28

540 37 0
                                    

Stratford-upon-Avon

9:30 pm

"Aku benar - benar lupa dimana aku dulu menemukan kedai tiramisu itu."

"Kau tidak ingat namanya?"

"Sama sekali, maafkan aku."

Kami telah sampai di Stradford-upon-Avon sekitar dua jam yang lalu. Tapi yang kami lakukan selama itu hanyalah berputar - putar di sebuah area di kota ini.

"Kau yakin tempatnya ada di sekitar sini?" tanyaku lagi.

"Kurasa bangunan - bangunan sekitarnya mirip seperti yang ada disini."

Aku memutar bola mataku. Bangunan - bangunan di seluruh Inggris memang kurang lebih mirip. "Mungkin kota ini tidak sekecil yang kau kira."

Tangannya menggenggam kemudi erat - erat. Ia terlihat berpikir, matanya menyipit dan bibirnya terkatup erat - erat, "Mungkin ke jalan ini," ia membelokkan mobilnya menuju jalan besar yang mengarah ke kompleks bangunan - bangunan tinggi. Sampai ia menyadari bangunan yang familiar. "Sial, kita kembali ke jalan yang tadi!"

"Harry," selaku, "kau tidak harus menemukan kedai itu."

"Tapi Sam, kita sudah terlanjur berada disini. Dan tujuanku kesini adalah membawamu ke kedai tiramisu itu. Aku tahu kau sudah mengharapkannya."

"Ya, tapi aku tidak menuntutmu untuk menemukannya. Ok? Sekarang tenanglah. Aku tidak apa - apa."

Ia memelankan laju mobilnya dan tangannya terlihat lebih rileks, "Maafkan aku, Sam."

Aku tertawa kecil, "Tidak masalah, Harry. Hentikan itu."

"Aku janji aku akan membuatkanmu tiramisu saat kita sampai tujuan kita nanti."

"Sebenarnya kita ini mau kemana?"

Tapi ia hanya tersenyum, menunjukkan deretan putih mutiara itu padaku.

Stradford-upon-Avon memang tidak sekecil yang kukira. Aku belum pernah ke kota ini sebelumnya, tapi melihat banyak kendaraan dan ramainya orang - orang berlalu lalang mematahkan bayanganku tentang kota ini. Kukira Stradford-upon-Avon adalah kota kecil yang tidak terlalu ramai, kota yang banyak pepohonan, kota yang banyak orang - orang tua, seperti Holmes Chapel. Ternyata aku salah besar setelah mobil Harry melewati titik - titik ramai di seluruh kota yang menarik perhatian ini. Di kota ini banyak sekali tempat hiburan terutama gedung pertunjukan teater, mengingat kota ini adalah kota Shakespeare. Di taman - taman kota juga selalu ada amphiteater yang ramai oleh turis - turis.

"Sam, kau lapar?" tanya Harry.

Aku tidak lapar, "Ya," jawabku. Karena aku penasaran dengan kota ini dan segala isinya. Aku ingin keluar dan merasakan sensasi yang berbeda dari London maupun Holmes Chapel.

"Kau ingin makan apa?"

"Entahlah, aku ingin makanan mahal," entah kenapa itulah yang terbesit dalam pikiranku.

Harry tertawa, "Bagaimana aku tahu restoran mana yang menjual makanan mahal?"

"Aku bercanda," kataku sambil memukul lengannya.

"Baiklah kalau begitu, kita cari restoran yang terlihat mewah dan mahal."

"Harry! Aku bercanda!"

"Tidak, ini sebagai permintaan maafku karena tidak menemukan tiramisu terenak yang kubilang, jadi kau lebih baik diam."

"Ya Tuhan, Harry, aku sudah bilang itu-"

"Ah! Sepertinya restoran itu mahal," Katanya sambil menunjuk sebuah bangunan bercahaya dengan tulisan "Le Bistrot Pierre" di seberang persimpangan.

The Sign // H. S. [deleted soon]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum