(06) -Murid Baru

3.3K 216 2
                                    


Ada yang kangen gak?

Happy reading ~

***

"Setiap manusia itu munafik, dan diri lo sendiri juga munafik."-a.u.p

***

"Woahhh, emezingg. Sekolahnya gak besar-besar amat, tapi elegan sekali sayy," celoteh nya menatap bangunan di hadapan nya itu takjub.

Leoni menelan ludah nya susah, apakah dia akan memiliki teman di sini?

"Bego! Ya dapatlah, tolol! Gue 'kan baik, ramah, dan cantik gini masa gak ada yang mau temenan?" Ujarnya PD.

Bruk

"Aww... Kalau jalan pakai mata dong!" Leoni menatap sengit orang yang menabraknya sehingga membuat dia jatuh dengan tidak elit sekali.

Sang pelaku hanya menatap malas orang yang dia tabrak. Dia juga jatuh tadi, alhasil dia bangun dan berancak pinggang menatap Leoni yang masih misu-misu tidak jelas di sana.

"Sorry ni ya, lo ngapain bengong di depan gerbang sekolah? Orang mau lewat lo hadang!" Gadis itu berancak pinggang menatap nyalang Leoni yang masih terduduk di sana dengan pandangan cengoh nya.

"J-jadi lo nyalahin gue? Lo yang nabrak ya!" Leoni berdiri dengan kesal, gadis di depan nya itu sudah membuat mood pagi nya buruk. "Lagian badan gue gak kecil-kecil amat. Jadi seharusnya lo liat dong!"

Gadis itu menatap julid Leoni. "Yaudah, maaf. Btw, lo anak baru ya? Gue gak pernah liat lo sebelum nya."

"Iya gue anak baru." Leoni menatap dengan pandangan tak suka. "Dan hari pertama gue sial banget," gumannya.

"Mumpung gue lagi berbaik hati, gue menawarkan diri ngantar ke ruang kepsek, gimana?" Tawarnya. Leoni menatap waspada, pasti ada udang di balik bakwan.

"Lo serius?" Tanya kurang yakin.

Gadis itu berdecak. "Gue serius! Mau gak?"

Leoni menimbang-nimbang keputusan, dia memasang wajah berpikir keras yang jatuhnya terlihat seperti orang yang sedang bengong mikiri nasib. "Yaudah deh, gue mau," finalnya.

"Gitu kek dari tadi, ayo!"

Di sepanjang jalan Leoni menjadi pusat perhatian. Toh Leoni tidak perduli, dia tau dia cantik jadi jangan di liatin gitu juga dong. Berbeda dengan hatihya yang mengoceh pd, wajah Leoni malah melototi mereka dengan bola mata yang hampir keluar.

"Muka lo biasa aja, kayak mau di perkaos aja," celetuk gadis di depannya ini. Leoni menatap geram orang di depannya, hei, apakah wajahnya emang seperti itu?

Dengan cepat Leoni berjalan mendahului gadis itu, kemudian dia berbalik menatap tajam gadis itu. Dia meneliti setiap inci panampilannya, gadis itu berpenampilan sedikit tidak rapi, dan juga rambut pendek dengan kaos kaki warna-warni di hari senin... what?! Seperti nya dia tau siapa gadis di hadapannya.

Leoni menatap name tag di dada gadis itu. Aisha Arsenia rahayu.

"Ngapain lo?" Dia menatap was-was Leoni yang seperti ingin memakan nya hidup-hidup. Apakah dia salah membantu orang?

"Lo, Aisha?" Tanyanya.

Gadis yang di tanyai hanya diam, dia mencoba mencerna kata-kata dari orang yang kurang war-maksudnya murid baru ini. "Iya," jawabnya seadaanya, ya, namanya memang Aisha.

"Serius?" Lagi-lagi Aisha harus menghela nafasnya ketika berbicara dengan si murid baru.

"Iya, bego! Beruan elah!" Dia menarik Leoni cukup kuat, membuat sang empu tersentak lalu mengupat dengan spontan akibat tarikanya. "Lo ngehabisi waktu gue tau gak?! Untung aja gue mau bantu lo!"

Change FateWhere stories live. Discover now