Chapter XII

68 41 2
                                    

Kedatangan Kayza dirumah kediaman devian, menjadikan suasana rumah nampak lebih hidup, terutama untuk vitania, sebelumnya ia selalu merasa kesepian, walaupun ada Arsya, tapi laki laki itu jarang sekali menghabiskan waktu dengan ibundanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kedatangan Kayza dirumah kediaman devian, menjadikan suasana rumah nampak lebih hidup, terutama untuk vitania, sebelumnya ia selalu merasa kesepian, walaupun ada Arsya, tapi laki laki itu jarang sekali menghabiskan waktu dengan ibundanya.

Baru satu hari Kayza tinggal di rumah kediaman devian, tapi vitania sudah merasa begitu dekat dengannya.

"Bunda!!" Teriak Kayza,

Kayza berlari ke arah dapur saat melihat sosok vitania disana, namun tanpa sengaja gadis lugu itu menabrak salah seorang wanita paru baya yang menjabat sebagai pembantu dirumah kediaman devian, membuat cangkir yang dibawa terlepas dari tangannya.

Prak!!

Secangkir teh hangat jatuh kelantai, membuat nya pecah berserakan.

"Astaga, kalo jalan pakai mata dong!" Ucap nila dengan nada tinggi pada Kayza membuat gadis itu hanya menunduk ketakutan,

"Dasar aneh" timpanya lagi

"Siapa bi nila, berani bentak Kayza" bukan suara Kayza, melainkan Arsya tiba tiba muncul dan berdiri di samping Kayza, lelaki itu nampak sudah rapi dengan seragam sekolah nya dan ransel yang ia bawa.

"Maaf den, tapi dia udah bikin cangkir yang berisi teh hangat buat den Arsya jatuh" tutur bi nila,

"Inget bi! Cangkir itu nggak lebih berharga dari Kayza, karena mulai sekarang Kayza akan menjadi adik Arsya" jelas Arsya tegas, sembari merangkul pundak Kayza,

Membuat gadis lugu itu menatap polos wajah Arsya dari samping, yang terlihat sangat tampan bagi Kayza.

"Maaf den"

"Iya Arsya benar, mulai sekarang Kayza juga bagian dari keluarga ini, jika ada yang berani dengan Kayza maka dia harus berhadapan dengan saya!, katakan itu pada semua pekerja dirumah ini" suara Vitania memperingatkan sembari berjalan menghampiri Kayza.

Nila seketika langsung menunduk malu, ia nampak tak berkutik dihadapan Kayza.

"Anak sialan! baru juga Dateng udah bikin bencana buat saya" batin nila yang tak suka pada Kayza, sebelum pada akhirnya ia duduk berjongkok untuk membersihkan pecahan cangkir tadi.

"Arsya makasih udah ada buat Kayza" gumam gadis lugu itu yang kemudian memeluk tubuh Arsya.

"Eh, lo ngapain" ucap Arsya tanpa membalas pelukannya,

"Kayza sayang sama Arsya, intinya Arsya ngga boleh pergi" rengek Kayza seperti anak kecil,

Arsya menghembuskan nafas panjang sambil tersenyum kaku saat mendengar ucapan Kayza,

"Yaudah lepasin gue dulu, gue mau sekolah kay ini udah jam 7" jelas arsya yang mencoba melepaskan pelukan Kayza perlahan,

"Sekolah?" lirih Kayza, ia pun melepas pelukannya dan kembali menatap Arsya dengan tatapan polos nya,

"Jangan bilang lo mau nanya sekolah itu apa!" Ucap Arsya

"Arsya sekolah itu apa?" Tanya Kayza, baru saja di bilang, dan sekarang Kayza benar benar bertanya.

"Lo tanya aja sama bunda, gue mau berangkat dulu!" Ucap Arsya yang kemudian beranjak pergi,

Kayza pun kemudian mengalihkan tatapannya pada vitania yang berdiri di depan nya,

Rasanya firasat Vitania mulai tidak enak saat melihat tatapan mata polos Kayza,

"Bunda sekolah itu apa?"

Yeah benar saja, ternyata firasat Vitania tidak salah, Kayza akhirnya bertanya kepadanya apa itu sekolah?

"Kayza, sekolah itu tempat untuk belajar, disekolah seseorang bisa belajar membaca, menulis, menghitung, dan masih banyak lagi." Jelas vitania dengan sabar sama seperti ia menghadapi Arsya 13 th lalu, saat usia lelaki itu masih 5 th.

"Tapi Kayza tidak tau membaca, menulis, dan menghitung, Kay hanya tau bagaimana Kayza makan, itu pun rasanya tidak enak bunda, Kay juga sering sakit perut, Kay juga biasa menangis, tapi Kay ngga tau gimana rasanya ketawa, bahkan ayah Kay ngga pernah izinin Kay keluar rumah, dan jika kay sampai melakukan nya, pasti Kay akan terus dipukuli, bunda disana Kay sakit, tapi disini Kay ngga ngerasain sakit lagi" jelas Kayza dengan mata berkaca merenungi nasibnya,

"Hust.. jangan sedih ya nak, disini Kayza pasti aman, nanti Kayza juga bisa belajar membaca, dan menulis sama Arsya"

"Benarkah Arsya akan mengajari Kay?" Tanya kayza lagi begitu polos,

"Iya sayang"

"Makasih bunda" Kayza merasa begitu bahagia dan segera berhambur memeluk vitania,

Kayza sungguh masih merasa bingung, dia masih tidak mengerti dengan kehidupan, dan dunia luar, tapi fikirannya yang semula dipenuhi rasa takut, kini sudah mulai terbuka pada Arsya, dan Vitania.

***

Hari Senin adalah hari musibah untuk Arsya, terlebih ketika ia harus menjadi petugas upacara, ya walau Arsya tidak menyukai nya tapi sudah menjadi tanggung jawab OSIS bukan?, baiklah tidak masalah lagi pula bulan depan akan ada pergantian OSIS, dan itu adalah saatnya Arsya pensiun.

Selesai upacara Arsya memutuskan untuk langsung pergi ke kelasnya, namun ia mengurungkan niatnya saat matanya menangkap sosok wanita cantik yang memakai kacamata masih berdiri dihalaman sekolah seusai upacara.

"Angel" gumam Arsya

Lelaki itu dengan langkah cepat segera menghampiri Angel,

"Lo ngapain masih disini?, ayo ke kelas bareng gue" ajak Arsya, lagipula mereka satu kelas jadi tidak ada salahnya bukan masuk kelas bareng?

"Bentar sya, kepala gue sakit" ucap Angel yang mulai memegangi kepalanya yang terasa sakit,

"Lo kenapa ngel?"

Namun gadis itu hanya menggeleng pelan,

"Udah gpp sya, kepala gue cuma agak sakit aja tadi" bohong Angel, walaupun sebenarnya kepala nya masih terasa sakit, tapi ia tidak ingin membuat Arsya khawatir.

"Bohong!, wajah lo aja pucet banget" ucap Arsya dengan raut wajah khawatir

"Gue anter lo ke UKS sekarang!"

"Ngga usah sya, gue mau ke kelas aja" ucap angel meyakinkan.

"Lo yakin ngel"

"Why not" ucap angel yang kemudian berjalan mendahului Arsya, membuat laki laki itu tersenyum tipis memandang Angel.

"Ayo sya buruan" ajak angel tanpa menoleh, dan menyepatkan langkah nya,

"Tungguin gue woy" triak Arsya sembari berlari kecil untuk menyamai langkah Angel,

Eum makasih yeah udah mau baca,
Kalau ada yang nggak sreg gitu tolong kasih kritik dan saran ya, intinya masukkan dari kalian sangat berharga, biar aza bisa revisi lagi nanti.

Love For Kayza Where stories live. Discover now