Seri II : EP 04

4K 156 8
                                    


Gimana? Udah baca part 3 yang full versi? Raharta nyata atau sosok abu-abu? Yama emang si bucin, ya. Manja banget sama istri sayang. Wkwk.

Yok lanjut part 4.

...................

Tok!

Tok!

Tok!

Sahima sudah melangkahkan kakinya menjauh dari kontener dapur, ketika mendengar bel rumah berbunyi.

Lalu, telinganya juga menangkap suara ketukan pada pintu utama dengan amat jelas. Benar-benar ada yang datang.

Sahima melangkah cepat ke sana.

Hitungan detik, sudah dapat dibukakan pintu. Sosok sang tamu pun dilihat dan dapat dikenali sangat jelas.

"Hallo, Hima."

Sahima hanya tersenyum guna berikan balasan atas sapaan Segara Adyatama, saudara kembar sang suami.

Digeser dirinya menjauh dari pintu agar dapat memberi ruang untuk pria itu masuk ke dalam rumah, tentunya.

"Yama mana?"

Segara mengajukan pertanyaan seraya menyerahkan beberapa kantong tas berisi makanan dan parsel buah.

Tentu lekas diterima pemberian sang ipar. Tak lupa menggumamkan terima kasih dengan pelafalan yang jelas.

Segara pasti mendengar karena pria itu langsung menganggukkan kepala.

"Dia lagi di kamar." Sahima lantas menjawab pertanyaan Segara tadi

"Tidur." Sahima menerangkan lagi lebih spesifik kegiatan sang suami.

Lalu, diajak Segara ke ruang tamu.

"Kapan Yama keluar dari rumah sakit."

"Tadi siang, Segara."

"Kondisi Yama sudah baikan, 'kan?"

"Iya, dia sudah baikan. Dokter minta dia istirahat selama seminggu kedepan."

"Boleh aku ke kamar kalian ketemu Yama, Hima? Rindu sama si tengil."

Segara meminta izin. Sahima jelas saja tidak akan melarang. Apalagi, Segara datang untuk menjenguk suaminya.

Sahima mengangguk mengiyakan. Dan Segara sudah melihatnya langsung.

"Kamu mau minum apa, Segara?"

"Air dingin aja, Hima."

"Oke." Sahima menjawab singkat. Lalu, bergegas berjalan ke arah dapur.

Segara pun mulai melangkah ke ruang tidur utama sembari menanggalkan dasi dari seragam pilotnya.

Tak cukup nyaman masih mengenakan pakaian kerja, setelah menuntaskan penerbangan terakhir kali, hari ini.

Segara malas pulang ke apartemen. Ia sudah sangat tak sabar ingin bertemu kembarannya, selepas beberapa minggu belakangan dihadapkan dengan kondisi kritis Yama karena berbaring koma.

Tok!

Tok!

Cukup lewat dua kali ketukan, Segara pun langsung memutar knop pintu dan masuk ke dalam kamar saudaranya.

Mata menangkap sosok Yama yang tengah duduk santai di tepian ranjang.

Sang kembar juga menoleh padanya.

"Masih hidup lo, Bro?" Segara berguyon sembari melangkahkan kaki ke kasur.

"Gue kira lo betah menghuni rumah sakit lama-lama," lanjut berceloteh.

"Masih hidup gue."

"Belum mau mati gue, belum juga buka segel keperjakaan gue."

Segara ngakak.

"Lo belum lepas keperjakaan lo? Sia-sia lo minta tips ganas di ranjang, Yam."

"Sialan lo."

Bersambung .....

Full versi part 4 di Karyakarsa, ya. Link di bio. Yang kepo obrolan laknat duo kembar, cus baca full versi part 4


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Merebut Suami KembaliWhere stories live. Discover now