Chapter X

83 53 0
                                    

Selamat datang kembali temen temen

Selamat datang kembali temen temen

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Derdd....

Benda pipih yang ada di atas nakas kamar Arsya nampak bergetar, menandakan notifikasi dari pesan WhatsApp.

Arsya yang baru saja duduk diatas ranjang segera meraih gadget nya dari atas nakas.

Angelina Psico

Arsya boleh minta tolong ngga,
tolong anterin gue kerumah sakit

Arsya menyipitkan matanya saat membaca pesan WhatsApp dari angel, apa kah Arsya tidak salah lihat, memang angel sakit apa?.

Angelina Psico

Arsya boleh minta tolong ngga,
tolong anterin gue kerumah sakit

Lo sakit ngel?

Eum, lo bisa nganterin gue ngga

Yaudah gue jemput lo sekarang!

Tunggu gue otw!

***

Arsya segera meraih kontak mobil nya yang tadi ia lempar diatas ranjang, lelaki itu tidak bisa menolak permintaan Angel, bagaimana pun angel adalah sahabat Arsya sejak kecil.

***

"Lo mau ngapain sih kerumah sakit" tanya Arsya pada angel saat mereka tengah berjalan di koridor rumah sakit.

Pertanyaan Arsya seketika menghentikan langkah Angel, membuat gadis itu menatap Arsya sembari tersenyum tipis.

"Gue mau check up"

"Check up?, lo sakit apa sih" tanya Arsya sembari menatap angel serius,

"Tapi Lo janji ya jangan bilang siapa-siapa" pinta Angel dengan suara yang mulai bergetar, sembari mengacungkan jari kelingking nya.

Membuat Arsya mengunci jari kelingking miliknya dengan jari kelingking milik Angel,

"Gue janji"

Angel menarik nafas panjang sebelum pada akhirnya kembali bicara,

"Gue mengidap kanker darah stadium 3 sya" tutur angel dengan bibir gemetar seperti menahan tangis.

Deg!!

Mendengar penuturan Angel jantung Arsya terasa berhenti sesaat, rasanya begitu sesak membuat netra hitam Arsya nampak berkaca.

"Lo ngga bercanda kan ngel?, gue serius nanya sama lo!"

"Gue serius" lirih angel membuat netra coklat dari balik kacamata nya mulai menetes kan bulir-bulir air mata.

"Ngga mungkin" Arsya masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

"Gue ngga papa kok sya, lagian kalo gue mati juga pasti nyokap bokap gue seneng" tutur angel, mengutarakan isi hatinya,

pasalnya selama 17 th ia tidak pernah mendapatkan kasih sayang orang tuanya, ayah dan ibu angel bahkan lebih memilih untuk menghabiskan waktu untuk kerjaan nya di London, sama seperti ayah Arsya yang tidak pernah pulang semenjak kelahirannya.

Arsya menghembuskan nafas kasar mendengar ucapan sahabat nya, tangan nya terulur mengusap air mata yang mengalir dipipi mulus milik angel,

"Intinya lo harus sembuh demi gue" ucap Arsya membuat angel tersenyum simpul.

***

Sementara lain di Kediaman Denatra

"Harus nya momy dengerin dharma!, Kayza itu sudah tidak waras!, dia bisa kabur kapan saja" jelas dharma saat mengetahui Kayza yang kabur.

"Dharma momy minta maaf, momy ngga tau kalau Kayza akan kabur, nanti biar momy lapor polisi buat cari Kayza" sesal heiza

"Tidak ada yang boleh lapor polisi" bantah dharma sembari mengepalkan tangannya kuat.

"Tapi kenapa?" Tanya heiza menatap dharma bingung,

"Biar dharma yang mencari Kayza!"

"Awas saja kayza tidak akan saya ampuni kamu!!" Batin dharma dengan rahang mengetat

"Tapi dharma"

"Dharma lebih tau tentang kayza dari pada momy" potong Dharma yang kemudian pergi meninggalkan heiza.

Sedang disisi lain bi Iin tersenyum lega saat mengetahui Kayza yang berhasil pergi dari kediaman denatra,

***

Segini aja dulu ya guys soalnya lagi males mikir, jangan lupa kritik dan saran yups.

Oh ya sampe sini kalau suka jangan lupa vote and follow, kalau gak suka
silahkan out.

Love For Kayza Where stories live. Discover now