Dendam Frans?

5.5K 359 2
                                    

Agnes pov

"lalu kenapa sikapnya menjadi dingin, dan tidak ingin berteman dengan siapapun" tanya Alex.

"aku hanya melihat sedikit tentang itu. Saat itu saat jam pulang sekolah, salah satu sahabatnya datang ke rumahnya karena Felice tidak masuk sekolah. Dan dia melihat keadaan rumah Felice yang sangat berantakan kemudian sahabatnya itu berusaha menenangkan Felice karena keadaannya terlihat sangat buruk pada saat itu, tetapi tidak sengaja sahabatnya itu melihat kotak dari Frans , dan ia mengambil dan membaca semua foto termasuk pesan dari paman Frans . Dan kau pasti tau bagaimana kelanjutannya bukan?"

"jangan membuatku berfikir Agnes, ceritakan saja" tambah Alex.

"Hufftt.... Ya sahabatnya itu ketakutan lalu keluar dari rumah Felice , dan dia tidak ingin berdekatan dengan Felice, karena dia takut Felice akan membunuhnya, seperti pamannya yang membunuh orang tua Felice sendiri yang tidak lain adalah saudaranya sendiri" jelasku.

"tapi itu konyol, yang membunuh adalah Frans, pamannya, bukan Felice"

"ya bagi kita yang sering melihat pembunuhan itu bukan salah Felice. Tapi bagi orang awam yang tidak pernah melihat pembunuhan lalu mengetahui bahwa orang yang selalu bersama Felice adalah pembunuh. Dia pasti berfikir Felice akan terpengaruh dengan pamannya itu, dan bisa saja Felice membunuhnya suatu saat. Itulah hal konyol yang bisa sahabatnya fikirkan"

"lalu bagaimana dengan teman sekolah nya?" tanya Alex yang masih belum faham.

"sahabat gadis adalah seorang gadis. Dan seorang gadis memiliki mulut gadis, alias dia tidak bisa menjaga rahasia, karena rasa takutnya itu, dia menceritakan kepada temannya, dan temannya mencerikan pada temannya, dan seterusnya hingga semua orang tau" jawabku yang mulai kesal.

"jadi di sekolah kita juga banyak yang tau tentang dia?" tanyanya lagi

"entahlah, mungkin iya mungkin tidak, karena tidak semua teman Felice yang tau berada disini, dan kejadian ini sudah cukup lama, bisa saja mereka sudah melupakan hal ini" jawabku sekali lagi.

Tapi dari yang ku lihat, aku masih ada pertanyaan yang masih menggangguku tentang masa lalu felice.

"Tapi ayah, aku masih tidak mengerti apa maksud dari Frans yang bilang bahwa sang beta memiliki segalanya, bahkan dia menginginkan Felice" tanyaku memberanikan diri pada ayah.

Ya, aku memberanikan diri. Karena ayahku adalah seorang alpha yang jarang mengeluarkan kata yang panjang, dia terbiasa mengucapkan kata yang penting saja, atau memberi perintah. Jangan-jangan ayah hanya memberiku jawaban pendek.

"ah, itu... Sebenarnya itu sudah menjadi rahasia umum di pack kita, Frans Harsk kalah dalam pertarungan merebutkan posisi beta, yang dimenangkan oleh Noel, sebenarnya itu bukan karena Noel adalah anak sulung, tapi pada dasarnya Noel selalu berlatih dan membuatnya menjadi kuat. Dan keluarga Harsk memberikan semua hak waris termasuk rumah keluarga Harsk kepada Noel karena dia yang tertua, sedangkan Frans hanya mendapat sebagian kecil kekayaan keluarga Harsk, tapi Noel melepas hak tersebut agar jati dirinya sebagai werewolf tidak diketahui oleh Serra. Dan tentang Felice, sebenarnya Frans sudah memiliki mate, tetapi matenya telah mati terbunuh dalam peperangan, dan ketika Felice lahir Frans meminta Noel untuk memberikan Felice kepadanya, dan Frans berjanji akan merawat Felice dengan penuh kasih sayang, tapi Noel sebagai ayah tidak mau melepaskan anaknya walaupun itu kepada adiknya sendiri, Frans sangat marah tetapi seiring berjalannya waktu, melihat Felice menjadi gadis yang ceria Frans semakin menyayanginya dan mencoba untuk memintanya lagi kepada Noel tapi Noel tetap menolaknya, dan itu mungkin membuat Frans memendam dendam yang sangat besar kepada Noel " cerita ayah.

Aku sangat terkejut bukan hanya karena ceritanya. Tapi karena ayah tidak pernah bercerita atau mengeluarkan kalimat sepanjang itu. Kulihat Alex juga terkejut, mungkin dia memiliki fikiran yang sama denganku. Tidak kusangka cerita tentang sang beta akan membuat ayah bercerita panjang lebar seperti ini.

"kenapa dengan kalian? Mulut kalian berubah menjadi gua, hahaha" ucap ibuku dengan sedikit tawa kecil yang menyadarkanku bahwa mulutku masih menganga.

"maaf ibu, aku hanya... Tidak terbiasa hehe" ucapku sambil menggaruk belakang kepalaku yang tidak gatal.

"lalu apa rencana kita selanjutnya?" ucap Zoe.

Aku hampir lupa dengan kehadiran Zoe haha.

"tidak ada, kalian hanya perlu membuatnya menjadi sosok ceria seperti dulu. Karena jika dia tetap dingin seperti ini, aku tidak berani untuk membangkitkan kekuatannya. Karena itu akan membahayakannya" jelas ayah.

"apa? Membuatnya ceria? Itu sangat sulit. Manusia es batu seperti dia, berdekatan saja sudah membuat jengkel" tolak Alex.

"ayah tidak hanya menyuruhmu, tapi kita, oke" jelasku " jadi jangan berbicara seakan-akan ini hanya tugasmu" tambahku.

"kita, lo aja kali. Gua ma ogah" ucap Alex dengan gaya ala-ala anak jaman sekarang.

"ayah, izinkan aku untuk mencekik kakakku, sekali ini saja" ucapku memohon pada ayah, karena aku muak dengan gaya ucapan nya yang sok-sokan itu.

"kamu mau mencekikku, heh... Yang ada aku yang mencekikmu duluan" ucapnya.

Mataku dan mata Alex saling bertatapan seakan-akan ada aliran listrik yang keluar dari mata kami.

"sudahlah, kita kerjakan bersama. Ini juga demi pack kita" ucap Zoe menengahi.

Aku dan Alex pun saling menghela nafas.

"lihat saja nanti, tapi aku tidak ingin merepotkan diriku hanya karena Felice" ucap Alex dengan melipat kedua tangannya.

"sombong" gumamku.

"apakah kau mengatakan sesuatu?" tanya Alex dengan memicingkan sebelah matanya.

"Entahlah" jawabku sambil memutar kedua bola mataku dan mengangkat pundakku keatas.

Sekarang aku malas berdebat dengan Alex, dari pada aku berdebat dengannya lebih baik aku memikirkan cara untuk mengembalikan sosok Felice yang ceria. Itu pasti lebih seru, kan...

Tbc....

Maaf ya chapter ini agak gaje hehe. Dan penjelasan tentang Frans author jelasin secara singkat, takutnya nnt gak selesai" kayak chapter masa lalu felice hehe.

Happy reading 😘 leave comments jangan lupa.

Yang mau ngasih inspirasi buat next chapter juga gpp loh, author malah seneng 😍

I'm WerewolfWo Geschichten leben. Entdecke jetzt