tujuh

104 5 0
                                    

.....

Ternyata orang yang sempat menggendong Jiel adalah

"Bubu kenapa tidak mengabari aku kalau bubu sudah pulang" jadi yang semula menggendong Jiel ialah ibu dari Jerico nyonya Teresa Marcella Rodriguez, beliau baru pulang dari liburan bersama teman temannya yang dilakukan pada negara prancis, biasa nenek nenek sosialita kalau kata Teresa sih umur boleh tua tapi jiwa tetap anak muda.

Hangat nya teh menguar seiring Teresa menyeduh nya ke dalam gelas ia aduk lalu diberi gula.

"Sangat terlambat kalau bubu menelepon mu lagian bubu juga sudah mengirimkan pesan"

Entah apa yang dipikirkan oleh sang bubu membuat jerico jadi tak habis pikir mengapa ibu nya ini santai sekali saat mengatakan itu padahal Jerico sangat mengkhawatirkan nya.

Ya tapi sudah terjadi jadi mau bagaimana lagi, Jerico pun ikut duduk sambil menekukan wajah.

"Makanya kamu cari istri lagi biar bisa bangun pagi"sindir Teresa melirik malas Jerico.

'Kenapa bubu selalu mengaitkan hal apapun dengan cari istri padahal kan memang tadi bubu yang tidak mengabari, rasanya kalau bukan ibu ingin sekali aku makan'jerico menggerutu dalam hati.

Beralih dari Jerico dan Teresa kita akan melihat keadaan Jiel.

Jiel nampak sudah siap dan rapi untuk pergi menjemput Naya kaki kecilnya berlari turun.

Wajah penuh semangat Jiel menarik perhatian Teresa apalagi baju cucu nya kali ini begitu rapi seperti ada acara besar yang harus ditemui.

"Grandma's grandson looks very handsome, where is he going?"saat Jiel turun Teresa bertanya demikian lantaran tidak biasa cucu nya berdandan rapi bahkan kalau ada acara besar ia akan berpenampilan casual baru kali ini ia memakai pakaian yang sedikit formal.

Lambaian tangan dari Jiel untuk mengisyaratkan agar Teresa mendatangi dia.

Setelah posisi Teresa tepat berada di samping Jiel ia mensejajarkan telinga nya pada mulut sang cucu.

"Jiel wants to meet the future mother" bisik Jiel menggunakan suara yang benar benar pelan hanya dapat di dengar oleh Teresa.

Teresa yang sedikit bingung pun dapat paham ketika Jiel mengedipkan satu mata nya, saat sudah paham mereka langsung ber tos ria, keluarga Rodriguez memang selalu kompak bahkan dari generasi ke generasi.

Kembali memasang wajah datar Teresa berpura pura tidak peduli dengan jawaban si cucu padahal kenyataannya dia bangga Jiel bisa  memilih calon ibu sendiri dan membuat jerico beristri kembali meski baru rencana yang tersusun namun ia yakin semua itu pasti akan berhasil.

"Owh... Begitu , Jerico antarkan cucuku hati hati di jalan sana cepat" nasihat Teresa menutupi rasa bahagia nya ia tidak mau rencana sang cucu gagal total gara gara ia mereyok.

Menarik tangan Jerico agar bergegas mengantarkan Jiel, bersamaan ia memberi acungan jempol pada cucunya yang sedang tersenyum senang berada pada belakang tubuh jerico.

.....

Selesai sampai dari rumah Naya Jiel berencana memperkenalkan calon ibu yang sudah ia pilih kepada si nenek.

Dan dapat di tebak dengan jelas bahwa pasti Teresa menyambut Naya dengan sangat baik bahkan bukan hanya baik namun sangat heboh sekaligus meriah.

Belum ada lima menit pantat mulus Naya duduk sudah beribu pertanyaan juga pujian Teresa lemparkan bahkan maid yang disana cuman bisa geleng geleng kepala menyaksikan betapa bersemangat majikan mereka.

Selagi Teresa masih belum lelah ia tidak akan berhenti berbicara, demikian lah tingkat kebawelan nyonya besar Rodriguez.

Bimbang akan jawaban apa yang harus ia utarakan Naya lebih memilih diam hanya mendengar kan celotehan celotehan yang keluar dari mulut Teresa.

Jerico yang sudah mengetahui sifat sifat bubu nya hanya bisa diam tidak ada yang mampu menghentikan mulut bubu apalagi sekarang sudah bersama cucu kesayangan sudah dipastikan tidak ada yang bisa dilakukan lalu memutuskan pergi berangkat kerja selain bekerja juga sebenarnya Jerico masih malu dan canggung untuk bertemu lama lama dengan Naya.

"Ya ampun bagaimana kau secantik ini? Nanti jangan panggil bibi atau nyonya tapi bubu saja biar akrab saya juga tak mau terlihat tua, Yes, Naya " akhiran dari celotehan maut bubu Teresa.

"Baik bubu"senyuman canggung Naya tampilkan menambah kesan pertama yang baik menurut pendapat Teresa orang pemalu rata rata itu berkepribadian sopan.

Telapak tangan Naya terisi oleh tangan mungil Jiel "Kaka jangan malu sama nenek, nenek kan nggak gigit"Naya membulatkan matanya gemas akan tindakan polos Jiel.

Cubitan kecil ia arahkan pada pipi chubby Jiel "gemas deh sama Jiel memang nenek tidak gigit tapi kan Kaka baru pertama kali bertemu jadi sedikit malu"

Bibir Jiel terbuka kecil seperti mengatakan a dengan singkat.

Percakapan mereka berakhir Naya memutuskan untuk langsung pergi kedalam kamar milik nya di rumah tentu dengan instruksi dari Jiel untuk mengarahkan jalan karena kalau hanya ditunjukan letaknya sudah pasti Naya dapat tersesat, rumah mereka ini tergolong sedikit luas dan besar dibanding dengan rumah rumah lain yang ada di perumahan sekitar.

Nampak telah sampai pada kamar Naya mereka lantas membongkar koper yang berisi pakaian juga barang bawaan Naya, Jiel membantu mengemasi barang bawaan Naya padahal sudah ditolak Naya, khawatir saja pada Jiel yang tak boleh terlalu kelelahan.

"Ini ditaruh dimana kak" tanya Jiel menunjukkan benda yang ia pegang.

Naya bangun dari posisi jongkok melihat barang yang Jiel tunjukkan.
"Disitu saja, Jiel tidak apa kan membantu Kaka tidak lelah atau pusing"khawatir Naya meski tadi Jiel sudah bilang tidak apa apa.

"Nggak perlu khawatir kak Jiel kan anak kuat jadi Jiel bisa sudah biasa juga Jiel melakukan apa apa sendiri" mendengar itu Naya tersenyum sendu Jiel harus diberi apresiasi atas ketegaran nya.

"Oke deh" ucap Naya meneruskan pekerjaan.

Diluar kamar nampak Teresa yang merasakan hal yang sama dengan Naya cucunya memang luar biasa mampu terlihat kuat di depan orang lain.

'ji nenek pastikan semua keinginan kamu terpenuhi'batin Teresa.
_____
Cast

Teresa Marcella Rodriguez

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Teresa Marcella Rodriguez

Ibu atau bubu dari Jerico selalu terlihat fashionable walau umur sudah tak lagi muda. Pribadi yang baik ramah juga penyayang. Tipe orang kaya yang loyal juga rendah hati.

Cukup sekian cerita kali ini
Tolong jika ada yang kurang bisa langsung komen agar bisa sebagai pembelajaran author agar lebih baik kedepannya, bukan maksud untuk meminta di komen tapi jika ada yang membaca ini dan ada yang kurang boleh langsung komen aja apa yang perlu diperbaiki.
Terimakasih banyak yang sudah membaca
Bye... Bye...

Bunda untuk Jiel /Nomin (GS)Where stories live. Discover now