14

11.2K 423 0
                                    


Shiren yang kini hanya bisa berdiam diri di apartemen merasa sangat bosan. Ia tidak bisa melakukan aktivitasnya seperti biasa, karena tangannya yang masih terluka.

Butuh waktu lama untuknya sembuh, apalagi cedera ditangannya sempat parah.

"Sekolah ga bisa, beres beres ga bisa, masak juga ga bisa, kecebong gue bosennn.... Gue pengen jalan jalan keluar." Ucapnya yang kini sedang memberikan makan kepada kecebong kecebong nya itu.

"Jendra jahat banget, dia ninggalin gue sendirian di rumah, gue kan ga bisa ngapa-ngapain." Ucapnya lagi.

Shiren langsung melihat kearah pintu saat mendengar seseorang membukakan pintu.

"Kenapa lo natap gue kayak gitu?" Tanya pria itu, yang melihat tatapan Shiren.

"Lo kenapa pulang lagi? Bukannya lo harus sekolah? Udah sana gue gapapa kok sendirian di rumah." Ucapnya.

"Gue udah mikir dua kali, gue ga tega ninggalin lo." Ucap Jendra.

"Gue ajak jalan jalan mau?" Tanya Jendra yang membuat Shiren menampilkan senyumannya.

"Itu yang gue tunggu tunggu, gue udah bosen tau disini, ga bisa ngelakuin apa pun." Ucapnya yang setuju.

"Gue ganti baju dulu, lo tunggu sebentar." Ucap Jendra, lalu ia pergi kedalam kamarnya.

Shiren yang sangat senang langsung memberikan makanan yang cukup banyak pada kecebong kecebong nya itu.

Ia sangat senang pria itu mau mengajaknya untuk keluar dan menikmati udara segar.

"Kecebong kecebong gue makan yang banyak ya." Ucapnya.

#####

"Jen, gue pengen bakso." Ucap Shiren saat melihat pedagang bakso.

"Ga boleh." Ucap Jendra yang membuat Shiren sedikit kesal.

Berjalan jalan disebuah taman yang sangat indah, membuat Shiren merasakan udara yang sangat segar.

Bunga bunga yang ada disana sangat beragam, membuat Shiren bisa merasakan kehidupan.

"Jen, gue pengen batagor itu boleh?" Tunjuk Shiren pada penjual batagor.

"Ga boleh." Jawab Jendra.

"Jen, gue peng—."

"Ga boleh." Sebelum Shiren menyelesaikan ucapannya Jendra terlebih dahulu menjawabnya.

"Jendraaaa, kenapa sih lo ga izinin gue buat makan sesuatu? Jen, gue pengen es krim itu." Rengeknya.

"Lo ga boleh makan diluaran, inget kata dokter." Ucap Jendra yang membuat Shiren sangat kesal.

"Jendra, gue pengen es krim." Ucap Shiren lagi.

"Ngga." Mendengar jawaban dari pria itu, membuat Shiren sangat kesal dan pergi meninggalkan Jendra.

Jendra boleh saja melarangnya, namun ia akan tetap membelinya dengan uangnya sendiri.

"Pak es krim nya satu ya." Ucap Shiren saat sudah sampai di penjual es krim itu.

"Pak es klim nya catuuu." Ucap seorang anak kecil yang langsung menyerobot.

"Es krim nya tinggal satu lagi." Ucap bapak penjual es krim itu.

"Buat acel aja, ini uangnya." Ucap anak kecil yang bernama Archel itu, yang langsung mengambil es krimnya.

Shiren yang melihat itu menganga, bisa bisa nya seorang anak kecil berani mengambil bagiannya. Padahal ia yang lebih dulu membelinya.

 Istri Untuk Anak ManjaOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz