Tenth : Saturday Night

281 35 1
                                    


     Arin sedang bingung mengacak acak isi lemarinya. Ia bingung akan memakai baju apa. Ia memang menyetujui ajakan Rakha. Tentu. Ia tak menyiakan kesempatan emas itu. Dan ia sudah memberi tau Rakha tadi. Rakha menyuruhnya memakai baju yanbg sedikit formal karena ini konser musik klasik, bukan konser musik underground atau konser konser semacam DWP.

   Lemari Arin yang semua isinya hampir baju casual biasa. Tidak ada dress, ia mulai bingung. Ia teringat dengan drees kado ulang tahun dari mamanya tahun lalu. Ia belum pernah memakainya.

     Arin pun mengambil kotak kado yang ada di lemarinya bagian bawah. Dibukanya kotak itu. Ada drees berwarna biru gelap disana. Arin pun memutuskan untuk memakainya.

    Arin pun mandi. Setelah itu bersiap siap. Ia memoleskan make up tipis dan terlihat natural di wajahnya. Rambut lurusnya dibiarkan tergerai.

   Tok Tok Tok

  "Mbak Arin ditunggu temannya di bawah" teriak Mbok Sinah di depan pintu.

   "Iya mbok 5 menit lagi saya turun" jawab Arin. Ia pun memakai heels 5cm. Arin tidak punya flat shoes, dan dia tidak biasa menggunakan heels. Tapi tak apa, daripada terlihat aneh jika ia menggunakan dress tapi memakai sepatu.

   Setelah siap, Arin pun turun ke bawah. Terlihat Rakha yang sedang duduk di sofa ruang tamu.

   "Hei" ucap Arin menyapa Rakha yang sedang membelakangi Arin. Rakha pun berdiri dan menoleh ke arah Arin.

   "Hei" ucap Rakha sambil tersenyum menatap Arin. Dan perlu dicatat 'Rakha jarang senyum'. Rakha terlihat rapi dengan kemeja kotak kotak warna hitam birunya. Dan celana jeans hitam dengan sepatu vans warna hitamnya. Rambutnya tertata rapi tak seperti biasanya yang berantakan. Rakha terlihat sangat tampan.

"Lo rapi banget. Tumben" ucap Arin jujur sambil tersenyum.

"Gue nggak mau malu maluin" ucap Rakha santai. "Yaudah yuk" tambahnya.

     Arin pun mengangguk. Rakha pun keluar diikuti Arin yang mengekor di belakangnya. Malam ini Rakha membawa mobil. Arin pun lega karena ia tak perlu bingung mengurus dressnya dan heelsnya.

     Arin pun masuk ke dalam mobil BMW hitam milik Rakha. Rakha juga sudah duduk di kursi kemudinya dan ia mulai menjalankan mobilnya.

  Richard I'm Coming! Batin Arin bersemangat.

♪♪♪

     Setelah setengah jam saling diam di dalam mobil. Mobil Rakha pun memasuki kawasan Tanggerang. Disinilah, Indonesia Convention Exhibition, Richard Clyderman menggelar konsernya.

    Rakha pun turun dari mobilnya dan diikuti Arin yang juga turun dari mobil. Arin melihat sekelilingnya. Mobil mewah berjajar rapi di parkiran itu. Arin bisa memastikan bahwa yang melihat konser ini pastilah kalangan kelas atas.

"Yuk" Ajak Rakha pada Arin. Arin mengangguk. Rakha menggandeng tangan Arin. Arin hanya pasrah dan mengikutinya.

♪♪♪

    Rakha dan Arin pun duduk di kursi yang terletak di baris kedua dari depan. Ini VIP. Dan dipastikan harga tiketnya pasti jutaan.

Arinta's StoryWhere stories live. Discover now