สาม [03]

93.5K 4K 23
                                    

Budayakan untuk vote dan follow!

Selamat membaca...

Tadi pagi kaget banget dapet notif dari kalian... Ga nyangka cerita ini banyak yang suka😭 padahal aku cuma gabut aja bikin cerita ini... Ternyata rame banget huhuhu makasih semuanya luv banget..

And yang kemaren komen 'next' terimakasih dan kayaknya kamu terlalu bersemangat ya sampe ngespam😭

Pokoknya luv buat kalian!! Makasih semuanya.. arigatoo 🐷

Happy Reading 🍀

Ingin tahu apa yang saat ini Leana lakukan? Tentu saja bersantai ria di kamar nya... Tapi tak berselang lama Ravien datang dengan tergesa-gesa kearahnya.

Dan itu membuat rencananya gagal untuk bersantai ria di kamar seharian. Pria itu dengan seenaknya datang lalu merusak acaranya dengan santai, dan jangan lupakan wajah datarnya yang begitu menyebalkan.

Leana menatap sinis Ravien yang masih asik memeluknya dari samping. Pria itu terus saja mendusal di lehernya dengan sesekali mengecup nya dengan sensual..

Tunggu!? Sensual!?

"Aaa lepasin gue!!"

Leana memberontak agar terlepas dari pelukan pria itu. Bukannya terlepas pelukannya malah semakin mengerat membuat nya sedikit sesak untuk bernafas.

"Lepas bajingan! Gue ga bisa napas!"

Mendengar wanitanya tak bisa bernafas Ravien melepaskan pelukannya untuk melihat keadaan wanita itu.

Wajah Leana memerah karena kesal dan juga karena tidak bisa bernafas dengan benar. Menatap tajam pria itu yang saat ini menatapnya dengan khawatir.

"Ga usah natap gue kayak gitu! Jijik tau ga!? Najis!"

Ravien tergugu mendengar nya. Wanita di hadapannya ini bukan seperti Leana yang ia kenal.

Leana tidak pernah berkata kasar kepada nya, Leana pasti akan selalu bertutur kata yang lembut. Tidak seperti ini... Ini bukan Leana nya! Ini pasti orang asing yang mirip dengan Leana nya!

Leana melotot lebar saat tiba tiba Ravien mencekik lehernya dengan erat. Wajah pria itu juga berubah banyak. Tatapan tajam dengan rahang yang mengeras.

"Le-le-pas!"

Mulutnya terbuka untuk mengambil nafas.

"Siapa kau!"

Leana kembali terkejut dengan pertanyaan yang Ravien lontarkan.

Bagaimana ini.. apa pria itu tahu kalau dirinya bukanlah Leana yang asli? Tapi dari mana ia tahu!? Apa yang harus Leana lakukan sekarang!?

Leana memejamkan matanya mencoba untuk tenang. Ravien yang melihatnya sedikit merasa bersalah. Perlahan pria itu melepaskan tangan nya dan saat itu pula tubuh Leana meluruh tak sadarkan diri.

Ravien terdiam. Pria itu menatap Leana khawatir. Dengan tangan yang bergetar ia memeluk Leana dan menepuk pipi wanita itu guna untuk membangunkan nya.

"Lea.. sayang jangan gini. Maafkan aku.. bangun.. aku mohon sayang.. bangun.."

Tak ada sautan dari wanitanya. Ravien semakin bergetar ketakutan. Takut akan di tinggalkan oleh wanita pujaan nya.

Pikiran nya buntu hingga akhirnya tatapannya mengarah pada bibir merah alami milik Leana.

Apa dengan bantuan pernapasan Leana akan bisa bernafas kembali dengan teratur?

Itulah yang saat ini Ravien pikirkan.

Wajahnya ia dekatkan dengan wajah Leana. Tak berselang lama saat akan meraup bibi merah alami itu Leana membuka kedua matanya.

"Anjing!"

Sontak Leana yang terkejut karena wajah pria itu menendang nya. Membuat Ravien meringis kesakitan karena wajahnya di tendang oleh Leana.

"Ngapain lo hah!? Pergi ga! Pergi dari rumah gue! Jangan pernah lo nampakin diri disini lagi! Pergi!!"

Leana berteriak kesetanan. Ia takut Ravien melakukan kekerasan kepada nya lagi. Leana hanya mencoba untuk melindungi diri dari pria gila itu.

"PERGI RAVIEN! GUE BENCI SAMA LO!"

Ravien terdiam cukup lama. Sebelum akhirnya pergi meninggalkan Leana yang menangis histeris. Sebelum pergi juga ia menyempatkan diri untuk memeluk dan mencium kening wanita itu.

Leana mengunci pintu apartemen nya. Berharap kalau pria itu tidak akan pernah datang lagi.

"Gue benci sama lo Ravien.. hiks.. gue benci.. huaaaa.. gue benci banget sama tu cowo! Mati aja lo sana!"

Wanita itu kembali menangis. Memeluk dirinya sendiri seolah melindungi dirinya dari apapun itu.

*******

"Kamu gapapa? Mau aku kesana?"

"Ga usah.. aku gapapa kok tenang aja"

Terlihat Kezael yang menatapnya dengan cemas dari sebrang sana.

Saat ini kedua manusia berbeda gender itu sedang melakukan video call. Bertepatan dengan Leana yang sudah reda dari tangis nya.

"Bener? Aku khawatir sama kamu. Aku kesana ya? Hm?"

"Ga usah El aku gapapa, kan aku ini strong!-

Stres tak tertolong lanjut nya dalam hati.

Kezael terkekeh melihat wajah menggemaskan kekasihnya itu.

"Gemesin banget sih, jadi pengen makan deh"

"Makan tinggal makan El aku ga pernah larang" sahut Leana.

"Oke aku kesana"

Melihat Kezael yang bangkit dari duduknya Leana mengkerutkan kening nya.

"Kamu mau kemana?"

"Kerumah kamu lah mau makan"

Leana melongo mendengar nya.
"Kan bisa makan di rumah kamu"

"Oke kamu yang ke rumah aku ya"

"Emang nya kamu mau makan apa?"

Kezael menyeringai.

"Makan kamu"

"Dasar mesum!!"

"Hahaha!"

*******

Bersambung...

Up sesuai mood.
Chapter 3/ bab 3
Vote, komen, follow jangan lupa💜
Dilarang plagiat!
Kalau ga suka sama cerita nya silahkan pergi dari lapak ini!

Terimakasih bagi yang sudah membaca!! Luvvv

The antagonist's wife [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora