สิบ [10]

52.5K 2.1K 16
                                    

Jujur aja aku mau hiatus ga bisa gara gara dapet notif masuk😭😭
Ga tega ninggalinnyaa....

Pokoknya besok hiat ga mau tau harus hiat😭😭 padahal dari kemarin mau hiat ga bisa mulu heran... Emang dasar nya author lemah iman😊😭☺️

Selamat membaca...

Happy Reading 🍀


Ravien mengeram kesal karena gagal menghalangi Leana yang akan pergi. Sekarang wanita nya saat ini pergi entah kemana, padahal hari sudah hampir malam tapi tak ada tanda tanda wanita itu pulang kerumah.

Dan sudah hampir tiga jam ia menunggu. Sudah berbagai cara agar bisa menemukan lokasi Leana namun nihil. Tak ada hasil apapun dari sang bawahan saat melacak wanita nya itu.

Leana benar benar melakukan nya. Ravien pikir ucapan Leana semalam hanya lelucon bagi nya oleh sebab itu hanya ia anggap angin lalu.

Ternyata wanita itu benar benar melakukan nya. Pergi entah kemana tanpa kabar dan tanpa meninggalkan jejak apapun.

Semuanya wanita itu lakukan dengan rapih. Tak ada celah untuk Ravien pergi mencarinya.

"Leana jangan membuat ku ingin menyakitimu kembali" Gumamnya pelan.

Ravien kembali melihat kearah arloji ditangannya. Sekarang sudah tiga jam lewat dua lima menit ia menunggu dan Leana masih belum memberi kabar.

Saat akan kembali menghubungi wanita itu sambungan telepon masuk membuat Ravien mau tidak mau mengangkat nya.

"Hm"

"Rav.. bisa kamu pulang? Aku sendirian di rumah"

"Saya sibuk Anne"

"Bukannya pekerjaan kamu udah selesai disana? Kata kamu hanya sebentar loh"

"Bisa kamu mengerti!? Saya sibuk! Tidak usah menjadi pengganggu!"

Ponselnya ia lempar dengan asal. Sudah kesal karena hilangnya Leana kini di tambah lagi dengan rengekan Anne yang meminta nya untuk kembali.

Tahu begini lebih baik Ravien mengurung Leana agar wanita itu tidak pergi dengan seenaknya, karena sampai kapanpun wanita itu tetap menjadi milik nya seorang.

"Pergilah sejauh mungkin sayang.. maka jangan salahkan aku jika kedua kaki mu akan hilang saat kau sudah tertangkap"

******

Leana. Saat ini berada di sebuah penginapan yang jauh dari jangkauan Ravien.

Ia sengaja pergi dengan mendadak ingin menguji kemampuan pria itu dalam menangkap nya.

Jika sudah mengetahui kemampuan Ravien maka Leana akan kembali pergi dengan rencana yang pasti nya akan ampuh.

Jangan di pikir Leana dengan suka rela ingin menjadi istri kedua pria itu. Tentu saja tidak! Mana sudi dirinya menjadi istri kedua dari pria mesum itu. Najisun!

Walaupun Ravien kekayaan nya tidak akan pernah habis sampai tujuh turunan dan tujuh tikungan Leana tetap tidak sudi menjadi istri nya.

Tipe pria yang Leana idamkan itu seperti duda atau mafia ala ala novel yang saat ini menjadi pengemar remaja. Bukannya pria mesum seperti Ravien.

Sudah tidak punya otak gila selangkangan lagi! Cuih!

"Amit amit kalo misalnya anak gue kayak dia, bisa mati muda gue"

Leana mengusap perut rata nya dengan pelan. Sedikit ngeri rasanya saat melakukan nya namun dengan kenyamanan anak nya Leana akan tetap lakukan.

"Nak kalau misalnya udah gede jangan kayak bapak mu ya? Dia itu gila ga waras. Mending kamu kayak mama mu ini, sudah pintar dan licik tentunya"

Tertawa bahagia. Leana benar benar puas saat ini. Akhirnya setelah sekian lama mendekam di bawah kekuasaan Ravien ia bisa terbebas dengan semua itu walaupun hanya sementara.

Tidak apa apa yang penting saat ini Leana bisa merilekskan dirinya sejenak sebelum kembali menguras tenaga nya karena berkata kasar untuk Ravien.

Karena Leana sangat yakin. Jika dirinya sudah bertemu dengan pria itu pasti mulut suci nya tidak lepas dari berkata kasar.. ralat! Berkata manis maksudnya.

*******

Anne kira setelah berhubungan intim dengan Ravien. Pria itu akan luluh ternyata perkiraan nya salah. Pria itu tetap pada keteguhan.

Membuat Anne mau tak mau harus melakukan rencana kedua. Yaitu pergi mengikuti Ravien kemanapun dan bertemu dengan selingkuhan suami nya itu.

Anne akan perlihatkan kepada wanita itu jika hanya dirinya lah yang pantas bersanding dengan Ravien.

Tidak boleh ada orang lain selain dirinya. Kalau pun ada Anne akan segera memusnahkan nya walaupun orang itu adalah orang kesayangan Ravien.

Anne akan bersikap acuh. Tidak peduli siapa musuhnya saat ini.

Tunggu saja, setelah ini Anne akan segera perlihatkan betapa sempurnanya diri nya.

Dan seberapa pantas nya ia bersanding dengan Ravien.

"Aku tidak akan diam saat ada seekor lalat yang mengganggu"

Anne menghubungi seseorang dan mengucapkan beberapa kata kepada orang itu sebelum mematikan nya dengan segera.

Ia akan menyiapkan semuanya dari sekarang. Tidak boleh lengah dan tidak boleh kalah dari siapapun.

Kini mari kita mulai permainan yang sesungguhnya. Anne dengan penuh ambisi apapun itu akan merebut semua yang orang lain miliki.

Jika sesuatu yang menurut nya menarik maka dengan segera ia akan mengambil nya tanpa persetujuan orang lain.

Ya begitulah sifat nya. Anne dengan segala obsesi nya.

******

Harap follow ya!!

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Harap follow ya!!


Bersambung...

Up sesuai mood.
Chapter 10/ bab 10
Vote, komen, follow jangan lupa💜
Dilarang plagiat!
Kalau ga suka sama cerita nya silahkan pergi dari lapak ini!

Terimakasih bagi yang sudah membaca!! Luvvv

The antagonist's wife [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt