Bermalam

4.3K 295 15
                                    

Felice pov

Kami pun naik ke kamar milik Agnes yang berada di lantai dua.

Kamar Agnes berada di sebelah kamar Alex. (jangan tanya kenapa aku bisa tau, karena di pintu mereka terpasang nama mereka.)

Di lantai dua hanya ada kamar Alex dan Agnes, tempat bersantai dengan sofa dan TV, lemari buku dan juga beberapa meja dengan vas di atasnya.

Agnes pun membuka pintu kamarnya "ayo masuk" ucapnya mempersilahkanku masuk.

Aku pun langsung masuk.

Kamarnya cukup luas untuk ukuran satu orang, dengan dinding kamar berwarna cream dan kuning, dan perabotan yang berwarna putih membuat kamar ini terasa 'terang dan ceria' ,dengan tempat tidur, dua lemari pakaian, satu meja rias, satu meja belajar, lemari buku mini, dan masih banyak lagi barang-barang kecil.

Cukup rapi untuk orang yang tidak bisa diam seperti Agnes.

"pilihlah salah satu piyamaku" tawarnya sambil membuka lemarinya.

Aku pun memilih piyama berwarna biru polos karena itu satu-satunya piayama yang 'polos' tanpa motif bunga, kelinci, atau polkadot. "yang ini boleh?"

Ia pun menganggukkan kepalanya "tentu" dia pun memilih pakaian untuk dirinya sendiri, piyama berwarna putih dengan motif kelinci, itulah yang dia pilih.

Aku ingin mengganti pakaianku segera, tidak mungkin aku tidur dengan pakaian formal seperti ini kan "dimana aku bisa mengganti pakaianku?"

"ah kau ganti di kamar mandi saja, sambil cuci mukamu agar make up tidak merusak wajahmu." ia pun menunjuk pintu di sebelah lemari pakaiannya"Aku akan ganti disini dan membersihkan mukaku dengan tisu basah, hehehe" lanjutnya.

"baiklah, kau yakin akan membersihkan wajahmu hanya dengan tisu basah? Apakah kau tidak ingin mencuci wajah mu dengan sabun?"

"tidak. Itu akan membuat rambut bagian atasku basah, dan aku tidak suka itu"

Aku pun hanya mengangguk dan segera menuju ke kamar mandi.

Seperti dugaanku, alat di kamar mandinya sangat lengkap.

Aku pun mencuci wajah ku dengan sabun wajah sampai bersih, sehingga tidak ada make up yang tertinggal di wajahku. Setelah bersih aku mengambil beberapa tisu wajah yang sudah ada di sebelah wastafel. Setelah selesai dengan air yang ada di wajahku aku pun mengganti pakaianku dengan piyama milik Agnes. Dan ternyata ukurannya benar-benar tidak jauh beda, bahkan hampir pas denganku.

Aku keluar dengan membawa pakaianku.

Saat aku keluar Agnes tiba-tiba mengambil satu bantal di tempat tidurnya "kau tidur atas saja, biar aku yang tidur bawah" ucapnya

"hmmm... Oke" aku malas berdebat dengannya malam-malam seperti ini, lebih baik aku turuti saja kemauannya.

Aku pun menggantung pakaian ku dan menuju ke tempat tidur. Begitu pula dengan Agnes yang menata bantalnya di bawah yang sudah dialasi oleh karpet yang lebut dan beberapa selimut.

"Selamat tidur, Felice"

"ya, selamat tidur juga, Agnes" aku pun memejamkan mataku.

"Fel, bolehkah aku menanyakan sesuatu?"

"ya?" jawabku sambil tetap memejamkan mataku.

"Bagaimana menurutmu tentang perkataan Alex tadi?"

"tentang apa?"

"tentang sikapmu ketika acara makan tadi. Apakah kau tidak bisa seperti itu juga ketika hari-hari biasa?"

"entahlah" aku memang tidak tahu apakah aku bisa seperti itu ketika hari-hari biasa.

I'm WerewolfWhere stories live. Discover now