(23) -Zora dan Alvin

1.1K 121 12
                                    

"kalau gak suka, jangan ngasih harapan!"-Glora.

*****

"Lo sekolah disini? Sejak kapan!" Sekarang Glora sedang memojokkan dan menuntut sebuah jawaban dari Alvarez atau yang kita kenal selama ini sebagai Al.

Alvarez memundurkan tubuhnya saat wajah Glora semakin dekat dengan wajahnya. "Sejak tadi" jawabnya polos.

Glora menarik wajahnya dan menatap Alvarez dengan detail. "Alvarez Dirgantara. Itu nama lo?"

"Iyalah."

"Terus, kenapa selama ini lo gak ngasih tau gue?!" Bentak Glora.

Alvarez memutar bola matanya. "Lo gak nanya," jawabnya. Yang sialnya itu membuat ia mendapatkan sebuah pukulan kuat di lengan nya. Ternyata tenanga Glora tak main-main.

"Aw... Jangan mukul dong!"

"Berarti selama beberapa hari ini, lo ngurus semua ini?"

"Iya." Glora menatap tak percaya, pantas saja. Ingin sekali Glora mencabik-cabik wajah yang sialnya tampan itu.

Glora sempat terdiam, dia memikirkan kata-kata yang tergiang-giang dia kepalanya waktu Alvarez memperkenalkan diri di depan kelas. Kata-kata itu membuatnya penasaran.

"Laju motormu terlalu cepat, Alvarez," gumamnya. Glora menunduk memikirkan kata-kata yang terasa janggal itu.

"Lo bilang apa?" Kata Alvarez. Dia mendengar apa yang digumamkan oleh Glora, hanya saja dia ingin memastikan lagi.

Glora mendongak. "Kenapa laju motor lo cepat waktu itu?"

Alvarez terlihat terkejut dan menatap tak percaya dengan apa yang Glora tanyakan. Glora menatap detail ekspresi wajah itu.

"Lo ngomong apa? Ngaco lo!"

Glora menatap malas. "Udahlah, lo gak mau jawab ya udah!" Setelah mengatakan itu, Glora pergi meninggalkan Alvarez dengan pikiran yang bercabang-cabang entah kemana. Satu pertanyaan nya.

"Kenapa dia bisa tau?"

***

"Apin!" Zora mengejar Alvin yang seperti sengaja menjauh dari dirinya. Padahal hubungan mereka bisa di pertahankan baik-baik, tapi entah kenapa Alvin malah seperti menjauhi dirinya. Zora benci situasi ini, dia tidak suka.

Alvin tetap berjalan tanpa mendengarkan panggilan dari Zora. Zora yang terlampau kesal pun menarik Alvin agar dia berhenti berjalan.

"Kamu kenapa? Kalau aku ada salah, jangan gini caranya! Kamu marah sama aku? Aku minta maaf." Suara gadis itu mulai bergetar.

Alvin membalikkan tubuhnya menghadap Zora. Raut wajah nya datar dan tak merasa iba sedikitpun. "Lo ganggu hidup gue," katanya.

Zora mendongak, mata gadis itu sudah berair, bibir dalamnya ia gigit untuk menahan rasa sesak yang muncul di dada.

"K-kamu sakit kan? Kamu gak mungkin bilang begitu.... " Lirihnya sedih.

Alvin menatap datar tanpa minat. "Lo yang sakit, Cewek gila. Lo selama ini ganggu hidup gue, lo pikir gue bahagia sama pertunangan ini? Enggak sama sekali. Lebih baik lo jauh-jauh dari kehidupan gue, lo mengganggu pemandangan," ujarnya.

Pegangan Zora pada seragam Alvin terlepas. Dia tidak bisa berkata-kata lagi, bibirnya keluh, dada nya sesak, rasanya sangat tidak percaya dengan semua ini.

Glora, gadis itu sudah memantau sedari tadi dari balik tembok. Dia pikir Alvin akan luluh dan masalah mereka berdua selesai. Tetapi ternyata di luar BMKG.

Change FateWhere stories live. Discover now