สี่ [04]

75.2K 3.2K 31
                                    

Budayakan untuk vote dan follow!

Selamat membaca..

Eitss! Sebelum lanjut baca aku mau ngucapin makasih buat kalian karena sudah mau baca dan vote cerita ga jelas ini.... Makasih banyak✨.. luv

Happy Reading 🍀

Setelah kejadian beberapa hari yang lalu Ravien tidak menunjukkan batang hidungnya lagi di hadapan Leana.

Pria itu menghilang bagaikan di telan bumi. Dan Leana tentu saja tidak peduli dengan Ravien. Mau pria itu pergi atau hal lainnya ia tetap tidak perduli lagi.

"Asalkan uang lancar gue ga bakal nyari dia"

Kalimat itulah yang terus di lontarkan dalam hatinya.

Sedangkan di lain tempat dengan waktu yang berbeda terlihat pertengkaran hebat yang terjadi pada rumah tangga seseorang.

"Jadi selama ini kamu selingkuh!? Kenapa!? Aku kurang apa sama kamu!? Jawab Rav! Aku butuh penjelasan dari kamu semuanya!"

Seorang wanita dengan pakaian dress nya melempar beberapa bukti yang berupa foto sang suami dengan seorang wanita muda.

Terlihat sangat jelas dalam foto itu keduanya begitu romantis dengan posisi yang sangat intim.

Tentu ia yang sebagai istri kecewa kepada suaminya yang telah bermain belakang selama ini. Dan bodoh nya ia baru mengetahui semuanya setelah hubungan keduanya sudah memasuki tiga tahun.

"Jawab Rav! Aku butuh penjelasan dari kamu!"

Anne Pricilla. Istri pertama Ravien.

"Apa lagi yang harus ku jelaskan? Bukankah semuanya sudah jelas di depan mata mu?"

Anne menatap suaminya kecewa yang sangat jelas. Bukan ini yang ia harapkan. Anne pikir Ravien akan menjelaskan semuanya kalau semua ini hanyalah kebohongan. Ternyata semua ini nyata ya?

"Apa maksud mu Rav? Ini hanya bohong bukan? Kamu sedang bercanda bukan? Iya kan? Jawab Rav kalau ini hanya bercanda. Aku mohon, katakan kalau ini hanya omong kosong"

Ravien hanya diam. Membiarkan wanita itu memukul nya. Dan itu membuat Anne semakin berfikir kalau semuanya ini bukanlah omong kosong.

"Rav.. kenapa? Kenapa harus dengan seperti ini kamu membalas ku? Kenapa tidak dengan cara lain Rav? Apa dengan cara ini kamu puas liat aku menderita? Jawab Rav!"

Anne mengguncang tubuh tegap suaminya itu. Wajahnya sudah berderai air mata yang terus saja mengalir dengan derasnya.

"Iya. Tapi aku masih belum puas dengan semuanya Anne, sebelum kau lenyap dari dunia ini" Ravien menyeringai. Dengan tatapan tajam nya ia mencengkram rahang wanita itu dengan kuat.

"Bagaimana bisa aku puas sebelum semuanya terbalaskan? Hah! Dasar wanita licik! Jika bukan karena ku kau sudah hidup sengsara selamanya!"

Ravien menghempas cengkraman nya membuat Anne jatuh terduduk karena tidak bisa mengimbangi bobot tubuh nya sendiri.

"Sebelas tahun kita lewati bersama. Apa masih kurang buat kamu nerima aku? Aku udah lakuin semua hal yang kamu mau Rav! Aku udah lakuin semuanya! Tapi kenapa kamu ga pernah lirik aku sedikitpun? Kenapa? Apa salah aku?"

Anne menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Wanita itu meringkuk di lantai dengan tangisan yang belum juga berhenti.

"Mom"

Ravien melirik kearah tangga. Terlihat seorang anak kecil berusia sembilan tahun sedang berdiri di anak tangga terakhir sambil menatap kedua orangtuanya yang saling berdiam diri.

Langkah kecil nya menghampiri sang ibu yang masih terduduk di lantai dengan tangis nya.

Anne memeluk tubuh anaknya dengan erat.

"Daddy mu jahat As. Dia menyakiti mommy, dia- dia mengkhianati ku"

Ravien menghela nafasnya sebelum akhirnya menghampiri ibu dan anak itu. Menarik lengan Anne dengan pelan lalu membawanya ke sebuah pelukan hangat.

"Kamu jahat Rav! Kamu menyakiti ku!" Anne memberontak dalam pelukan pria itu.

Melihat ibunya yang sudah tenang dalam pelukan sang ayah anak kecil itu pergi meninggalkan keduanya yang saling berpelukan.

Tatapannya datar. Wajahnya tidak menampilkan ekspresi apapun.

Drama menjijikkan

******

"Sekarang apa yang harus gue lakukan? Pemilik tubuh udah keluar dari pekerjaan nya.. sekarang gue jadi pengangguran? Yang bener aja! Rugi dong!"

Leana terkekeh mendengar ucapannya.

Wanita itu saat ini hanya berdiam diri dikamar dengan ditemani secangkir kopi beserta cemilan.

"Enaknya hidup dunia antah-berantah ini. Duit ngalir lancar jadi gue ga perlu susah payah nyari uang sampe ngemis ngemis di setiap toko"

Saat akan meminum kopinya rasa mual menyerang Leana secara tiba tiba. Membuat nya dengan segera berlari kearah kamar mandi untuk memuntahkan sesuatu yang berada di dalam mulut nya.

"Huek"

Hanya cairan bening yang keluar dari mulut nya. Leana bingung dengan hal itu. Padahal beberapa jam lalu ia sudah makan, tapi kenapa yang keluar hanya cairan bening?

"Masuk angin kah?"

Pandangan nya tiba-tiba saja beralih kan pada kotak berukuran sedang yang terletak tak jauh darinya.

Mengambil kotak itu lalu membukanya dengan perlahan.

Sontak kedua matanya membulat sempurna saat tahu apa isi dari kotak tersebut. Sebuah benda yang sangat Leana ketahui itu kegunaannya untuk apa.

"Testpack!?"

******


Bersambung...

Ada yang mau double up?

Up sesuai mood.
Chapter 4/ bab 4
Vote, komen, follow jangan lupa💜
Dilarang plagiat!
Kalau ga suka sama cerita nya silahkan pergi dari lapak ini!

Terimakasih bagi yang sudah membaca!! Luvvv

The antagonist's wife [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora