dua puluh satu

66 2 0
                                    

.....
"Jadi Naya hanya kelelahan bunda"
"Iya sayang apa perlu bunda kesitu"
"Tidak usah nanti merepotkan "
"Ya sudah sampai jumpa nak"
"Sampai jumpa juga bunda"

Baru selesai mematikan handphone nya Naya langsung mendapati gedoran keras dari luar kamar mandi sebab awalnya sudah diberi ketukan pelan tadi namun Naya malahan tidak keluar keluar. Dan Jerico sedang mode baby jadi tentu sifat tidak sabaran yang biasa Naya dapati pada Jiel sekarang keluar dari Jerico.

Suara jengkel Jerico mulai terdengar "Nana buka sudah lama sekali,Nono merepotkan ya jadi Nana lama di dalam situ" injakan yang lebih mengarah pada hentakan kaki Jerico terasa hingga lantai tempat Naya pijakan kaki nya mungkin saking kesal bercampur lelah telah menunggu lama, pikir Jerico kan tidak akan begitu lama mengingat Naya mengatakan hanya ingin buang air kecil dan entah kenapa saat Jerico melihat jam sudah tigapuluh menit waktu terlampaui.

Macam itu lah jika Jerico sedang mode big baby manja nya moodyan nya tidak tertolong.

"Ini Nana mau kel-, Nono itu tangan mu mengeluarkan darah ASTAGA!!"

.....

Kini sampai pada titik Jerico ngambek besar sebab tangannya kini telah terikat dengan balok kayu sepanjang lengan tahu kan tadi Jerico berdarah nah dari situ Naya memanggil perawat dan oleh perawat dibersihkan lalu agar tidak terulang kejadian tidak terduga seperti ini lagi makanya tangan Jerico diikat.

Tapi mengapa Jerico bisa begitu marah, sebenarnya bukan hanya masalah balok kayu saja yang ia permasalahan tapi juga Naya yang terlalu lama di kamar mandi, ternyata masih berlanjut maklumkan saja ya namanya juga big baby.

"Huh... Dasar tidak peka" Jerico mengeluh agar Naya merespon diri nya.

Naya terkekeh sambil pelan pelan mendekati Jerico dan secara tiba-tiba tanpa aba aba duduk tepat pada paha kekar berurat milik Jerico.

"Ututu... Bayi besarnya Nana ngambek nih ceritanya"

Yang nampak imut kini bukan Jerico yang biasanya terlihat imut ketika ngambek tapi Naya lah yang kini nampak begitu lucu menaikan alias seakan akan penasaran dan tersenyum menggoda terus Jerico yang masih marah walau dia juga tidak bisa menahan akan kegemasan Nana nya.

"Apaan sih Nana pergi deh nggak usah disini ,pakai acara dipangku Nono lagi huh"so soan sekali Jerico marah tambah lagi memajukan terus bibirnya padahal kan yang ditunggu bukan kemajuan bibir Jerico tapi kemajuan hubungan nya dengan Naya dasar!! Oke lanjut.

"Aduh aduh tambah merajuk iya ini" mencolek colek dagu Jerico lalu Naya juga membalikkan posisi pangkuan nya agar menghadap Jerico sudah terlihat intens bukan namun tidak sampai disitu saja Naya memajukan badan dan tentu tatapan mereka yang tadi hanya bertemu kini malah saling berkenalan.

Tahu kan maksud dari kata berkenalan Yap tatapan mereka begitu dekat saking dekatnya prosotan tk milik mereka alias hidung mancung mereka menempel satu sama lain.

Lalu apa yang terjadi selanjutnya adalah sesuatu yang disayangkan sebab Naya tertawa.

"Hahaha... Lihat tatapan ini, kau sudah bukan Nono lagi ya pasti ini tuan Jerico iya makanya tatapan nya kaya lapar gitu uuh... tuan Jerico telah kembali"

Perkataan Naya direspon cepat oleh Jerico dengan mendorong tubuh mungil yang berada diatas nya bukan untuk menjauhkan melainkan merubah posisi menjadi Jerico yang berada di atas Naya.

"Benar tuan Jerico mu telah kembali nona nayarra Adelina jasmine"

Takut Naya saat Jerico melakukan itu, berusaha sekuat mungkin Naya melepaskan cengkraman yang sengaja Jerico lakukan.

"To... long lepaskan aku tadi hanya bercanda"

Awalnya Jerico mau lebih melanjutkan namun melihat mata Naya yang mulai berkaca kaca Jerico menjauhkan badannya.

"Nana tadi nono hanya bercanda maaf kan Nono maaf maaf hee.. hee.."
Kini yang berganti suasana hati, Jerico panik dan menangis takut kalau kalau setelah perbuatan nya tadi Jerico dijauhi oleh Naya.

"Kok kamu-

"Nono not kamu stt.. stt..."kebiasaan Jerico menangis hingga meler dan ini baik mode Mr atau pun mode baby.

"Iya Nono , sudah jangan menangis jadi meler kaya gini kan"

Kembali mengundang tangisan Jerico kira Naya tengah memarahinya "stt... stt... Nana angry ya sama nono, maafin nono please Nana maafin nono nya"

"Siapa yang marah Nana tidak marah tapi Nono janji dulu tidak akan nakal lagi seperti tadi"

Menyatukan dua jari kelingking mereka Naya dan Jerico telah berbaikan, menjadi sifat antara Jerico dan Naya karena pasti selalu begini marah menangis sweet baikan selalu secara berulang.

.....

Dalam ruangan terdengar suara teriakan milik Jerico yang sungguh menggelegar beserta juga teriakan dokter yang menyuntik Jerico sambil ditendangi olehnya.

aaa....

AAA...

Lihat kan teriakan siapa yang lebih kencang dokternya lah Jerico menendang dengan tenaga dalam yang faktanya Jerico tidak perlu sekuat tenaga pun sudah terasa sakit apalagi ini pasti sangat sakit.

"Dasar Jerico pinggangku sangat sakit kau sangat keterlaluan, aduh aduh" berkacak pinggang bukan untuk marah sang dokter nampak begitu kesakitan"maaf Tante Diana dia memang takut jarum suntik"

"Sudah jangan kamu yang meminta maaf Tante maunya dia kok yang minta maaf sama Tante,masa laki laki nggak bisa minta maaf"sambil menyelam minum air itulah yang dilakukan Diana menyindir Jerico sambil sedikit menggoda nya.

"Ih apaan sih, Tante jelek tau nggak wlee.." Jerico yang dibelakang Naya balik mengejek dibarengi juluran lidah "eits Nono tidak boleh begitu, cepat minta maaf"Naya mengintruksikan.

Tentu Jerico menolak"tidak mau orang dia yang salah bukan Nono, semua ini gara gara Tante jelek huh"
Selepas marah marah Jerico berbalik menghadap dinding.

"Hahaha... Jangan sampai anakmu mirip ayahnya" tunggu apa maksud perkataan dibalik tawa Diana anak mu apa arti kata itu apakah Diana tahu jiel anaknya Jerico atau ada maksud lain dari anakmu karena seharusnya jika yang dimaksud Jiel Diana mengatakan namanya atau semacam nya Naya dipenuhi pikiran atas satu kata singkat itu.

"Sudah sudah tak meminta maaf juga tak apa lagian Tante sedang terburu-buru pergi dulu ya Naya dan-

Mencubit pipi Jerico sedikit keras

Bayi besar,bye bye"

Sebelum Diana meninggalkan ruangan terlebih dahulu Naya mencegat langkah Diana.

"Tunggu Tante, apa maksudmu anakmu apa itu padaku"

_____

Cast

Diana Garcia Valerie

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Diana Garcia Valerie

Dokter kenalan Naya yang sekaligus ibu dari Revana. Seseorang yang mengetahui seluk beluk rahasia masalalu Naya. Juga sahabat baik dari Teresa. Pribadi yang baik dan bijaksana.

Catatan:Jerico bukan punya kepribadian ganda tapi lebih seperti dia memiliki sifat manja yang tidak dapat dikendalikan jadi Jerico tetap sadar cuman sifat manjanya lebih dpat mendominasi dan itu terjadi ketika ia sakit atau didekat orang yang ia sayangi.

Terimakasih atas yang sudah membaca cerita ini
Silahkan komen jika ada kekurangan atau dll

Bye... Bye...

Bunda untuk Jiel /Nomin (GS)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ