สิบห้า [15]

41.2K 1.5K 89
                                    

Budayakan untuk vote dan follow!! Komennya jangan sampai ketinggalan!!

Selamat membaca...

Warning! Ada sedikit++

Happy Reading 🍀

Ravien mengelus perut Leana dengan pelan. Sesekali juga ia mengecupi bahu Leana yang memang terekspos karena model bajunya.

Leana hanya diam, tak melarang Ravien yang sedang asik dengan kegiatannya. Mau memberontak pun percuma— pada akhirnya ia juga yang kalah dalam ego nya Ravien.

"Aku menginginkanmu" bisik Ravien dengan diiringi kecupan kecil pada telinga Leana.

"Aku ga mau Rav... Mau istirahat. Cape" Leana melepaskan pelukan Ravien. Sedikit menjauhkan dirinya dari jangkauan Ravien.

Melihat Leana yang menjauh Ravien sedikit mengetatkan rahangnya. Tatapan nya menajam. Ia memeluk Leana dari belakang dan menariknya sedikit kuat.

"Tidak ada bantahan Lea. Aku tidak suka penolakan mu" pelukannya ia eratkan.

"Rav! Aku lagi hamil. Mengertilah sedikit saja"

Leana mencoba menyingkirkan tangan yang berada di perut nya. Bukannya melepas Ravien semakin mengeratkan pelukannya. Sehingga Leana sedikit meringis karena sakit pada bagian perutnya.

"Diam dan nikmatilah, biarkan aku yang berkerja keras sayang"

Leana meringis sakit pada bagian perutnya dan juga pada bagian intim nya. Rasa ngilu selalu ia rasakan saat Leana bergerak sedikit saja.

Berbeda dengan Ravien yang tersenyum cerah, disini Leana hanya bisa menahan tangisannya.

"Aku pergi dulu, kalau terjadi sesuatu hubungi aku"

Cup

Merasakan kecupan kecil pada keningnya Leana memejamkan matanya. Air mata yang sudah ia tahan runtuh begitu saja.

Ravien tak sadar bahwa wanita yang berada dihadapannya saat ini sudah terisak kecil karenanya. Pergi begitu saja di saat sudah puas dengan semuanya.

Leana mengepalkan kedua tangannya. Menatap pintu yang sudah tertutup rapat itu dengan penuh benci. Andai ia bisa membalas semua perilaku Ravien, maka Leana akan membalasnya berkali-kali lipat lebih kejam dari apa yang Ravien perbuat padanya.

Namun. Sekali nya Leana memberontak maka ia yang akan kalah. Ravien selalu saja punya berbagai cara untuk membuat nya bungkam.

Leana selalu kalah. Ia selalu saja tunduk dari perintah pria itu. Benci dengan dirinya yang lemah Leana pernah kepikiran untuk bunuh diri jika memang itu jalan yang terbaik.

Dan hasilnya gagal. Ravien menghentikan nya dengan cepat. Entah pria itu tahu dari mana saat dirinya mencoba untuk bunuh diri.

Ravien selalu tahu dimana dirinya berada. Apa yang ia lakukan saat ini dan kegiatan apa saja yang selalu Leana lakukan.

*******

"Kau sudah menemukan keberadaannya?"

Seorang pria terlihat menghela nafasnya gusar disaat pertanyaan seperti itu yang selalu dipertanyakan padanya.

The antagonist's wife [END]Where stories live. Discover now