08 - Yin Hufu

1.6K 221 33
                                    

5 Februari

.
.
.

Jiang Cheng tertawa ketika mendengar cerita Wei Wuxian tentang peristiwa di pemandian tadi pagi.

"Ahahahahahaha, tidak kusangka ternyata hantu itu menjahilimu juga". Remaja Jiang itu tertawa terbahak sembari memegangi perutnya yang terasa sakit.

Wei Wuxian mendelik, ia menusuk kroket di nampannya dengan garpu tanpa perasaan. Saat ini mereka tengah berada di kantin asrama. Berhubung ini hari sabtu dan kegiatan belajar-mengajar libur di akhir pekan.

"Itu tidak lucu". Desis Wei Wuxian, ia tidak habis pikir. Bisa-bisanya dirinya tidak menyadari bahwa yang mengisi bilik di sebelahnya saat itu bukan manusia.

Jiang Cheng menepis setitik air mata di ujung matanya dan menghentikan tawanya, walaupun masih tersenyum.

"Ya, memang tidak lucu. Kau menderita karena busa sampo". Ujar si remaja Jiang.

"Tidak lucu tapi tertawa dengan mulut lebar, Jiang Cheng oh Jiang Cheng kau melanggar peraturan". Timpal si remaja Wei sembari menyeringai. Jiang Cheng seketika terdiam. Tubuhnya menegang.

'Sial!!'. Batin Jiang Cheng.

Jiang Cheng menengok ke samping kanan dengan gerakan patah-patah. Keringat dingin mengucur dari pelipisnya, matanya membola ketika melihat sang kesiswaan yang kebetulan sedang berpatroli menangkap basah pelanggaran yang dilakukan oleh remaja Jiang tersebut.

"Ehehehe, halo senior. Hari yang indah bukan?". Tanya Jiang Cheng dengan canggung sembari melambaikan tangannya kepada Xiao Xingchen, senior mereka yang menjabat sebagai kepala kesiswaan.

Xiao Xingchen balas tersenyum manis. Namun senyuman itu justru terasa mematikan. Jiang Cheng menelan ludahnya kasar.

"Jiang Wanyin siswa kelas dua penghuni kamar nomor enam puluh, setelah ini datang ke ruangan saya". Ujar Xiao Xingchen sembari tersenyum manis.

"Ba- baik senior".

Wei Wuxian tertawa pelan sembari menutup mulutnya dengan kedua tangannya, Jiang Cheng mendelik ketika mendapati temannya itu malah menertawakannya.

"Selamat bersenang-senang A-Cheng~".

"Haish!! Aku pergi dulu!".

Angin berhembus pelan, menerbangkan helaian surai legam milik remaja berparas cantik yang sedang duduk di tepian menara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angin berhembus pelan, menerbangkan helaian surai legam milik remaja berparas cantik yang sedang duduk di tepian menara. Untuk ukuran seorang laki-laki Wei Wuxian memang dikategorikan cantik, wajahnya yang terlalu tampan sampai-sampai ketampanan itu berubah menjadi cantik.

Manik abu miliknya memandang lurus sebuah bangunan yang hanya bisa terlihat dari ketinggian.

Jingshi di siang hari. Terlihat sunyi dan menyejukan, jika tanpa tembok besar dan segel-segel yang tertulis di gerbangnya bangunan itu akan terlihat jauh lebih indah.

Handsome Ghost [WangXian] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang