak Bob hanya bisa berharap yang terbaik untuk Astarea dan Renald, walau cara mereka mengeskpresikan perasaan berbeda, tapi Pak Bob tau, keduanya saling membutuhkan.

"Saya berharap, kutukan penerus tak akan mengenai Nyonya, walau saya tau, setiap pewaris akan mendapatkan kutukan tersebut," bisik Pak Bob.

Melihat bagaimana sang Nyonya lebih hidup setelah kedatangan Tuan Renald, membuat Pak Bob bahagia.

Setelah hampir seumur hidup sang Nyonya, tak pernah mendapatkan kebahagiaan nyata.

Dia memang kuat, dominan, cantik dan sempurna, namun ruang kosong ada di dalam hati Astarea.

Ruang kosong, yang tak bisa disentuh oleh cinta, ruang kosong, berantai berduri, seolah mengunci Astarea dari segala jenis emosi.

Datar, kosong, cangkang busuk, Astarea tak lebih dari cangkang tak berisi.

Tatapan matanya memang terlihat hidup, hanya saja, siapapun tau jika Astarea masih meraba untuk mencari jawaban atas ruang kosong dihatinya.

"Dewi-ku." Astarea tersenyum manis mendengar itu, namun, jantungnya tak berdegup cepat akan kebahagiaan.

Tak ada, hampa, kosong...

Astarea..mulai tak mampu menahan kekosongan yang kian menjerit direlung dalam, Asta harus menemukan jawabannya.

Dia mencium pipi Renald dan mengeratkan genggaman tangan mereka.

"Aku harap, kau adalah jawaban itu, Renald." Senyum manis yang indah.

Renald melihat senyuman itu, senyuman manis yang hampa, hanya saja, senyuman itulah yang Astarea mau.

Dia memeluk Astarea erat "Berikan aku senyuman itu, Asta-ku, akan kuberikan apapun untukmu, asal senyuman itu, terus tertuju padaku," bisik Renald penuh cinta.

Kekehan Asta berikan, dia mengecup dahi Renald.

Apa jawabannya, apa? Asta butuh jawaban itu segera.

Sebelum kutukannya kian aktif..

💋Bersambung💋

Crazy Man be Mine [End]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum