Part 35

13.8K 745 26
                                    

Yok bisa yok vote sebelum baca.

..............

"Bundaaa!"

Atensi Sahima segera teralih pada sang buah hati yang tengah berlari ke arahnya sambil menunjukkan ekspresi sedikit cemberut.

Posisi Sahima sendiri sedang duduk di sofa. Ia tengah membuat laporan keuangan yang belum rampung dikerjakan sejak pagi.

Tentu saat sang buah hati sudah berhenti di depannya, disudahi sebentar pekerjaannya. Fokus dengan keberadaan Yansa.

Putra kecilnya mengulurkan tangan, tanda minta dipangku. Sudah jelas, Sahima segera mengabulkan permintaan jagoan tampannya.

"Om Yaya."

"Kenapa sama Om Yaya, Sayang?" Sahima merespons segera agar sang buah hati lekas meneruskan apa hendak diadukan padanya.

"Belom datang."

Hanya lewat dua patah kata yang diluncurkan Yansa, Sahima sudah mendapat pemahaman akan alasan sang buah hati cemberut.

Dirinya dibuat gemas. Lalu, dikecupnya cepat dahi Yansa dan memeluk lebih erat.

"Om Yaya masih di jalan, Sayang."

"Om Yaya akan ke sini, jemput Yansa untuk diajak nginap di rumah Nenek dan Kakek."

"Yansa sabar dulu tunggu Om Yaya datang, ya." Sahima melanjutkan seraya tangan yang masih digunakan membelai rambut putranya.

Yansa pun mengangguk-angguk. Namun tak langsung hilang begitu saja kecemberutan sang buah hati. Baiklah, suasana hati jagoan kecilnya mungkin sedikit tidak bagus.

Mood balita kadang mudah berubah-ubah, tergantung bagaimana lingkungan sekitar.

Yansa pun sudah sejak pagi antusias akan rencana pergi ke Bandung bersama sang mantan suami selama tiga hari.

Yama mengirim pesan jika akan berangkat ke rumahnya pukul tiga sore dari kantor.

Kini, waktu sudah menunjukkan jam empat.

Sebenarnya jika jalanan tidak macet, jarak tempuh ke kediamannya hanya memakan durasi tak sampai setengah jam.

Namun, sang mantan suami belum tiba juga.

Ada dorongan untuk menelepon. Memastikan apakah pria itu akan benar-benar datang atau tidak agar bisa memberi tahu Yansa.

Akan tetapi kemudian, Sahima berpikir ulang lagi akan niatannya. Enggan terlalu banyak menciptakan komunikasi dengan Yama.

Lebih baik ditunggu hingga pukul enam sore. Jika tak sampai di rumahnya, baru diputuskan untuk menelepon sang man suami.

"Om Yayaaaa!"

Sahima seketika dirundung kekagetan akibat sang buah hati tiba-tiba saja berseru. Yansa juga bergerak gesit turun dari pangkuannya.

Jagoan kesayangannya itu berlari ke pintu utama rumah yang masih tertutup rapat.

Saat mendengarkan klakson mobil, barulah Sahima bergegas bangun dari sofa.

Sang mantan suami sudah datang.

Perasaan tegang mulai menyerang. Biasa seperti ini reaksinya, manakala akan bertemu secara langsung dengan Yama.

Sahima sudah mencoba terus berdamai akan masa lalu mereka yang tidak baik, namun tak semudah itu mengakrabkan diri lagi dengan sang mantan suami layaknya teman.

Namun demi Yansa, ia harus belajar untuk menyingkirkan perasaan tidak nyaman yang muncul. Keegoisan tak boleh dikedepankan.

"Om Yayaaa!"

Seruan dikeluarkan kembali oleh putranya, saat sudah melihat sang mantan suami.

Yama baru saja keluar dari mobil. Pria itu pun berjalan cukup cepat ke beranda depan, dimana buah hati mereka menunggu.

Agar tak perlu berkontak mata dengan Yama, Sahima memusatkan pandangan secara penuh pada putra semata wayangnya.

Sang buah hati sudah memamerkan senyum semringah lebar seperti sebelumnya. Dan memerlihatkan jelas antusiasme jagoannya

Keceriaan Yansa pun kembali karena sudah bertemu sosok ayah yang sejak beberapa hari belakangan ingin ditemui balita itu.

"Om Yayaaa!"

Yama segera membawa sosok mungil sang putra dalam gendongan erat. Mencium lama pucuk kepala Yansa guna melepas rasa rindu yang terpendam begitu banyak.

Memang baru lima hari tidak berjumpa, tapi rasanya begitu lama baginya hingga setiap malam akan selalu memimpikan sang buah hati dalam tidurnya yang tak tenang.

"Om kangen Yansa." Yama berbisik lembut di telinga buah hatinya. Selalu diucapkan setiap berjumpa dengan putra kesayangannya.

Yansa tentu meloloskan tawa cekikikan yang terdengar menggemaskan untuknya.

"Om Yaya ...,"

Full versi part ini ada di karyakarsa ya. Link di bio.

 Link di bio

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Merebut Suami KembaliWhere stories live. Discover now