ยี่สิบห้า [25]

31.3K 1.3K 31
                                    

Budayakan untuk vote dan follow!! Jangan lupa dengan spam komen nya!

Selamat membaca..

Happy Reading 🍀


Leana terdiam saat mengetahui semuanya.

Semua kisah yang dijalankan oleh Leana Zanava Ceron.

Wanita ternyata pernah mengalami keguguran sebelum dirinya datang kedua novel ini.

Dan juga Leana pernah—tewas di tangan suaminya sendiri.

Jadi. Apa tujuan Leana masuk kedalam novel ini untuk merubah nasib Leana? Tapi bukankah Leana hanya tokoh figuran di balik panggung? Tapi kenapa semuanya seperti penting untuk ia lakukan?

"Apa kedatangan gue disini untuk merubah takdir Leana? Tapi bagaimana kalo gue gagal melakukannya?– gue ga yakin kalo gue bisa lepas dari genggaman Ravien. Apalagi Ravien psikopat gila" Gumam nya.

Leana menatap kearah langit. Pikirannya berkeliaran. Berbagi macam ia pikirkan hingga membuat pusing sendiri.

"Arghhh sial! Kalo begini caranya gue harus gimana??.. apa gue minta tolong ke Andreas aja ya?"

"Iya, kayaknya kekuasaan Andreas gue perlukan saat ini"

*******

Leonard meninggalkan Ravien seorang diri disana. Untuk saat ini ia hanya mengancam pria itu sebelum membunuhnya.

Ia akan beri waktu pria itu untuk meminta maaf kepada adiknya. Jika perlu berlutut dihadapan adiknya itu.

Ravien memegang lengannya yang tertembak. Meringis kecil, netra nya tak lepas dari punggung tegap Leonard yang perlahan menghilang di balik pintu.

"Maaf" lirih nya sendu.

Ravien melangkah dengan tertatih-tatih. Lengan dan kakinya Leonard tembak dengan sengaja.

Ini baru ancaman, Ravien yakin jika Leonard sudah benar benar menginginkan nyawanya pasti pria itu akan lebih sadis lagi. Walaupun lebih kuatan tenaga Ravien dari pada Leonard.

"Aku harus menemui Leana"

Ravien mengendarai mobil nya dengan kecepatan penuh menuju rumah sakit yang sudah Leonard berikan alamatnya.

Tujuan nya saat ini adalah bertemu dengan Leana dan meminta maaf kepada wanita itu.

Sesampainya di rumah sakit ia langsung saja melangkah menuju ruangan Leana berada. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu Ravien langsung masuk kedalam.

Tubuhnya membeku bersamaan dengan seorang wanita yang sedang menodongkan pisau kearahnya.

Wanita itu berdiri dihadapannya dengan jarak yang lumayan dekat. Wajah yang terdapat sedikit noda darah.

Dibelakang wanita itu terdapat mayat seorang pria yang tergelak mengenaskan. Dan di sofa terdapat seorang pria yang Ravien kenali.

Andreas. Pria itu tak sadarkan diri diatas sofa.

"Senang bertemu denganmu Ravien"

Leana menyeringai lebar. Kedua matanya berbinar cerah saat tatapan nya bertabrakan dengan manik mata Ravien.

"Mata mu sangat indah sayang... Bolehkah aku mengoleksinya?? Aku sangat ingin menyimpan mata itu" Leana mendekatkan pisau nya pada wajah Ravien.

The antagonist's wife [END]Where stories live. Discover now