[Follow dulu untuk bisa membaca part yang lengkap]
Sahima Paramesti Djaya pikir setelah dapat menjadikan Yama Adyatama sebagai suami, ia adalah pemenang di hati pria itu. Namun, nyatanya cinta Yama masih untuk sang mantan kekasih.
Masa lalu terus me...
Sahima padahal hanyalah sekali membuka pesan suara dari sang ibu mertua, sekitaran dua jam lalu, namun terus membayang setiap menit di dalam pikirannya.
Tergiang-giang pula di telinganya.
Apakah karena berita ini menggembirakan?
Bagaimana tidak menjadi informasi yang patut disyukuri, ketika sudah hampir dua minggu lamanya menunggu sang suami tak kunjung bangun dari masa koma.
Mata juga berkaca-kaca. Ingin sekali dirinya menangis kencang sebagai bentuk rasa lega karena Yama sudah sadar, tapi ia sedang bekerja di kantor. Tak boleh membuat para staf mengkhawatirkan keadaannya.
Dan selepas semua pekerjaan selesai, ia pun langsung berangkat ke rumah sakit untuk menjenguk Yama. Tak sabar melihat pria yang baru satu bulan menjadi suaminya itu.
Hingga kemarin malam, sebelum tidur dengan perasaan rapuh, doa kesembuhan bagi Yama terus dipanjatkan pada Yang Maha Kuasa.
Dan Tuhan mengabulkan permintaannya.
Ketika dokter memvonis cukup kecil peluang sang suami akan sadar. Namun ketika masih diberikan kesempatan oleh semesta, maka semua ketidakmustahilan akan terjadi.
Sahima begitu percaya dengan kuasa Tuhan. Manusia mana pun tak bisa melawan.
"Hima?"
Sang ibu mertua yang baru saja akan keluar dari kamar inap ditemani suaminya, langsung memeluk dirinya dengan sangat erat.
Ibu Citra Rany terdengar menangis.
Sahima pun sudah tidak bisa membendung air mata kembali, ditumpahkan dengan derai tangisan yang kencang sembari membalas pelukan dari sang ibu mertua.
"Yama mencari kamu, Sayang."
"Gimana keadaan Yama, Ma? Dia sehat dan tidak kenapa-kenapa, 'kan?" Sahima ingin memastikan bagaimana kondisi suaminya.
"Dokter sudah memeriksa Yama tadi. Kata dokter, semua organ vital Yama aman."
"Dia cuma masih sedikit pusing."
"Yama terus menanyakan kamu, Hima."
Full versi part ini ada di karyakarsa ya. Link di bio.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
