สามสิบห้า [35]

16.1K 705 18
                                    

Budayakan untuk vote dan follow!!
Spam komen jangan lupa!!

Selamat membaca...

Happy Reading 🍀

Leana terpaksa harus putar arah karena hujan yang semakin deras membasahi isi bumi.

Saat ini dirinya berada di sebuah toko roti dekat dengan apartemen miliknya.

Mencoba menghubungi nomor Vio. Leana berdecak kesal karena panggilan nya yang di tolak. Padahal keadaan nya saat ini sangat membutuhkan pertolongan.

Tapi kenapa gadis itu malah menolak sambungan telepon nya.

Lalu tak lama satu pesan masuk kedalam room chat nya. Ternyata Vio sedang berada di kediaman Ravien.

Pantas saja gadis itu menolak panggilan nya, ternyata sedang berada disana.

Leana memutuskan untuk menghubungi Felix agar pria itu dengan segera menjemput nya.

Nona saya tidak bisa menjemput mu! Ada satu hal yang terjadi disini!

Sambungan terputuskan. Leana sempat terdiam beberapa saat sebelum akhirnya tersadar saat ada sebuah motor sport berhenti di depannya.

"Butuh tumpangan nona?"

Pengendara motor itu membuka kaca helm nya sehingga Leana dapat melihat bola matanya yang berwarna abu abu.

"Kau?"

"Perkenalkan saya Calvin. Agen mata mata yang kebetulan sedang tak memiliki pekerjaan"

Leana berfikir sejenak sebelum akhirnya memutuskan untuk ikut dengan pria itu.

Motor sport itu melaju dengan cepat, membelah jalan yang lumayan ramai.

Sampai di tempat tujuan nya Leana pergi begitu saja. Meninggalkan Calvin yang sedang menatap sekeliling.

Melihat Leana yang semakin jauh. Calvin tersenyum miring sebelum akhirnya ia mengeluarkan sesuatu dari balik jaket nya.

Senjata api.

Ia dengan segera pergi mengikuti langkah Leana yang membawa nya semakin dalam memasuki rumah tua itu.

Keadaan sekelilingnya sudah berantakan.

Leana menghentikan langkahnya saat ia melihat punggung seorang anak kecil yang berada di ujung sana.

Ia kenal siapa pemilik punggung itu. Melangkah dengan perlahan, Leana mendekati anak kecil itu.

Lalu tanpa di duga bocah itu berbalik cepat dan langsung berlari kearah dengan tangan yang memegang sebuah pisau.

Leana membulatkan kedua matanya. Ia langsung menghindar dari serangan mendadak itu.

"Apa yang kau lakukan Gara!"

Bocah itu Asgara.

Gara menatap Leana dengan berbinar cerah. Bocah itu tersenyum lebar.

"Mommy!! Ayo kita bermain!"

Sial! Leana tak punya senjata saat ini. Bagaimana bisa melumpuhkan Gara jika seperti ini caranya?? Dan lagi ruangan yang ia masuki saat ini lumayan sempit, sehingga pergerakan nya terbatas.

The antagonist's wife [END]Where stories live. Discover now