Chapter XXI

42 15 2
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Derttt... Derttt.... Derttt...

Suara getaran handphone terus berbunyi, membuat Arsya segera merogoh saku jaketnya untuk mengangkat telpon,

Call Grian Samudra

Gue udah share lock tempat Dharma bersembunyi, kita kesana sekarang.

Okh gue kesana

Off Call

"Siapa?" tanya Angel sembari menatap wajah Arsya yang nampak begitu serius,

"Gue pergi dulu, Lo sama bunda aja disini" pamit Arsya yang segera bergegas pergi,

"Why, kenapa Arsya buru buru sekali" batin Angel sembari menatap kepergian Arsya,

***

Tiga lelaki nampak tengah berdiri didepan bangunan tua yang sudah ditumbuhi lumut, dan rumput liar dibagian tembok yang nampak sudah mulai retak,

"Kita masuk sekarang" ucap Arsya lelaki yang kini tampil hanya dengan kaos pendek berwarna hitam,

"Tunggu apa lagi" saut Grian dengan tatapan begitu tajam memandang ke arah pintu bangunan tua tersebut,

Tanpa basa-basi ketiga lelaki itu segera berjalan untuk memasuki bangunan tersebut, namun saat sampai di ambang pintu beberapa pria dengan tubuh kekar menyambut mereka dengan todongan senjata, sudah bisa dipastikan bahwa mereka adalah anak buah Dharma,

Namun amarah yang mengbuncah tak lagi membuat mereka takut,

Arsya, Grian, dan Zayy, justru menunjukkan senyum miring menatap anak buah Dharma,

Arsya segera berlari dan melompat tinggi, dengan cepat lelaki itu langsung menghadiahkan tendangan pertamanya pada wajah anak buah Dharma, membuat anak buah Dharma seketika langsung tersungkur menghantam sebuah meja,

Membuat timah panas mulai diluncurkan, namun itu semua tidak berlaku saat lelaki itu mulai menunjukkan kelincahan nya dalam menghindari peluru, begitu juga dengan Grian, dan Zayy yang turut menghajar anak buah Dharma,

"Masuk sekarang" Zayy sedikit mengeraskan suaranya, mengintruksikan lewat sebuah earpice yang terpasang ditelinga nya, agar anak black Tiger yang sudah berada di luar segera masuk.

"dasar anak iblis" gumam Grian dengan tatapan mata penuh amarah, lelaki itu segera mengambil balok kayu dan memukuli beberapa anak buah Dharma tanpa ampun, begitu pula dengan Zayy saat ia dihajar dan tersungkur didepan kursi, membuat lelaki itu berinisiatif mengangkat kursi tersebut dan menghantam kan kewajah anak buah Dharma,

Tidak lama kemudian anak Black Tiger turut memasuki bangunan tua tersebut, membuat anak buah Dharma seketika kocar-kacir, setelah merasa anak buah Dharma rata, Arsya segera menaiki tangga yang mulai terkikis dan menampakkan rangkaian besinya,

Lelaki itu terus berlari mencoba mencari Kayza, namun langkah nya seketika terhenti saat mendengar suara tangisan, membuat nya memutuskan untuk mencari asal suara tersebut,

"KAYZA!!" suara Arsya seketika langsung menggema disetiap sudut ruangan,

Lelaki itu kembali melangkah kan kakinya untuk mencari asal suara tangisan tersebut,

Waktu sudah semakin larut membuat pencahayaan didalam bangunan tua tersebut nampak semakin redup,

Bugh.. Bugh..

Dorr... Dorr.. Dorr..

Suara pukulan, dan tembakan terdengar jelas, membuat suara tangisan yang semula begitu kencang terhenti seketika,

"KAYZA!!!" Arsya kembali berteriak memanggil nama Kayza, namun seketika suasana nampak begitu sunyi.

Hingga langkah nya kembali terhenti saat mendapati darah yang mengalir dari celah pintu kayu yang nampak sudah terkikis oleh rayap,

Lelaki itu menelan salivanya dengan kasar, ia kembali melangkah kan kakinya menuju keruangan tersebut,

Brakk brakk...

Arsya sontak langsung menoleh kebelakang saat mendengar seperti suara pintu yang dibuka dengan paksa, namun lelaki itu berusaha mengabaikan suara tersebut, dan melanjutkan kembali langkah nya,

Degg

Arsya seketika langsung membulat kan matanya ketika melihat 4 tubuh yang sudah tergeletak bermandikan darah, Arsya nampak sulit mengenali mereka, ada sosok pria dengan keadaan kepala yang sudah pecah, kemungkinan itu adalah jasad Dharma, tapi siapa yang telah membunuh Dharma,

Nampak juga seorang wanita tua dengan luka tembak dikepalanya, dan juga wanita paruh baya dengan luka yang sama, yang mungkin seusia dengan Vitania,

namun tatapan mata Arsya langsung terfokus pada seorang gadis yang masih mengenakan baju strip coklat putih,

"KAYZA!!" lelaki itu kembali berteriak memanggil nama Kayza, saat ia menyadari salah satu jasad itu adalah Kayza, ia masih ingat betul bahwa itu adalah baju yang Kayza pakai dihari terakhir ia bersama dengannya,

Lelaki itu segera berlari menghampiri tubuh gadis cantik yang sudah koyak dengan darah tersebut,

"Arsya" suara Grian terdengar memanggil nya, membuat Arsya segera menoleh kebelakang,

Ia mendapati kehadiran Grian, Zayy, dan beberapa polisi sudah berada di depan pintu,

"Gue akan bawa Kayza kerumah sakit sekarang" ucap Arsya dengan wajah yang begitu khawatir,

"Gue udah panggil ambulance" saut Grian

"It's ok" sautnya singkat,

Lelaki itu hanya bisa menatap gadis didepannya yang sudah tidak berdaya, bahkan Arsya tidak tau apakah Kayza akan kembali membuka matanya atau tidak,

Kira-kira bagaimana keadaan kayza?
Apakah dia masih hidup atau apa?
Lalu siapa yang membunuh Dharma?

Bye sampai jumpa

Love For Kayza Where stories live. Discover now