Chapter XXVIII

24 4 0
                                    

"Bagaimana keadaan Kayza sekarang?" tanya seseorang yang nampak tampil mengenakan jaket hitam berbalut kaos putih kepada Arsya saat lelaki itu baru saja keluar dari ruang rawat Kayza,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bagaimana keadaan Kayza sekarang?" tanya seseorang yang nampak tampil mengenakan jaket hitam berbalut kaos putih kepada Arsya saat lelaki itu baru saja keluar dari ruang rawat Kayza,

Lelaki itu sudah tidak asing lagi dimata Arsya, dia adalah Grian Samudra, sebelumnya Grian memang selalu menjenguk Kayza, hanya saja tanpa sepengetahuan siapa pun,

tapi nampaknya kedatangan Grian kali ini bertepatan dengan Arsya yang juga ada disana,

"Dia masih seperti sebelumnya" saut Arsya

"Gue boleh jenguk Kay?" tanya Grian seakan meminta izin, membuat Arsya menunjukkan senyum sinis,

"Itu hak lo, asalkan Kayza aman sama lo" saut Arsya yang nampak menunjukkan wajah datar,

Arsya yang semula nampak begitu ramah, mulai terlihat bersikap kaku, mungkin saja semua itu terjadi karena situasi yang Arsya harus hadapi sekarang,

***

Rotasi waktu yang tak pernah berhenti walau hanya untuk sesaat, membuat hari hari Arsya terasa semakin berat,

Semenjak Angel berada di rumah sakit, lelaki itu kini lebih sering menghabiskan waktu nya disekolah sendiri, walaupun ada Grian dan Zayy, namun semua tetap saja berbeda,

Pertanyaan pertanyaan yang selalu dilempar oleh kedua sahabat nya selama 1 minggu juga membuat Arsya mau tidak mau harus memberi tahukan kebenaran tentang Angel, karena bagaimana pun Grian dan Zayy juga sahabat Angel, dan Arsya fikir mereka perlu tahu itu,

Arsya nampak melihat tangan nya diatas meja, untuk dijadikan bantalan kepala nya, tatapan lelaki itu bahkan terus tertuju pada bangku disebelah nya yang sudah kosong selama satu Minggu terakhir,

"Angel gue kangen lo" gumam Arsya yang mulai menyadari akan kerinduan nya,

Arsya tidak pernah terfikir sedikit pun, bagaimana jika benar suatu saat dirinya harus kehilangan sosok Angel,

Pikiran Arsya sekarang benar-benar dihantui akan rasa takut,

***

Seperti biasa sepulang sekolah Arsya langsung pergi ke rumah sakit untuk menemui Angel, dan juga Kayza, tapi kali ini Arsya tidak sendiri, karena Grian dan Zayy juga ikut bersama nya,

Mereka bertiga nampak memasuki ruang rawat Angel secara bersamaan,

membuat gadis yang tengah terbaring di atas berangkar tersebut seketika langsung mendudukkan diri,

"Arsya, Grian, Zayy" gumam Angel sembari menyipitkan matanya, gadis itu nampak segera meraih kacamata nya yang ada di atas nakas dan segera memakai nya,

"Kenapa lo tega rahasiain ini dari kita!" ucap Zayy sembari menatap tajam Angel membuat gadis hanya terdiam,

"Hal sebesar ini lo sembunyiin, sebenarnya apa yang ada di otak lo sih!" Grian nampak ikut membuka suara,

Setelah mendengar apa yang Zayy dan Grian katakan Angel fikir mereka sudah tahu tentang penyakitnya,

"Mm kalian tau dari siapa?"

"Gue yang ngasih tau" saut Arsya dengan nada datar menatap Angel,

"Lagian mau sampai kapan sih lo sembunyiin semua ini" sambung Arsya lagi,

"Maaf" lirih Angel yang sedikit menundukan kepalanya,

membuat Zayy mendekap tubuh Angel dalam pelukannya,

"Angel lo pikir ini semua lucu hah, kita semua sakit liat lo kaya gini tau ngga!!" ucap Zayy yang terdengar dengan suara menegas,

Sedang Arsya yang melihat kedekatan Zayy dan Angel hanya bisa terdiam sembari menyibak rambut nya kebelakang, ntah apa yang terjadi tapi dari tatapan mata Arsya, seperti nya lelaki nampak tidak suka dengan adegan ini,

"Zayy" panggil Arsya berharap Zayy melepaskan pelukan nya terhadap Angel,

"Apa" saut Zayy yang seketika langsung melepaskan Angel dari pelukan nya,

"Ngga, gue cuma manggil lo doang" jawab Arsya tanpa rasa berdosa,

"Setan lo sya!" umpat Zayy yang merasa terdzolimi

"Bilang aja cemburu ya kan" duga Grian yang sedari tadi memperhatikan sikap Arsya, membuat lelaki itu menatap datar Grian,

Mendengar hal tersebut membuat Angel mengangkat kedua sudut bibir nya, mengembangkan sebuah dari wajah yang nampak sudah begitu pucat,

jika memang benar Arsya mempunyai rasa yang sama terhadap nya, Angel harap lelaki itu bisa menemukan kebahagiaan pada wanita lain saja, walaupun menyakitkan tapi inilah takdir tuhan.

***

Jam menunjukkan pukul 20.15, membuat Arsya memutuskan untuk segera pulang kerumah, walaupun kasus kematian Dharma masih menjadi misteri, tapi setidaknya Arsya sudah memastikan keamanan untuk kembali tinggal di rumah kediaman Devian,

Sesampainya di rumah seperti biasa Arsya mendapati Vitania yang tengah terduduk dimeja makan untuk menunggu nya pulang, dan makan malam bersama,

"Ayo makan dulu nak" ajak Vitania saat mendapati kedatangan Arsya, membuat lelaki itu segera duduk di depan Vitania untuk menemani makan malam sang ibunda,

"Bagaimana Angel, dan Kayza sya?"

Pertanyaan Vitania yang tak pernah berubah membuat Arsya tersenyum kecut memandang sang ibunda,

"Masih sama" jawab Arsya dengan nada yang begitu datar membuat Vitania paham akan perasaan anaknya tersebut,

Sungguh Vitania tidak tahu apa yang akan terjadi pada Arsya, jika saja Angel benar-benar pergi meninggalkan putranya tersebut,

sedang sekarang saja Arsya sudah cukup menjadi lelaki yang begitu kaku, nampak dingin dan tak banyak bicara, bahkan senyuman Arsya jarang sekali terlihat lagi,


Eum kalo ngga nyambung dikomen aja biar bisa saya revisi ya, makasih.

Love For Kayza Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang