[2] Razia

16 7 0
                                    

ETAA BACK KAWAND!

TEKAN ICON BINTANG DIPOJOK KIRI BAWAH YAH, JUGA KOMEN AND KRITIKANNYA.

FOLLOW ETAA JUGAA BIAR MAKIN SEMANGAT NULISNYA.

***

Kring kring

Bel masuk berbunyi, banyak pasang kaki berjalan meninggalkan lokasi diluar ruang kelas.

Angkasa, Aka, Cakra, Atma, dan Gemintang duduk di kantin. Menunggu Gemintang menyelesaikan sarapannya.

"Cepet." Ketus Gemintang. Ya, ia masih marah dengan sebutan buwak untuknya.

"Jangan marah marah kek Tang." Hibur Cakra.

Gemintang mengabaikan panggilan beberapa sahabat dan abangnya yang memanggilnya. Bergerak keluar area kantin.

"Lo kelas." Perintah pak ketos dengan wajah datarnya.

"Pen bolos gue. Kangen rengginang neng Wati." Keluh Atma.

"Razia." Sahut Angkasa.

"E-eh what?! Razia? Kapan woi?" Heboh Cakra karena tidak menggunakan dasi.

"Nanti. Gue patroli." Pamit Aka lalu pergi.

"Aka. Lo ada dasi?" Tanya Cakra.

"Tas. Tiga." Angkasa mengangguk, karena hanya dia yang paham apa yang diucapkan Aka.

"Thanks." Pamit Angkasa lalu pergi meninggalkan kantin.

"Tuh dua batu ngomong apaan? Gue kaga paham anjir." Tanya Atma.

"Apalagi guee lah, singkat bener." Cakra melirik jam tangannya, kelimpungan sendiri. "Ayo woi pak Harto udah mau masuk."

Atma menyusul Cakra menuju kelasnya. Ditengah lorong yang sudah sepi Atma menunduk sebentar, memegangi kedua lututnya dengan telapak tangan menormalkan deru nafasnya yang tak beraturan karena berlari.

Akan kembali berlari namun Atma melihat seseorang yang tampak ia kenal? Sedang berdiri sembari menelpon seseorang? Didekat toilet lagi.

Alfarizacky? Kenapa dia belum masuk kelas? Dan kenapa dia telponan di toilet? Gelagatnya gitu? Batin Atma.

Tak mempedulikan hal itu, Atma melanjutkan perjalanannya menuju kelas. Tampak, pak Harto sedang berjalan menuju arah kelasnya, Atma yang masih berada didepan kelas pun berlari masuk ke kelas.

Nyalinya sedikit ciut dengan pak Harto. Sang guru pendidikan kewarganegaraan yang mulutnya pedes, cerewet, nyelekit bin nyinyirable. Dengan kepala plontos dan perut buncit juga penggaris panjang kesayangannya yang selalu menemaninya dalam kegiatan mengajar.

"Assalamualaikum, pagi semua" Salam pak Harto memasuki kelas, disusul dengan pak Iwan sang guru BK dan pak Jono guru PJOK.

"Waalaikumsalam, pagi pak." Serempak penduduk XI IPA 2.

"Hari ini kita akan mengadakan razia. Dimohon kepada semua siswa siswi XI IPA 2 agar menaruh tasnya di atas meja." Perintah pak Iwan.

Semua kalangkabut, telat menyembunyikan berbagai benda yang seharusnya tak dibawa. Razia dadakan! Semua murid pasti sudah sangat kenal dengan kegiatan dadakan itu.

"KENAPA AKAA KAGA BILANG ANJIR KALO ADA RAZIA."

"DUH, MAKE UP GUE GIMANA?!"

"LIPSTIK DIOR GUE."

"NIH ROKOK GIMANA YEE?"

"AHHH AKA SIALAN, KENAPA NGGA BILANG."

ANGKASA (Hiatus Sementara)Where stories live. Discover now