สิบสี่ [14]

42.3K 1.9K 17
                                    

Budayakan untuk vote dan follow!! Komennya jangan sampai ketinggalan!!

Selamat membaca..

Tim menye menye atau tim labil guys?? --->

Happy Reading 🍀


Leana telah kalah dalam penilaian nya selama ini. Ia selalu beranggapan kalau Ravien hanya seorang pria dengan kekuasaannya, namun ternyata pria itu lebih dari sekedar nya.

Sudah beberapa kali Leana coba untuk pergi meninggalkan mansion besar milik pria itu dan selalu gagal.

Kezael yang juga memiliki kekuasaan hampir setara dengan Ravien tiba tiba saja pria itu menghilang bak ditelan bumi.

Leana bingung harus meminta tolong kepada siapa. Meminta tolong kepada Gara pun percuma pasti akhir akhirnya ia akan kembali juga.

Sudah hampir beberapa bulan Leana terkurung di dalam mansion besar ini seorang diri.

Tak ada orang yang bekerja di rumah ini. Jikalau pun ada hanya setengah hari lalu kembali pergi.

Bahkan Ravien pun hanya bisa di hitung dengan jari saat berkunjung. Pria itu selalu berkata kalau dirinya sibuk dengan urusan yang penting.

Di saat seperti ini Leana hanya bisa berdiam diri di balkon kamarnya. Menatap pepohonan yang selalu ia tatap setiap harinya.

Ravien. Pria itu menempatkan Leana berada di tengah hutan lebat. Hidup seorang diri di rumah besar ini yang berada di tengah hutan. Tempat yang sangat asing bagi Leana.

Dan dengan bersamaan kandungan Leana sudah memasuki bulan ke enam. Perutnya sudah membesar tidak seperti sebelumnya.

Mengelus perutnya lembut Leana bergumam dengan mata yang berkaca kaca.

"Maaf ya sayang mama ga bisa ngelawan papa kamu saat ini. Mama selalu aja lemah kalo udah berhubungan sama papa kamu, mama bingung. Mama ga ngerti sama perasaan mama sendiri saat ini"

Perut Leana sedikit bergerak seakan merespon ucapan sang ibu.

"Nanti kalo udah lahir jangan jadi anak yang lemah ya sayang, jangan mau di tindas dengan orang orang"

Leana menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi. Kembali menatap luas nya hutan.

Sekarang kehidupannya sudah tidak sama seperti dulu. Leana akan selamanya terkurung di dalam sangkar yang sudah Ravien buat dengan khusus.

******

Anne tergugu di tempatnya. Memandang orang di depan sana dengan tatapan yang sedikit bergetar.

Wajahnya memucat saat orang di depan sana membalas tatapan nya dengan seringai nya.

Memutuskan pandangannya Anne mencoba fokus pada makanan nya.

Ravien yang melihat gerak-gerik Anne lantas mengkerutkan keningnya. Mengikuti arah lirik Anne yang terus menerus melihat kearah belakang nya saat ini.

Ternyata seorang pria dengan stelan formal nya yang saat ini juga sedang menatap Anne dengan tajam.

"Bukankah itu Andreas!?"

Sedikit terkejut Ravien bertanya kepada Anne dengan suara yang lumayan keras.

"Ak-aku ga tau. Mana mungkin orang yang sudah meninggal bisa hidup kembali? Jangan menghayal Ravien" elak nya cepat.

The antagonist's wife [END]Where stories live. Discover now