Chapter XI

79 49 2
                                    

"Panggil saya bunda" ucap vitania sambil mengelus puncak kepala Kayza,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Panggil saya bunda" ucap vitania sambil mengelus puncak kepala Kayza,

"Bunda" lirih kayza sembari menatap polos wajah Vitania

Sudut bibir vitania nampak terangkat, mengembangkan senyum saat Kayza memanggil nya bunda,

"Lalu laki laki itu kay harus panggil siapa?" Tanya kayza sembari menunjuk foto Arsya yang terpajang di dinding kamar Vitania.

"Arsya, panggil dia Arsya"

"Arsya, dia manis" tutur Kayza sambil tersenyum tipis,

Membuat lelaki yang berada diambang pintu kamar Vitania menelan salivanya kasar.

Baru beberapa menit lalu Arsya pulang setelah mengantar angel, tadinya ia ingin memastikan keadaan kayza dikamar sang ibunda, namun setelah apa yang ia dengar rasanya sudah lebih dari cukup mengerikan!!

Sungguh kata manis untuk seorang laki-laki bagi Arsya itu lebih mengerikan daripada kuntilanak ber daster hitam,

"Lebih baik gue pergi sekarang" batin Arsya yang kemudian memutar badan untuk beranjak pergi.

"Arsya" panggil vitania membuat langkah arsya terhenti,

"Iya Bunda" saut arsya yang dengan terpaksa berbalik badan lagi.

"Kapan kamu datang?"

"Baru aja bunda, yaudah Arsya mau kekamar dulu"

"Eh, kamu nggak boleh ke kamar sekarang, ajak Kayza makan malem gih, bunda mau bantu bi nila siapin masakan dulu" printah vitania

"Tapi bunda"belum selesai bicara, ucapan Arsya terhenti oleh vitania

"Bunda ke dapur dulu" potong vitania yang kemudian pergi lebih dulu meninggalkan Arsya.

"Arsya" lirih Kayza sembari menatap polos Arsya yang masih berada diambang pintu,

"Please jangan bilang gue manis lagi" batin Arsya sembari melempar tatapan mata tajam pada Kayza, hingga membuat pandangan gadis lugu itu menunduk seketika.

"Ikut gue"

"Arsya mata kamu, kayza takut" lirih kayza seperti anak kecil,

Arsya menghembuskan nafas panjang dan melangkah menghampiri Kayza,

"Yaudah, ayo kayza kita makan" Ajak Arsya dengan penuh kesabaran, sembari menggandeng tangan Kayza.

Sesampainya dimeja makan Arsya menarik salah satu kursi untuk Kayza duduk.

"Duduk disini" printah Arsya pada Kayza

Arsyapun dengan sangat terpaksa memutuskan untuk duduk disamping Kayza, karena Arsya tau menghadapi gadis selugu itu perlu kesabaran extra, jadi ia tak mau jika Ibundanya harus naik darah karena ulah Kayza.

Kayza menatap makanan yang dihidangkan di depannya dengan takjub, wajah terlihat begitu berseri, bahkan ia sudah menelan ludahnya terlebih dahulu.

"Ini makanan" gumam Kayza begitu polos nya, wajar saja selama ia hidup, ia hanya makan dari makanan yang sudah tidak layak bahkan seringkali Kayza sampai sakit perut jika diberi makan oleh dharma.

"Emang lo ngga pernah makan ya?" Tanya Arsya yang menatap kayza dengan tatapan heran,

"Ngga, Kayza nggak pernah makan semua ini"

"Yaudah ayo makan, nunggu apa lagi" ucap vitania yang kemudian turut duduk di depan Kayza,

Kayza nampak tak membuang waktu ia segera mengambil semua lauk yang ada keatas piringnya,

"Astaga ini manusia" batin Arsya saat menatap gadis disampingnya yang tengah menyantap dengan lahap makanan didepan nya,

Bahkan kayza makan menggunakan tangan, hingga wajahnya nampak belepotan seperti anak kecil.

***

Suara dentingan jam terdengar nyaring di dalam kamar gadis cantik dengan ciri khas kacamata min nya, Angel sedari tadi hanya menatap dingin obat obatan yang baru saja ia tebus diapotik dengan Arsya.

Sesekali ia mengucek mata nya yang terasa perih setelah terus menangis,
sebelum nya ia tidak peduli dengan penyakit yang di idapnya, tapi setelah ia menceritakan semua pada Arsya kenapa rasanya begitu sakit,

"Intinya lo harus sembuh demi gue"

Kalimat yang Arsya ucapkan terus saja berputar dalam otak nya, membuat hati angel terasa begitu sesak.

"Kalau gue ngga sembuh lo ngga papa kan sya" gumam Angel sembari menatap foto lamanya dengan Arsya,

"Gue ngga mau ninggalin lo sya"

"Gue sayang sama lo" lirih Angel membuat netra coklat milik nya terus mengeluarkan airmata,

***

"Angel gue sayang sama lo" gumam Arsya sembari memeluk erat kemeja pemberian dari Angel saat hari ulang tahun nya,

"Gue mengidap kanker darah stadium 3 sya"

Kalimat tersebut seakan kembali terdengar oleh telinga nya membuat hati nya terasa begitu hancur.

"Intinya lo harus sembuh, lo ngga boleh ninggalin gue Angel"

Sebenernya ada apa ya antara Arsya sama Angel?

Apa Kayza akan menjadi adik angkat Arsya?

Atau mungkin ada yang lain?

Jangan lupa vote and follow buat ikuti terus ceritanya

Love For Kayza Where stories live. Discover now