26 - Batal pulang

1K 146 4
                                    

7 Maret

.
.
.

TOOOKKK... TOOKKK.. TOOKKK..

Wei Wuxian beranjak dari duduknya berjalan menuju pintu ketika mendengar sebuah suara ketukan dari balik sana.

CEKLEK~

"Oh, A-Cheng? Kukira kau sudah pulang?". Tanya si empunya kamar dengan heran ketika melihat temannya berdiri di hadapan dengan wajah tertekuk.

"Batal". Jawab Jiang Cheng pelan dengan nada merajuk.

Dengan tanpa permisi bahkan sebelum si tuan rumah mempersilahkan, Jiang Cheng menerobos masuk kemudian melemparkannya ransel yang ia bawa dengan sembarang.

Wei Wuxian menggelengkan kepala melihat tingkah laku temannya, lalu si pemilik marga Wei menghampiri temannya setelah menutup kembali pintu kamarnya.

"Mau cerita?". Tawar Wei Wuxian.

Jiang Cheng menoleh sekilas kemudian berteriak kesal seolah melampiaskan kemarahannya.

"Karena pertunangan kakak ku yang mendadak, mereka akan menjemput minggu depan". Ujar Jiang Cheng dengan nada ketus.

"Lho, kau tidak ikut di acara pertunangan kakak mu?". Tanya Wei Wuxian, Jiang Cheng menggeleng.

"Aku malas melihat sekumpulan merak". Jawab Jiang Cheng, Wei Wuxian yang sudah tahu apa itu hanya bisa tertawa.

"Lalu... Kenapa kau tidak kembali ke kamar mu?". Tanya Wei Wuxian dengan nada jahil serta alis matanya yang terangkat sebelah.

"Kau gila? Seluruh gedung ini kosong kecuali kamarmu, dan aku tidak mau mengambil resiko". Jawab Jiang Cheng dengan cepat membuat si remaja Wei tertawa lepas.

"Yasudah, ku izinkan kau menginap".








TOOOKKK... TOOKKK.. TOOKKK....

Suara ketukan kembali terdengar, si pemilik marga Jiang langsung memasang posisi waspada, yang tadinya remaja itu sudah terbaring dengan malas diatas kasur langsung terduduk tegap.

Wei Wuxian kembali tertawa melihat reaksi sang teman, ia kembali beranjak dan berjalan menuju pintu.

"We- Wei Ying! Ka- kau tahu bukan kalau di gedung ini hanya ada kita?". Tanya Jiang Cheng dengan nada sedikit bergetar.

"Mn". Jawab Wei Wuxian sembari mengangguk.

"Ka- kalau begitu jangan dibuka!! Ba- Bagaimana jika....".

"Jika apa?".

"Jika ada sesuatu dibalik sana".

"Kau tidak akan tahu kalau tidak dibuka benar?".

Belum sempat Jiang Cheng membalas perkataanya, Wei Wuxian sudah memegang kenop pintu dan membuka pintu kamar asramanya perlahan.

CEKLEK~

"Kenapa lama?".

Jiang Cheng membuka matanya ketika mendengar suara laki-laki yang terdengar berat dan sedikit asing baginya.

Matanya terbelak ketika melihat siapa si pengetuk pintu tadi. Itu putra kedua, yang sudah menjadi kepala sekolahnya yang baru.

Lan Wangji. Bersama dengan seorang anak laki-laki di gendongan tangannya.

"Ada sedikit kekhawatiran dari seorang penakut". Jawab Wei Wuxian dengan nada jenaka, Jiang Cheng melotot mendengarnya. Ia hendak melayangkan protes namun Lan Wangji yang sudah menatapnya membuat remaja Jiang itu mengurungkan niatnya karena tatapan dari pria itu membuat dirinya merinding.

Handsome Ghost [WangXian] ENDWhere stories live. Discover now