Twenty Fourth : Avoid?

302 31 0
                                    

Mulmed Aldy.

     Sesampainya di rumah, Arin langsung menuju kamarnya sambil menunggu Mbok Sinah menyiapkan air hangat untuk mandi. Badannya terasa pegal pegal karena hukuman sialan dari bu Rosa tadi. Menunggu air hangatnya siap, Arin merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya. Sesekali ia merenggangkan otot-ototnya.

     Tangannya meraih hpnya yang berada di atas laci sebelah kasur. Dibukanya lockscreen hp itu. Ada beberapa sms masuk. Dari Nando dan Rakha.

2 message from Kak Nando.
1 message from Rakha.

- From Kak Nando : Arin, kamu udah pulang?

- From Kak Nando : Gimana keadaan kamu? Udah enakkan? Nanti aku ke rumah ya?

- From Rakha Kutub : lo udah enakan belum?

- To Kak Nando : Aku baru pulang kak. Iya udah gapapa kok. Kamu ke rumah jam berapa?

Sent.

- To Rakha Kutub : udah enakan gue, btw makasih ya lo udah nolongin gue tadi

Sent.

Tak lama kemudian, balasan dari mereka masuk bersamaan.

- From Kak Nando : bagus deh.
Kamu istirahat aja dulu nanti aku ke rumah kamu jam 7 malem

"Nanti bakal gue tanyaain kronologi versi kak Nando, dan kenapa dia sampe segitunya sama Rakha. Gue harap gue bisa dapet jawaban yang gue mau" ucapnya seraya menekan tombol sent.

- From Rakha Kutub : lain kali kalo gue kasih tau, lo jangan ngeyel lagi bego. Istirahat lo, awas kalo lo ngeyel lagi

Tersenyum. Arin tersenyum melihat balasan Rakha. Arin tau sebenarnya Rakha care padanya, hanya saja bahasa Rakha yang terlihat sedikit gengsi.

- To Rakha Kutub : hhh iya kutub gue tau

Sent.

"Ya mungkin kali ini gue tanya Kak Nando dulu, lain kali baru tanya si Rakha" Arin lalu menuju ke kamar mandi karena air yang di siapkan Mbok Sinah sudah siap.

♪♪♪

     Arin dan Aldy sedang menonton salah satu acara Sitkom di salah satu stasiun tv. Sambil nyemil keripik kentang mereka tertawa bersama sama melihat tingkah konyol dari salah satu komedian yang bermain di dalamnya.

"Gila tuh orang mukanya datar banget. Siapa Rin namanya?" tawa Aldy pecah.

"Iya parah datar banget,kalo ga salah namanya Dodit deh" jawab Arin masih terus tertawa.

"Njir ada orang kaya dia" kata Aldy.

"Lah itu buktinya ada" sahut Arin lalu memasukkan keripik kentang ke dalam mulutnya.

"Mbak, ada pacarnya ditungguin di depan" ucapan Mbok Sinah membelah percakapan diantara keduanya.

     Arin tak menoleh ke arah Aldy. Ia bisa memastikan Aldy sedang menyeringai nakal saat ini. Arin berdiri dari duduknya dan menghampiri mbok Sinah.

"Nggak usah mbuntutin gue kak" kesal Arin saat merasakan Aldy mengikutinya dari belakang.

"Oh jadi gitu. Pingin berduaan ya? Ah bagaimana hati abangmu ini melihatnya" Aldy mulai memasang wajah sok memelasnya.

    Arin mendengus pelan,"serah lo deh kak, nyerah gue" katanya.

    Ia berjalan menuju ruang tamu. Dapat ia lihat Nando sedang duduk di salah satu sofa ruang tamu.

Arinta's StoryUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum