[14] Kemarahan gemintang

7 2 0
                                    

ETAA BACK KAWAND!

TEKAN ICON BINTANG DIPOJOK KIRI BAWAH YAH, JUGA KOMEN AND KRITIKANNYA.

FOLLOW ETAA JUGAA BIAR MAKIN SEMANGAT NULISNYA.

***

Suasana sekolah hari ini cukup suram. Padahal, diluaran sana banyak orang yang sedang tertawa bahagia. Ya, tanpa kehadiran Angkasa tentunya.

Ini merupakan hari ke-16 setelah Angkasa dinyatakan koma. Pemuda tersebut masih terlelap dibrangkarnya. Tanpa menunjukkan adanya tanda tanda untuk bangun.

Selama itu juga, kondisi emosional Gemintang meletup letup. Mudah tersulut emosi, serta gampang menangis karena hal sepele. Gemintang tak bisa mengendalikan emosinya.

Sahabatnya juga. Baik Cakra yang paling dekat, maupun Atma dan Aka yang merupakan sahabat barunya. Kesedihan selalu menyelimuti mereka.

Bahkan, Cakra yang biasanya mengejar cinta neng Mela pun tak bergeming sama sekali. Atma yang selalu bisa memecahkan suasana diam bak patung. Dan Aka yang semakin dingin terhadap siapapun.

"Ka, rapat hari ini jadi?" Tanya salah satu anggota osis kepada Aka.

Aka hanya mengangguk sebagai respon. Jika biasanya ia masih berkata 'iya' ataupun respon singkat 'hm" dan lainnya, tapi sejak kejadian itu tidak.

"Kak, patroli yuk." Sahut Natasha manja.

Bukannya mengiyakan, Aka justru marah besar. "Bisa diem ga si anjing! Pikiran gue lagi ga tenang." Teriaknya murka.

Keadaan kelas dan koridor yang sedang ramai itu menarik perhatian mereka. Warga +62 mah beda.

"Ya tapi please deh kak. Jangan bawa masalah rumah ke osis, itu berdampak buruk bagi organisasi." Natasha dengan beraninya melawan Aka. Ngajak gelud nih orang.

"Wih berani banget tuh Natasha."

"Ga takut apa ya sama ketos kita?"

"Jatuhnya dia kek centil anjir."

"Ga memahami perasaan banget deh."

"Tapi Natasha bener juga."

"Ga sih. Gue lebih berpihak ke Aka."

"Anjir woi dia ga ada rasa simpati gitu apa?"

"Betewe gimana tuh keadaan Angkasa? Katanya ada di rumah sakit."

Bisik bisik mulai terdengar diluar, telinga Aka panas. Dia menggebrak meja dengan kasar.

BRAK.

"Ga usah sok tau tentang gue." Kalimat terpanjang kedua yang pernah diucapkan Aka kepada mereka.

"Ya aku kan ngomong fakta." Aka mendecih, lalu tersenyum miring.

"Tau apa lo?" Aka bertanya. Dingin nadanya.

"Ya, kamu bahkan lebih mementingkan diri kamu sendiri daripada organisasi yang kamu sendiri pimpin."

Cakra yang ada disana murka. Apa apaan gadis ini, dengan beraninya berkata mementingkan kepentingan pribadi nya.

"Mana yang katanya lebih penting?" Cakra bertanya setengah berteriak.

"Ya, lo menghasut Aka buat lebih mementingkan temen lo itu daripada osis." Ucapnya polos.

Whatt?? Jika disini ada Gemintang, pasti Natasha sudah digampar.

"Menghasut?" Atma terkekeh. "Jelasin gimana gue ngehasutnya." Nadanya meninggi diakhir kalimatnya.

"AKA GA PERNAH FOKUS WAKTU RAPAT, DAN DIA LEBIH MEMENTINGKAN TEMEN SIALAN LO ITU SI ANGKASA YANG KATANYA LAGI SAKIT." Pekik Natasha tak sabar.

ANGKASA (Hiatus Sementara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang