"Intinya lo harus sembuh demi gue!"
"Gue ngga akan biarin pria iblis itu bawa lo pergi!"
Arsya Deviano lelaki yang sebelumnya tidak percaya dengan cinta, terjebak dalam sebuah rasa dengan dua wanita.
Dapatkan Luka nya Diakhir Cerita!!!
⚠️NO PLAGIAT...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tak lama kemudian bi Iin kembali dengan membawa kotak P3K, berserta 2 pisau stainless kecil.
"Ini nyonya" ucap bi Iin sembari menyodorkan kotak P3K dan juga pisau pada heiza,
"Tolong bantu saya keluarin peluru dari kaki Kay bi" pinta heiza membuat BI Iin langsung duduk berjongkok di depan Kayza,
"Arghhhh sa,,sakit" Kayza terdengar terus merintih kesakitan,
"Kenapa non Kayza ngga dibawa kerumah sakit aja nyonya" usul bi Iin saat mendapati luka dikaki Kayza,
"Dharma tidak mengizinkan nya bi, dia benar-benar sudah kehilangan akal"
"Ya Allah, yaudah nyonya saya coba lihat lukanya dulu" saut bi Iin yang kemudian mulai menyentuh kaki Kayza untuk melihat luka nya,
"Arghh sa,, sakit" rintih Kayza dengan refleks menarik kakinya yang terasa begitu sakit saat disentuh oleh bi Iin,
"Ya Allah non, luka nya dalem banget" ucap bi Iin setelah melihat luka dikaki Kayza,
"Terus gimana bi?, kalau ngga cepet dikeluarin bisa infeksi" ucap heiza nampak begitu khawatir,
"Lebih baik non Kayza dibawa ke rumah sakit saja nyonya, bisa jadi pelurunya nembus tulang kaki non Kay" jelas Bi Iin,
"Hiks, nenek kaki Kay sakit" rintih Kayza lagi, bahkan ia masih setia memegangi kaki nya yang terasa semakin sakit,
"Sabar ya Kay sayang, nanti nenek coba bujuk ayah kamu" Ucap heiza sembari mengelus lembut puncak kepala cucunya,
***
Jam sudah menunjukkan pukul 01.30 namun tak ada tanda-tanda Arsya akan pulang kerumah, Vitania sudah mencoba menghubungi anaknya berkali-kali, tapi nomor telpon Arsya tak kunjung aktif,
Membuat wanita paruh baya itu berjalan mondar mandir di depan pintu, masih menunggu kedatangan Arsya,
"Arsya, kamu kemana sih" gumam vitania, penuh rasa takut, dan khawatir,
"Apa Arsya dirumah Zayy, atau mungkin dirumah grian" batin Vitania
"Apa bunda telpon Zayy aja ya" Vitania segera kembali membuka layar HP nya, untuk menelpon sahabat Arsya,
