(01)- Kilas Balik

5.1K 254 3
                                    

Happy reading all!

***

"buat orang bahagia, dan kita akan ikut bahagia."-Gafa

***

Novel yang berjudul Gafandra itu menceritakan mengenai seorang anak laki-laki yang berusaha mencari kebahagiaan nya. Gafandra bintang anugrah namanya. Saat masih sangat kecil, kedua orang tuanya berpisah.

Gafa tinggal bersama Mama dan Nenek nya. Tapi saat umurnya 5tahun, Mamanya juga pergi meninggalkan nya beralasan kerja di luar kota. Sekarang Gafa tinggal bersama nenek nya, kehidupan nya tanpa orang tua tidak pernah membuat Gafa mengeluh. Nenek nya sudah lebih dari cukup.

Saat Gafa ingin memasuki SMA, ia harus kehilangan orang yang benar-benar dia sayang. Neneknya. Gafa marah, sedih, kecewa, dan sendirian saat ini. Bahkan saat kematian neneknya saja, orang tuanya bahkan tidak datang sama sekali. Itu yang membuat Gafa kesal dan kecewa kepada mereka.

Saat memasuki SMA dia sudah mulai terbiasa hidup sendiri. Walau orang tua nya sering mengirimkan uang setiap bulan, Gafa tidak memakainya. Justru dia memasukkan kedalam tabungan. Dan untuk makan sehari-hari, Gafa menghasilkan uang dengan cara membuat kue lalu menjualnya, dan balap liar dengan taruhan yang luar biasa.

Gafa bersyukur setidaknya tuhan tidak membiarkan dia merasa sendirian. Dia memiliki teman-teman yang hebat dan luar biasa. Dia dan teman-temannya memiliki sebuah geng yang bernama red black. Sang penguasa jalanan.

Entah kenapa setiap hari selalu saja ada masalahnya, tapi Gafa berusaha untuk tetap sabar. Prinsip Gafa itu satu, buat orang bahagia, dan kita akan ikut bahagia.

Semua pristiwa demi peristiwa berlalu. Saat Gafa berada di kelas 3SMA ia bertemu dengan seorang gadis tunawicara di sebuah halte bus. Gadis itu duduk termenung di sana sendirian. Gafa yang keheranan pun menghampiri nya, Gafa sempat tertegun akan paras gadis itu. Dengan pelan Gafa mengajak nya mengobrol, tetapi gadis itu malah menggerakkan tangan nya seperti sebuah isyarat. Dari situlah Gafa mengetahui bahwa gadis ini tidak dapat berbicara.

Gafa tidak mempermasalahkan hal itu. Gadis itu sudah membuat ia merasakan cinta, dan takdir seperti berpihak padanya. Karena tidak berselang hari, dia di pertemukan lagi dengan gadis itu. Gafandra menyukainya, Gafa menyukai semua tentang dia.

Tapi lagi-lagi takdir sangat kejam padanya. Ia dinyatakan memiliki penyakit gagal ginjal. Dunia Gafa seperti hancur, ia tidak tau lagi harus bagaimana. Dengan gemetar dia menyembunyikan semua ini dari semua orang. Bahkan teman-teman nya tidak tau kecuali Dilan morgan, sahabatnya.

Dilan menemani Gafa untuk cuci darah setiap minggu nya. Gafa tidak mengeluh, ia justru berusaha untuk sembuh. Walau ia tau, kemungkinan besar itu mustahil. Tapi Dilan selalu menyemangati nya, sahabat coklat nya itu selalu ada untuknya.

Semakin hari rasanya semakin berat. Banyak juga masalah yang harus Gafa lewati, dan bahkan ia sempat bertengkar dengan teman-teman nya karna sebuah salah paham. Kata mamanya, Gafa harus menduduki bisa memenangkan turnamen basket antar provinsi. Dan saat itulah Mamanya akan pulang menemui nya.

Gafa sangat senang mengetahui hal itu, dan ia memutuskan untuk menambah latihan nya, dan mengabaikan penyakitnya. Gafa sangat ingin bertemu dengan orang tuanya... sekali saja. Walau hanya sebentar, ia sangat rindu.

Dilan menentang keras Gafa. Dia tidak ingin Gafa melupakan kesehatannya. Di tambah teman-teman nya yang merasa bahwa Gafa berubah. Gafa jauh lebih mementingkan latihan dari pada mereka. Dan hal itu membuat teman-teman nya menjauhi nya sementara agar Gafa sadar.

Tapi hal itu justru memperburuk keadaan Gafa. Ia mengira dirinya sendirian lagi saat ini. Bahkan Dilan pun tidak lagi menemaninya cuci darah dua minggu ini. Gafa sedih, Gafa sakit, Gafa ingin berbagi rasa sakitnya. Tapi Gafa tau dia orang yang merepotkan, dia tidak mau merepotkan dan mencemaskan teman-temannya.

Belum lagi masalah dia dengan gadis yang ia cintai. Gadis itu tidak mengetahui bahwa Gafa sakit. Tapi kedua orang tua nya tau bahwa Gafa sakit keras. Hal itu membuat mereka melarang Gafa untuk mendekati anak gadis mereka. Mereka tidak ingin anak mereka di tinggal saat sedang sayang-sayang nya. Mereka takut anak mereka kehilangan warna dunianya. Jadi sebelum semuanya menjauh, lebih baik di hentikan dari sekarang.

Gafa diam saat orang tua gadis itu memaki dirinya, mengatakan bahwa ia menyusahkan orang lain, dan penyakitan serta menyedihkan. Gafa segera pulang dan menidurkan dirinya, meluapkan semua masalahnya di dalam buku hariannya.

Gafa sekarang hancur, ia sudah tidak memiliki siapa-siapa sekarang. Bahkan sahabatnya saja menjauhinya. Sejak saat itu, Gafa jarang cuci darah. Dia juga mengalami banyak mimisan saat beraktivitas. Semua orang dapat melihat akhir-akhir ini Gafa terlihat pucat. Wajah yang biasanya ceria dan teduh itu sekarang seperti mayat hidup.

Gafa berusaha menahan rasa sakitnya. Ia tiba-tiba mimisan saat sedang berjalan di koridor sekolah. Teman-teman nya panik melihat hal itu, termasuk Dilan. Dengan cepat Dilan membawa Gafa kerumah sakit. Dan dokter mengatakan bahwa tubuh dan ginjalnya sudah tidak kuat lagi. Dan hal itu bisa berakibat fatal.

Gafa tidak mendengarkan ucapan dokter itu. Ia masih meneruskan latihannya agar Mamanya pulang. Dilan tidak bisa menghentikan kekeras kepala sahabatnya.

Saat hari kejuaraan, Gafa melihat timnya menang, dan mendapatkan juara pertama se provinsi. Dirinya tersenyum senang dan langsung berlari menuju kerumahnya. Tapi saat sedang berada di tengah lapangan, tiba-tiba dadanya sakit dan kepalanya sangat pusing serta telinga nya yang berdenging hebat. Banyak darah yang mengalir dari hidungnya. Ia menatap hal itu lalu tersenyum, kemudian ia menatap ponsel nya yang berdering memunculkan nama Mama.

Gafa tersenyum, kemudian ia terus berlari sebrang jalan dengan lemas. Semua orang menatap terkejut Gafa, dan mereka berteriak histeris. Dilan berusaha mengejar Gafa di antara banyak kerumunan. Saat sudah berada di dekat Gafa, Dilan melihat tubuh Gafa yang tertabrak mobil dengan cukup kuat. Dan tubuh itu terhempas jauh sekali.

Gafa menatap ponselnya dengan pandangan buram. Rasa sakit menyambutnya dengan sangat hebat. Disana terhubung dengan Mamanya. Gafa tersenyum saat mendengar suara yang sangat ia rindu kan. Lalu matanya tertutup.

Gafa di bawa kerumah sakit, tapi sayang. Semuanya sudah terlambat. Ia meninggalkan semua orang yang menyayangi nya saat perjalanan ke rumah sakit. Bahkan Mamanya pun menangis histeris dan meminta maaf. Dilan hanya diam, dan teman-temannya Gafa menyesali semua yang telah terjadi.

Ternyata sosok yang begitu mereka sayangi itu adalah sosok yang sangat rapuh. Dia menderita selama ini, teman macam apa mereka?! Andai saja mereka bisa lebih mengenal Gafandra....

Selamat tinggal bintang kecil.

***

"Gue sebenarnya lagi ada di mana sih?!" Gerutu nya. Ia melihat jalanan yang sangat sepi. Sekarang Leoni sedang duduk di halte bus. "Stt... mana dingin lagi," lanjutnya memeluk tubuhnya sendiri.

Leoni bingung, kenapa dirinya jadi terdampar di sini? Mana hujan lagi.

Saat sedang asik dengan pemikirannya sendiri. Tiba-tiba saja kabut asap berwarna merah mengelilingi dirinya.

"Eh! Ini kenapa?! Ada hantu kah?!" Dia berteriak-teriak terkejut akan apa yang ia alamai. Kabut itu semakin banyak dan sekarang sudah menutupi seluruh tubuhnya. Leoni berusaha untuk menghilangkan kabut itu dengan tangannya.

Sesaat kemudian kabut itu tiba-tiba hilang begitu saja. Dan lagi-lagi Leoni di buat melongoh melihat pemandangan di hadapannya. Danau! Ya, danau!!

"Anjir! Gue dimana lagi ini?!"

Leoni sempat terkesiap akan pemandangan yang berada di hadapannya. Danau itu sangat indah dengan bulan yang menggantung di atasnya.

"Keren...."

"Selamat datang, Leoni."

Leoni terkejut, dan langsung membalik badan nya. Ia terkejut lagi saat mendapati seorang pemuda di hadapan nya ini sangat tampan!

Tunggu...

"Siapa lo?!"

Bersambung....

Hallo! Jangan lupa vote and komen nya ya! Baybay~

Change FateWhere stories live. Discover now