My Day?

18.4K 807 4
                                    

Gadis itu bangun dan memulai harinya seperti biasa. Berjalan dan bernafas tanpa ekspresi, begitu dingin hingga semua menjauh darinya.

Felicia Peter, itulah namanya. Gadis cantik berambut gelombang dan dengan matanya yang berwarna hazel yang indah.

Tidak hanya itu, Felicia juga gadis yang sangat dingin, begitu dinginnya hingga ia hanya akan menjawab pertanyaanmu dengan 1 kata.

Sepanjang perjalanan dia tidak memasang ekspresi apapun, hanya hawa dingin yang menemaninya sepanjang perjalanan, jarena sedang musim salju. Dan hal ini menambahkan kesan dingin padanya.

"selamat datang di sekolah, Felice" sapa satpam penjaga gerbang.

Felice pun menghentikan kakinya sebentar. 'sudah di sekolah ya' batinnya dalam hati. Dia pun melanjutkan langkahnya memasuki kelas.

Ya, Felice adalah murid kelas satu sma, dia bukan anak yang bodoh tetapi tidak juga begitu pintar, dia hanyalah seorang gadis rata-rata atas.

Tet... Tet...

Bel masuk pun berbunyi, dan kelas pun mulai. Semua berjalan seperti biasa bagi Felice, sendirian memperhatikan guru di depan yang sedang menerangkan materi, tanpa ada yang mengajaknya berbicara atau apa pun seperti halnya murid sma biasanya. Dan tak terasa bel istirahat pun berbunyi.

Tet... Tet...

Semua murid pun bersorak senang karena pelajaran pertama selesai. Tapi tidak dengan Felice, yang setia dengan tempat duduknya sambil mendengarkan musik melalui earphone nya.

"Felice, hari ini giliranmu dan aku piket, kau tau itu kan? " kata seorang gadis yang meneriakinya dari belakang.

"iya" jawab Felice.

"tapi sepertinya aku tidak bisa piket hari ini, aku ada janji dengan seseorang, jadi kau akan piket sendirian, gapapa kan ? " jawab wanita itu.

"iya" jawaban yang sama yang keluar dari mulut Felice.

"benarkah terima kasih, Felice. Kau adalah teman yang baik" teriak gadis itu sambil memeluk Felice.

'Teman? Sejak kapan' batin Felice.

"Baiklah, kalau kau ada sesuatu, mungkin aku bisa membantumu, sebagai balas budi kali ini" ucap gadis itu seraya melepaskan pelukannya "ohya, kamu tau namaku kan?" tanya gadis itu sambil menyipitkan matanya.

"ya. Agnes" jawab Felice yang masih setia menatap layar hp nya untuk mencari lagu.

"betul, oke makasih ya, sekali lagi aku ucapin makasih" ucap gadis bernama Agnes itu.

"iya" kata yang sama dari orang yang sama, Felice.

"ohya, mau ikut ke kantin?" ajak Agnes

"nggak"

"oh, oke, sampai ketemu di jam berikutnya" Agnes pun meninggalkan Felice dan menuju kantin.

'hufft, kenapa dengan gadis itu. Dia begitu dingin, tapi aku tetap ingin menjadikannya sebagai teman, padahal pribadinya baik' batin Agnes saat keluar dari kelas.

"Agnes!! Lama sekali" teriak seorang lelaki yang duduk di salah satu meja kantin.

Agnes pun tersentak, tak terasa ternyata dia sudah berada di kantin sekolah. Sepanjang perjalanan dia hanya memikirkan sosok Felice dan penasaran padanya.

"ah... Iya iya" jawab Agnes dan dia pun berlari menuju meja orang yang meneriakinya tersebut.

"bagaimana? Nanti bisa ikut rapat?" tanya lelaki tersebut.

"Iya kak Alex, aku udah ngomong sama Felice. Dan untungnya dia mengijinkanku" jawab Agnes.

Alex Neardy, kakak dari Agnes Neardy. Mereka adalan dua orang kakak beradik yang berjarak hanya dua tahun. Mereka sama-sama memiliki mata cokelat yang indah, dan rambut hitam dengan higtlight blonde. Mereka menjadi pasangan kakak dan adik idola di sekolah.

"Felice?? Si gadis dingin itu? " tanya Alex.

"yap, ada masalah?" tanya Agnes heran. Seingatnya Felice tidak pernah berbuat masalah, lebih tepatnya tidak pernah melakukan sesuatu di sekolah. Selain tugasnya sebagai murid.

"tidak, hanya saja, bagaimana kau tahan tidak mengeluarkan taringmu saat menghadapi orang sedingin itu, hahaha" bisik Alex sebelum ia melepas tawanya.

"KAK AL-" teriak Agnes terhenti saat seorang lelaki menutup mulutnya dari belakang.

"hei, bisakah kau tidak teriak. Atau kau ingin membuat kehebohan di kantin sekarang" ucap Zoe.

Zoe Lamberg sahabat Alex, sekaligus teman sebangkunya.

"bagaimana aku tidak teriak kak Zoe, dia bisa saja membongkar siapa kita" ucap Agnes.

"sudahlah yang penting mereka tetap tidak tahu siapa kita kan" balas Zoe dengan tenang.

"yap, itu benar sekali. Jadi loe adik gua tercinta, gausah lebay nanggepinnya" tambah Alex.

"hufft..." sela Agnes "tapi kak kenapa kau berbicara seperti itu? Apa ada yang salah dengan Felice?" tanya Agnes dengan melipat kedua tangannya di dadanya.

"tidak hanya saja dia terlalu dingin. Kalau aku jadi kau aku pasti sudah mengamuk karena jawabannya yang sangat dingin seperti es" jawab Alex sambil menggidikkan bahunya.

"tapi kak, aku tidak merasakan hawa jahat padanya. Justru sebaliknya aku merasakan kehangatan di sana, seperti nya dia sosok yang hangat, dulu..." ucap Agnes.

Jangan tanya mengapa Agnes bisa merasakan hawa seseorang karena dia adalah werewolf. Begitu pula dengan Alex dan Zoe.

Werewolf memiliki kemampuan seperti membaca fikiran, mengendus aroma tubuh seseorang, dan pendengaran yang sangat tajam.

"bahkan kak aku rasa, Felice itu-"

Tet... Tet...

Bel masuk berbunyi dan memotong perkataan Agnes.

"yah... sudah bel masuk" gumam Alex "ohya tadi kamu mau bilang apa?" lanjutnya.

"sudahlah lupakan, mungki hanya perasaan ku saja. Yasudahlah, jangan lupa datang ke rapat nanti, aku akan menyusul setelah jam tambahan selesai" ucap Agnes seraya berdiri dan meninggalkan kakaknya disana untuk kembali ke kelas.

"heh... Adik kurang ajar" gumam Alex "dia itu adik apa ibuku sih, sama saja cara bicaranya"

"sudahlah, seperti apapun itu dia adalah adikmu, lex. Ayo kembali ke kelas, atau kau mau dihukum karena terlambat" ajak Zoe sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Yasudahlah, ayo" Alex pun berdiri dari tempat duduknya dan menuju ke kelas dengan Zoe.

"ohya Zoe, nanti kau akan ikut rapat pack kan?" bisik Alex saat mereka sampai dikelas.

"ya tenang saja aku akan ikut" jawab Zoe.

"baguslah, karena aku ingin kau mendengar juga, masalah apa yang menyebabkan diadakannya rapat pack yang sangat mendadak ini" tambah Alex sambil duduk di tempat nya.

"ya aku juga penasaran..." jawab Zoe dan duduk disebelah Alex.

'mengapa rapat kali ini mendadak sekali, masalah seperti apa yang muncul kali ini' batin Zoe.

Tbc

Holla ini first cerita author, jangan lupa comment dan vote nya ya ^

I'm WerewolfWhere stories live. Discover now