Fourteenth : Camping

340 33 4
                                    


    Hari dimana camping diadakan akhirnya tiba. Sekarang Arin sedang berada di aula Galaksi dengan tas ransel super berat di punggungnya. Arin memakai celana jeans tiga per empat berwarna putih, yang dipadukan dengan tank top hitam dengan baju kotak kotak warna biru tua. Dengan sneakers berwarna navy dan snapback pemberian Rakha, Arin terlihat begitu fashionable.

    Ia mengedarkan pandangannya di seluruh penjuru aula. Berusaha menemukan tiga sosok yang sedang ia cari.

"Rin!" seseorang memanggil Arin dari arah belakangnya. Arin membalikkan badannya. Ia melihat Citra yang sedang melambai lambaikan tangannya.

"Woi" teriak Arin. Lalu berjalan menghampiri sahabatnya dengan malas malasan.

"Kita berempat se bis, bis 5. Sebis sama Rakha lagi, males gue" ucap Ronal yang baru saja menghampiri Arin dan Citra. Dia bersama Donny tentunya, kayak kembar siam gitu. Kemana mana berdua.

"Rakha siapa?" tanya Arin.

"Ituloh anak X-IPA-5" sahut Donny.

"Loh? Kalian kenal dia?" tanya Citra dengan nada sedikit kaget.

"Iya lah. Pertama, siapa yang gak kenal atau cuma tau Rakha, si biang rusuh. Kedua, dia kan anak futsal masa kita nggak kenal" jelas Donny. Arin dan Citra hanya mengangguk paham.

"Sifat dingin plus muka songongnya bikin muak. Kalo ngomong ketus banget, rasanya gue pengen nabok mulutnya" ucap Ronal dengan dengusan kesalnya.

"Tapi kan ganteng" sanggah Citra sambil tertawa cekikikan.

"Gantengan juga gue" sahut Donny penuh percaya diri sambil membenarkan tataan rambutnya.

"Najis!" hardik Citra.

"Bagi seluruh peserta camping harap segera masuk ke dalam bis masing masing. Sekitar 15 menit lagi kita akan berangkat ke tempat tujuan" itu suara Nando yang sedang berbicara di podium aula. Ketua Osis yang mau turun jabatan.

"Yaudah yuk. Udah di suruh masuk ke bis tuh" ajak Arin pada ketiga sobatnya.

"Bis kita yang mana sih? Banyak banget" tanya Citra karena melihat bis yang berjajar di parkiran.

"Itu tuh, yang warna hijau tosca.  Belakangnya yang warna kuning. Nomer 5 dari depan" ucap Donny  sambil menunjuk bis yang dimaksud.

"Yaudah yuk. Berat nih tas gue" keluh Citra.

"Iya gue juga nih. Yuk" tambah Arin. Lalu mereka pun menuju ke bis yang Donny maksud.

    Mereka pun masuk kedalam bis itu. Arin mencoba mencari tempat duduk yang enak. Bis masih belum terlalu penuh, masih banyak tempat kosong.

"Disana aja, Rin. Nomer 6 dari depan. Yang kusrinya dua" ucap Citra sambil menunjuk kursi yang dimaksud. Kursi di bis ini ada yang untuk bertiga, ada yang untuk berdua.

    Arin berjalan menuju kursi itu, lalu menaruh tasnya di bagian atas untuk menaruh tas. Arin memilih duduk di bagian pinggir jendela, supaya ia bisa melihat pemandangan nantinya.

"Rin bawa cemilan nggak?" tanya Donny yang duduk di kursi belakang Citra.

"Ya bawalah, mau minta kan lo" tebak Arin. Donny terkekeh mendengarnya.

Arinta's StoryWhere stories live. Discover now