15

11.2K 428 0
                                    

Shiren menggelengkan kepalanya, kepalanya terasa sangat pusing. Apa yang kini sedang dilihatnya membuat rasa sakit nya seakan bertambah.

Archel yang masih berada di dalam apartemennya, membuat barang barangnya berantakan.

Semua yang dilihatnya Archel mainkan sampai kini dia berada di atas kasur sedang melompat lompat.

Pakaian yang sangat kotor membuat noda pada kasur itu, Shiren tidak tahu lagi harus bagaimana memberitahukan Archel.

Sementara Jendra, dia tidak mempermasalahkan apapun yang dilakukan Archel.

"Kepala gue pusing, kepala gue bisa pecahh..." Ucap Shiren sambil duduk di sofa.

"Udah biarin aja." Ucap Jendra yang kini berada disampingnya.

"Oke gue biarin, tapi semua ini lo yang beresin, gue udah capek Jen." Ucap Shiren sambil menunjukkan barang barang yang berantakan.

"Kenapa?" Tanya Jendra saat melihat Shiren memejamkan matanya dan terlihat kesakitan.

"Kepala gue sakit banget Jen, padahal gue udah minum obat." Jawab Shiren sambil memegang kepalanya.

Shiren menurunkan tangannya dan membuka matanya saat merasakan pergerakan dikepalanya.

Jendra kini sedang memijat kepalanya membuat rasa sakit dikepalanya seakan perlahan menghilang.

Sentuhan lembut dari pijatan tangan Jendra membuatnya seakan terobati.

"Kakak acel mau makann." Ucap Archel sambil memegang kaki Jendra.

"Makan?" Tanya Jendra, yang dijawab anggukan kepala oleh Archel.

"Kakak pesen dulu makanannya ya, kamu main aja dulu." Ucap Jendra.

"Sambil nunggu makanan, mendingan Archel mandi dulu gih, biar bersih." Ucap Shiren.

"Masa anak lima tahun kayak Archel disuruh mandi sendiri." Ucap Jendra.

"Dia cowok Jen, ditambah tangan kiri gue masih sakit, masa gue yang harus mandiin, lo aja." Ucap Shiren.

"Gue mana ngerti mandiin anak kecil." Ucap Jendra yang tidak mengerti harus melakukan apa.

"Lo mandi gimana? Nah lo lakuin aja ke Archel." Ucap Shiren.

"Untuk baju, kayaknya pake punya lo aja deh Jen." Ucap shiren lagi, yang membuat Jendra menatapnya.

"Baju gue gede, ga akan muat buat Archel." Ucap Jendra.

"Ntar gue cari yang kecil, badan Archel kan gembul, gede, bulet, cukup kali baju lo buat dia." Ucap Shiren lagi.

"Lo pesen aja makanannya dulu, terus mandiin dia, gue mau nyari bajunya." Ucap Shiren memutuskan.

Jendra hanya bisa pasrah, ini pertama kalinya ia memandikan anak kecil. Ia memikirkan ucapan Shiren yang harus mengikuti caranya mandi.

"Shiren, lo ikut aja temenin gue mandiin Archel." Ucap Jendra.

"Jendra kalau gue ikut ntar gue liat burungnya si Archel dong, aduh mata gue ternodai gue ga mau." Ucap Shiren.

"Archel masih anak kecil, ga usah khawatir lo ga akan kegoda sama burungnya." Ucap Jendra yang membuat Shiren membulatkan matanya.

"Udah ayo." Ucap Jendra yang tidak menunggu ucapan Shiren dan langsung menarik tangan kanannya.

Shiren dengan terpaksa mengikuti Jendra, ia akan menemani pria itu untuk memandikan Archel.

Kini mereka sudah berada didalam kamar mandi, Shiren tidak berani melihat ke arah Archel yang kini mulai membuka pakaiannya.

 Istri Untuk Anak ManjaOnde histórias criam vida. Descubra agora