empat belas

62 4 1
                                    

.....
Jangan tanya kenapa couple Jerico dan Naya harus selalu ada rencana Jiel agar dekat ya karena sudah pasti satu jawabannya Jerico orang yang sangat tsundere.

Ternyata Jerico menjauhi Naya bukan bagian dari rencana atau apa pun alasan cukup lucu yang dimiliki Jerico yaitu ia takut jatuh dalam pesona Naya sebab entah ada angin atau badai Jerico jikalau berdekatan atau dekat dengan Naya meski sebentar akan berdegup kencang hati Jerico.

Tambah lagi Paling Jerico takut kan sang anak yang selalu punya rencana untuk mendekatkan diri nya dengan Naya dan Jiel termasuk pantang menyerah jadi untuk berhati hati Jerico selalu ada cara untuk menjauh.

Memang Jerico belum melupakan Kania tapi masa ia niat awal hanya mau memanfaatkan Naya lalu terjebak dalam cinta pada Naya menjadi lucu kalau begitu walau niat nya sudah gagal.

":maaf Naya aku sedang sibuk sampai jumpa:"

Barusan Jerico di telfon oleh si kekasih cantik, Naya meminta agar Jerico mau menemani dia dan Jiel rencana macam itu sangat mudah ditebak oleh Jerico akhirnya ia tak menyetujui apalagi akhir akhir ini Jerico lihat Jiel itu sedang benar benar memerhatikan nya.

Takut gerak gerik Jerico mencurigakan ia berpikir lebih baik banyak menghindar.

Susah kalau sudah begini "harus nya tidak seperti ini" tepat setelah mengatakan keluhan nya Jerico kedatangan tamu.

Braghh...

Membuka pintu tanpa aba aba sangat tidak sopan sekali, kalau Mario beda bukan tidak sopan lebih ke arah songong sekarang saja Mario duduk rapi menatap Jerico sedikit.

"Kau masih memikirkan Naya lagi" Jerico terdiam tidak ingin menjawab.

Mario tergelak " diam berarti memang benar bukan, sudah kukatakan kau jangan memanfaatkan nya terkena sudah karma nya kan" Omelan Mario sering tidak masuk dalam pikiran Jerico namun kali ini bukan hanya pikiran hati Jerico turut terisi oleh kata kata Mario barusan.

"Percuma memanfaatkan Naya juga ayah tidak menyetujui hubungan mu, rencana mu telah gagal" tidak asal ceplas ceplos atau menghina memang waktu itu Jerico telah mengenalkan Naya pada sang ayah walau lewat video call itu pun foto Naya yang ditunjukan sang ayah langsung tidak setuju setelah sang ayah mengetahui latar belakang Naya ,lalu Jerico sempat berpikir ingin mengakhiri hubungan mereka hati Jerico berkata lain dan memilih mempertahankan meski harus seperti tikus tikusan.

Menerima asumsi Mario namun ego Jerico berkata lain ia memilih diam mendengar ucapan Mario "kau tau aku lebih tahu tentang mu bahkan lebih dari dirimu sebab oleh itu kau hentikan egomu buka hati untuk Naya dia gadis yang baik bahkan untuk kau yang brengsek" akhir nasihat Mario.

Benar perkataan Mario ada benarnya Jerico kini mengalah pada ego nya sendiri "kau benar aku akan membuka hati lagi , sana kau pergi mengganggu pekerjaan ku" usir Jerico membuat Mario kesal" sudah ku beri nasihat bukan nya mengucapkan terimakasih malah kau usir dasar adik kurang ajar" tapi tetapi dituruti Mario keluar.

"Ya terimakasih" melambaikan tangan pura pura menanggapi Mario.

":halo aku ikut tidak sibuk:"

.....
Sedikit deskripsi

Jerico disini memang ramah dan friendly jadi jangan heran kenapa ia begitu mudah menerima Naya walau sebenarnya juga itu karena pesona Naya yang kuat sih.

Selain itu ini akan dibuat tidak terlalu lama pendekatan nya.

Kalau Mario sudah sering ke kantor Jerico semenjak pulang.

Nggak usah ada pertanyaan dalam benak kalian sebab saya tau apa yg kalian pikirkan saat membaca ini saya pun begitu dan saya tidak bisa menjawab.

Sekian
.....
Pada jam satu siang tepat Jerico telah menjemput Naya dan Jiel sudah siap semua mereka segera berangkat menuju rumah sakit.

Di rumah sakit mereka berpisah Jiel terbiasa sendiri kalau mendapat pemeriksaan selain biasa Jiel takut mereka khususnya Jerico menangis melihat Jiel.

Waktu berjalan begitu cepat selesai Jiel mendapat pemeriksaan berjalan bersama layaknya keluarga Cemana eh ralat Cemara khas tersendiri soalnya jarak tangan masing-masing pada Jiel agak renggang.

Sedikit memulihkan senyuman Jiel melirik orang yang terus mengikuti mereka sambil mengacungkan ibu jari sebagai tanda pada mereka, setiap langkah Jiel Naya dan Jerico memang senantiasa diikuti sedari tadi.

"Onty Naya unkle Jerico" sapa Cene berlari dari arah belakang.

Berbalik badan Naya tersenyum mensejajarkan posisi dengan tinggi badan Cene lalu memeluk nya.

Raut muka dibuat kesal Jiel nampak cemberut akan apa yang nampak " bunda jangan peluk peluk dia tadi saja tidak menyapa malah peluk pelukan sama bunda" sebenarnya sindiran Jiel memang sebagian dari rencana namun sepertinya kecemburuan yang terlihat tidak.

Melepas pelukan mereka lesung pipi Naya tampak terkembang " cerita nya sayang bunda satu ini cemburu pada bunda apa Cene" mencoba menggoda Jiel Naya berhasil membuat dua anak yang tercantum namanya dalam kata kata nya malu.

Fokus kembali berusaha berfikir normal kembali tapi tidak bisa dan akhirnya Jerico coba menengahi "ehem.. Cene kesini sama siapa" tanya Jerico kenapa ia tidak bertanya kenapa Cene datang kesini karena Cene sering datang ke rumah sakit yang sama dengan Jiel untuk mengunjungi uncle nya yang bekerja disini tidak kerumahnya sebab Cene selalu lebih senang ke rumah sakit saja kata Cene  sih begitu tidak tahu ada maksud lain atau tidak.

Kembali lega Cene menjawab "sama dady dong unkle" syukurlah sudah tidak canggung lagi pikir Cene begitu pun Jiel.

Menjalankan rencana pura pura Jiel bertindak ekspresif " wah ada om Mario aku ikut denganmu Cene" Jiel adalah fans terbesar Mario tapi ini masuk rencana circle mereka.

"Kamu mau ikut Cene tidak biasanya sayang" Naya tahu walau Jiel suka terhadap apapun kalau bersama Naya pasti ialah kesukaan Jiel tak mungkin Naya ditinggal.

Mengangguk antusias "iya bunda boleh yah" mohon Jiel mengeluarkan jurus andalan yaitu puppy eyes "kalau begitu boleh tapi itu terserah Cene dia mau atau tidak kamu ikut"

"Nggak us- boleh kok onty" hampir lupa akan rencana kaki Cene diinjak Jiel agar kembali ingat.

"Oke bunda tungguin atau tidak" tanya Naya berjongkok agak rendah Jiel menggeleng.

"Cene ayo kita pergi sekarang"

Menggenggam tangan Cene hendak pergi tapi tercegat saat Naya tersenyum masam " oh ya Jiel lupa" mengecup kedua pipi Naya.

Cup
Cup

Selesai akan acara kecupannya Jiel melambai kan tangan pada Naya dan sebaliknya.

"Bye bunda"

"Bye sayang"

______

Terimakasih atas yang sudah membaca
Semoga menikmati untuk ada yang kurang atau apa bisa komen
Bye... Bye...


Bunda untuk Jiel /Nomin (GS)Where stories live. Discover now