Penjelasan

5.7K 387 2
                                    

Agnes pov

Tetapi pak Krinson sudah sampai di kelas. Dengan tatapan yang tajam dia dan murid sekelas menatap kami yang masuk dengan nafas yang tak beraturan.

"kenapa kalian terlambat" tanya pak Krinson dengan tatapan yang tajam.

"itu pak, it-" ucapanku terpotong

"dari uks" jawab Felice.

Wow bagus sekali alasannya, kenapa aku tidak kepikiran.

"Kenapa kalian kesana?" tanya pak Krinson sekali lagi.

"Mengambil obat untuk Agnes" jawabnya lagi.

"Kenapa Agnes?"

"Sakit"

"Benarkah itu Agnes?" tanya pak Krinson padaku.

"Iya pak, kemarin saya juga sempat tidak ikut pelajaran bahasa inggris. Karena itu saya hari ini mengambil obat saja agar tidak sakit lagi" jelasku panjang lebar.

Aku tidak menyangka akan di tolong oleh Felice untuk mencari alasan pada pak Krinson.

"Oh oke, lalu kenapa kalian lari?" tanyanya.

Deg...

Apa yang harus aku katakan, Felice juga hanya diam. Kenapa juga orang sakit harus lari, bagaimana ini. Tunggu.... Aha, aku ada ide.

"Kami menghargai bapak, dan kami sebenarnya tidak ingin terlambat di pelajaran bapak, karena itu saya mengajak Felice lari" jawabku bohong.

Pak Krinson mengangguk faham mendengar jawabanku.

"Kalau kau sakit tidak perlu lari, lain kali jangan diulangi. Cepat duduk. Oke anak-anak sampai dimana tadi...?" lanjutnya.

Aku pun menuju tempat dudukku begitu pula dengan Felice.

"Jadi kerumah?" tanya Felice di sela-sela pelajaran.

"iya, tapi untuk lebih lanjutnya nanti saja ya, aku akan kerumahmu bersama Alex san Zoe" jawabku.

"mengapa Zoe" tanyanya lagi

"dimana ada kakakku pasti ada Zoe, entahlah aku hanya ingin mengajaknya juga. Dan Felice kita lanjutkan nanti saja ya pembicaraanya, sekarang mari fokus ke pelajaran molekul ini" ucapku.

Pelajaran kimia pun berjalan lancar, dan aku pun tak perlu menjawab pertanyaan dari Felice karena dia sudah diam. Aku sudah tidak tahan mencari kebohongan lagi. Bisa-bisa aku kelepasan berbicara jujur.

Tet... Tet... Tet...

Bel pun berbunyi pertanda pelajaran hari ini telah berakhir.

Aku segera membereskan tas ku, dan bersiap-siap untuk pergi.

"Gimana jadi kerumah gak" tanya Felice mengagetkanku.

Hampir aku lupa, kalau saja Felice tidak mengingatkanku. Tidak bisa kupungkiri kalau aku juga bisa lupa, atau mungkin saja hanya aku yang pelupa, hehe

"Hmmm jadi kok, jadi" jawabku

"Ayo"

"Hmmm tunggu"

"Apalagi?"

"Tunggu kakakku. Aku kan sudah bilang kepadamu kalau aku ingin mengajak Alex"

"Dimana dia?"

"Aku juga tidak tahu, aku akan mencarinya tunggu ya" jelasku.

Aku pun ingin pergi mencarinya tapi tangan Felice menahanku.

I'm WerewolfWhere stories live. Discover now