R: Raja, Ratu & Rahasia

BAB 7

Misery - Maroon 5

BAB 7

SAAT pelajaran terakhir yang membosankan, Ratu mendapat satu pesan dari Reon.

Hari ini Abang nggak bisa jemput, pulang juga lembur.
Lo pulang sama Raja, ya?

- reon.

Ratu membaca sederet kalimat itu, lalu menghela napas. Leoni memperhatikan gerak-geriknya dengan seksama.

"Kenapa?" bisik Leoni.

"Raja," jawab Ratu.

Satu jawaban itu sudah cukup bagi Leoni. Leoni menatap Ratu cemas, sementara Ratu hanya mengangkat bahu dengan cuek.

"Lo bisa tinggal di rumah gue, Rat," tawar Leoni.

Ratu membayangkan dia merepotkan Ibu Leoni, apalagi kehadiran kembar tiga dan Leon sudah cukup membuat wanita paruh baya itu kerepotan. Ratu tersenyum tipis.

"Nggak apa-apa," tolak Ratu halus, "tapi makasih, lho."

Satu pesan muncul lagi di ponsel Ratu.

Lo marah ya?

- reon.

Ratu tetap mengabaikannya.

Abang janji pulang jam sembilan, oke?

- reon.

Abaikan. Abaikan!

Abang bakal bawa pizza favorit Ratu!!
:( Bales dong adikku sayang.

- reon.

Ratu tertawa kecil, lalu mengetikkan balasan.

Deal.

- ratu.

Bel sekolah berdering di seantero sekolah. Semua siswa bergegas merapikan barang bawaan dan bersiap pulang.

Ratu menghela napas murung, sontak Agung menyadari perubahan mood temannya.

"Kenapa lo?" tanya Agung.

Leoni bantu menjawab, "Raja."

Ratu tersenyum tipis. "Raja."

"Raja," ulang Leon, lalu bergidik, "sabar, Rat."

"Kalo sampe sore, lo bisa kok nunggu Bang Reon di rumah gue," tawar Agung.

Ratu ingin menyetujuinya, namun sudah jelas Reon tidak.

"Nggak apa-apa," tolak Ratu, lagi-lagi halus. "Bang Reon pasti udah bilangin Raja kalo gue ikut pulang sama dia."

Akhirnya, trio teman Ratu meninggalkannya. Ratu tersenyum kepada mereka satu persatu, lalu duduk menunggu di kelasnya. Semakin lama, kelas semakin sepi hingga hanya dirinya seorang.

Langkah kaki terdengar, membuat Ratu sejenak membeku.

Lalu kepala seseorang melongok, suara beratnya bergema di kelas yang sepi, "Ratu?"

Itu suara Raja.