1

20.6K 768 6
                                    

Seorang gadis yang kini berada disebuah ruangan membuka perlahan matanya, ia melihat sekelilingnya yang tampak asing.

"Gue selamat? Mungkin Tuhan masih izinin gue buat hidup, karena dosa gue masih banyak."

Gadis itu memegang kepalanya yang terasa sangat sakit, lalu ia beranjak berdiri.

Ia menatap kepada pakaiannya yang masih menggunakan seragam sekolah.

"Tunggu, gue masih disekolah? Apa tadi cuman mimpi ya?" Tanyanya.

"Novel?" Ucapnya saat melihat sebuah novel berada di atas meja.

Gadis itu mengambil novel yang berjudul Sang Antagonis itu, lalu ia bawa sambil melangkahkan kakinya keluar dari dalam UKS.

"Kalau gue mimpi, masa sakit nya beneran."

"Ngapain lo liatin gue kayak gitu?" Tanyanya pada siswa-siswi yang terus menatapnya.

Siswa-siswi itu menatapnya dengan sedikit rasa takut, mereka seakan gemetaran saat bertatapan dengannya.

"Seorang Cassandra emang primadona sekolah, jadi ga heran kalau gue diliatin kayak gitu." Ucap Cassandra.

Iya dia adalah Cassandra Meycita seorang gadis yang tidak sadar kini jiwanya menempati tubuh orang dalam novel.

Ia tidak sadar jika dirinya sudah mati, namun jiwanya masih tetap hidup dan menggantikan seseorang.

Cassandra merasa sedikit aneh saat melihat siswa-siswi yang asing baginya. Dipikirannya ia berpikir positif bahwa mereka adalah anak-anak baru pindahan.

Sudah sering terjadi di sekolahnya, mereka sering datang untuk berkunjung dan menumpang kelas.

"Heh, gue mau nanya." Ucapnya kepada seorang siswi yang kini sedang bergemetaran sambil menundukkan kepalanya.

"Lo takut sama gue? Lo tenang aja, gue ga akan makan lo. Lagian gue cuman mau nanya, lo ga usah gemeteran kayak gitu." Ucapnya kepada siswi itu.

"Shiren?" Panggil seseorang.

Ia tidak memedulikan panggilan itu, karena ia belum sadar dengan apa yang terjadi padanya.

"Gue mau na—" Ucapnya terpotong.

"Shiren, gue panggil panggil ga jawab lo." Ucap seorang gadis sambil menepuk pundaknya.

"Shiren?" Panggilnya lagi.

Deg

Cassandra terdiam saat mendengar gadis itu memanggilnya dengan nama lain.

'Shiren?' Batinnya.

"Kalau lo mau bully dia, ajak ajak kita Shiren. Gue sama Melda kan juga pengen bantuin." Ucap Gisa.

Cassandra masih terdiam, ia masih mencerna semua yang diucapkan oleh gadis yang bernama Gisa dan juga Melda itu.

Ia mengingat sebuah nama itu dalam novel yang kini sedang dipegangnya. Ia memegang kepalanya yang kembali terasa sakit.

"Shiren, lo masih sakit ngapain lo keluar UKS, ayo kita anterin lo ke UKS." Ucap Melda.

"Jangan sentuh gue, gue ga kenal sama kalian. Minggir." Ucapnya, sambil melangkahkan kakinya pergi dari sana.

Melda dan Gisa kebingungan dan merasa aneh dengan sikap temannya itu.

"Shiren lo ilang ingetan atau apa?" Tanya Gisa kepada Shiren yang kini mulai menjauh.

"Ngga, ga mungkin. Masa gue ber transmigrasi ketubuh si antagonis, ngga ini cuman mimpi, ayo Cassandra bangun." Ucap nya sambil menepuk nepuk kepalanya.

 Istri Untuk Anak ManjaWhere stories live. Discover now