เจ็ด [07]

58.6K 2.8K 38
                                    

Budayakan untuk vote dan follow!! Jangan lupa komennya juga!!

.. sebelumnya makasih yang sudah baca, vote dan komen cerita ini❤️

Selamat membaca..

Happy Reading 🍀

Anne hampir saja terjatuh jika tidak Ravien tahan dari belakang. Wanita itu tampak pucat dengan tubuh yang sudah gemetar hebat.

Kedua matanya membulat sempurna saat lihat adegan di hadapannya ini.

Ternyata bukan tempat indah yang Ravien perlihatkan melainkan tempat mengerikan.

Tempat yang menjadi saksi pembunuhan. Aksi tusuk menusuk dan nembak menembak. Kepala orang orang yang di gantung dengan kedua mata yang terbuka lebar.

Bercak darah yang menempel di dinding kamar begitu jelas terlihat. Tulang manusia yang selalu ada di setiap sudut.

Anne tidak pernah nyangka kalau Ravien tahu tempat seperti ini. Tempat yang seperti nekara bagi nya.

Bagaimana kalau ternyata Ravien berniat membunuhnya!? Anne memberontak. Mencoba melepaskan cengkraman yang Ravien lakukan pada nya.

"Lepas! Lepaskan aku"

Lewat lirikan matanya, kedua orang yang berbaju hitam itu menyeret Anne kearah kearah kursi kayu yang berada di tengah tengah ruangan. Mengikatnya dengan erat agar tidak kabur dan melarikan diri.

"Lepaskan aku! Aku mohon lepaskan aku!!"

Melihat Ravien yang menghampiri nya dengan senjata api di tangan nya membuat Anne semakin lemas di tempat.

Ravien mengarahkan senjata itu kearah Anne. Tanpa berpikir panjang peluru meluncur kearah Anne.

Di ambang kesadaran nya Anne sempat mendengar ucapan Ravien.

"Itu akibatnya kalau kau berani menantang ku"

"Hah!!"

Anne terduduk di atas kasur. Mimpi yang ia lewatkan sangat mengerikan. Ravien dengan kekejaman nya. Mayat mayat yang bergantungan. Noda darah yang menghias dinding serta lantai.

Semua itu begitu nyata. Bahkan Anne masih ingat rasa sakit yang ia rasakan saat ia tertembak tepat di dadanya. Bagaimana mungkin kalau semua ini hanya mimpi.. Anne ingat jelas semuanya seperti nyata.

"Ini pasti mimpi. Tidak mungkin Ravien tega membunuh ku. Aku tahu kalau dia begitu mencintai ku"

Bergegas Anne mengecek keluar kamar untuk melihat keadaan suaminya itu. Pergi menuju ruang kerja Ravien dengan sedikit tergesa gesa.

Tanpa mengetuk pintu Anne masuk kedalam. Terlihat Ravien yang saat ini fokus dengan berkas di hadapannya.

"Rav"

Anne menghampiri. Mendudukkan dirinya di atas pangkuan pria itu. Dengan nyaman ia menyenderkan punggungnya pada dada bidang Ravien.

"Ada apa?"

"Aku bermimpi. Dan itu sangat mengerikan" Adu nya.

The antagonist's wife [END]Where stories live. Discover now