(28)- Poltak

591 43 4
                                    


Kalau ada typo tandain ya.

Happy reading ~

***

"

Sejak kapan?!"

"Sejak jaman praaksara," jawab Laura ngasal.

"Gue serius bjir!"

"Besok disekolah lo bakal tau. Sekarang gue mau kebawah dulu, mau makan, gue lapar!" Laura menghempaskan tangan nya lebay dan langsung melenggang pergi meninggalkan Glora yang kembali pada kasurnya.

"Padahal gue kepo," gumamnya kesal. Glora berpikir sejenak dan berusaha merangkai kejadian yang terjadi di dalam dunia novel ini.

"Gue masuk ke novel karena niat gue buat ubah nasib tokoh utama. Dan gue ketemu sama Alvarez yang melayang, bisa tembus, bahkan bisa menghilangkan kayak hantu.

"Alur berubah, Aurora yang sifat aslinya keungkap, dia rubah ekor 9. Sedangkan gue bisa meramal masa depan lewat mimpi," lanjutnya.

Glora memeluk boneka Doraemon nya. "Gafa Alhamdulillah baik-baik aja sampai sekarang, dan belum ada tanda-tanda kalau dia kena gagal ginjal.

"Tapi... Alvin dan Zora jadi hancur di sini. Padahal hubungan mereka di novel baik-baik aja sampai akhir. Tapi, sekarang mereka sama-sama gila." Glora mengusap wajahnya pusing.

"Dan sekarang, Dilan sama Laura jadian?! BISA GILA GUE LAMA-LAMA! PLOT TWIST MACAM APA INI?!" teriaknya di akhir.

Glora merengek seperti bayi di kasur itu, berputar ke sana dan ke sini seperti habis diputus cinta. "Gue siapa? Gue dimana? Gue gapapa?" Tanyanya prustasi.

"Gafa... Gue pengen nyerah aja rasanya, capek, pusing, stres lama-lama!" Keluhnya.

Glora terdiam sejenak, tiba-tiba ia kepikiran sesuatu. "INI GUE BENERAN BISA PULANG KAN?! ALVAREZ LO DIMANA!"

***

"Lo ngehindari Zora? Kenapa?" Tanya Laura aneh saat melihat Glora yang terlihat menjauh setiap kali berpapasan dengan Zora.

"Gue gapapa."

"Bohong lo, gue lo bohongi?" Tantang nya. Laura menggandeng tangan Glora tanpa aba, yang membuat Glora langsung menurut tanpa bisa protes.

Laura mengajak Glora membeli minuman di mesin minum. "tunggu bentar ya," katanya.

"Lo mau beli apa?"

"Susu pisang," balasnya sambil sibuk dengan mesin itu.

Glora menatap heran. "Lah? Sejak kapan lo suka susu pisang?" Tanyanya heran, sebab Laura sangat tidak suka dengan susu. Apapun mereknya.

"Ada deh." Laura langsung menyeret Glora bersama nya. Ternyata tujuan gadis itu adalah mejanya Gafa dkk.

Glora melihat adanya Dilan, Alan, dan Fahri. Ia tidak melihat Gafa, Andre dan Alvin di sana. "Lo mau ngapain?"

"Ada deh."

"Ada deh, ada deh mulu lo!"

"Ck, udah nurut aja!" Laura terus berjalan mengabaikan Glora yang terus mengoceh tidak jelas.

Saat sampai di sana, Laura langsung berlari kecil dan teriak. Membuat seisi kantin dan dirinya menjadi kaget, se kaget kagetnya.

"Coklatt Dilan sayang! Mau susu pisang gakk?"

Glora melotot dan terbatuk-batuk tanpa sebab. Buset, satsetsatset!

"Woi lau! Sejak kapan lo mulai balik lagi ke habitat lo?" Tanya Fahri, pasalnya beberapa minggu ini Laura bahkan tidak menyapa Dilan. Tapi sekarang?

Change FateWhere stories live. Discover now