Tiga

7.3K 330 6
                                    

Satu bulan berlalu, ujian sudah berlangsung dengan sangat lancar. Mama dan papa queen juga sudah kembali dari tugasnya. hari ini pengumuman kelulusan.
"Pah, mah, queen ke sekolah dulu ya. Ada acara lulusan. Doain queen lulus dan tanpa ngulang ya. Semoga queen juga ketrima SNMPTN. Aamiin". aku mencium tangan orang tuaku dan mencium pucuk kepala mereka.
"Ngga sarapan dulu queen?"
"nggak ma. Queen udah bawa bekal kok".
"eh queen tunggu. Tadi papa liat foto kamu di laptop. Cantik deh anak papa kalo pake kerudung gitu. Sejak kapan?" papa mulai angkat bicara.
"sejak spongebob warna kuning. Ahahahaa. Coba-coba doang pah. wkwkwk" Jawabku sambil keluar rumah karena sudah ditunggu oleh supir pribadi mama. Mama dan papa hanya terlihat geleng-geleng kepala melihat tingkah gue yang masih kekanak-kanakan.
Tigapuluh menit berlalu. Suasana sekolah udah rame. Papan pengumuman SNMPTN dikerumuni banyak siswa. Gue memilih melihat papan pengumuman kelulusan terlebih dahulu.
"Yes aku lulus. Ya Allah makasih, alhamdulillah". Gue berjalan menuju papan pengumuman SNMPTN. Mata gue mencari dan berharap nama gue tercantum di sana, sambil berkomat kamit memohon agar gue di terima.

-QUEENA NEERA CALISTA - UNIVERSITAS INDONESIA - FAKULTAS KEDOKTERAN

"Alhamdulillah terimakasih ya Allah. Big thanks god". Mata gue berlinang air mata. Gue tersenyum lega. tiba-tiba ada satu bucket mawar di samping kepala gue. Gue menoleh dan melihat satu laki-laki tampan yang mukanya sudah nggak asing lagi di mata gue. Mata half moonnya masih sama seperti sebulan lalu gue temui.
"congratulation dear" ucapnya sambil merentangkan tangannya buat meluk gue.
"thanks bay" ucap gue sambil membalas pelukannya.
"gimana kalo kita makan buat ngerayain ini?"
"of course, why not?" gue dan bayu berjalan beriringan, seperti biasa bayu membukakan pintu mobil buat gue.
"silahkan bu dokter". Bayu tersenyum sangat sempurna. Gue membalas senyumannya. Seperti biasa, kita makan di cafe ersys (baca ersays). Setelah sampe, seorang waiter datang menyajikan menu.
"i want two cups of cappucino ice and two plates of steak, thanks" bayu memesan seperti biasanya. Waiter itu mencatat semua pesanan bayu.
"okay, soon". Jawab waiter itu
Tak lama datang semua pesanan bayu. Oh salah, bukan bayu. Tapi gue dan bayu. Gue sibuk mengotak ngatik ponsel untuk mengirimkan pesan singkat buat mama dan papa bahwa gue lulus dan diterima SNMPTN. Tak butuh waktu lama untuk mama bales pesan singkat gue. Mama hanya menjawab 'alhamdulillah', dicuekin mama kalo lagi SMSan gini mah udah biasa, bener deh udah biasa banget, suerrr.
"kamu kemana aja sebulan ini? Semua medsos dinonaktifin, aku terlfon rumah, yang angkat bi Ira terus".
"ya nggapapa dong, anggep aja kamu lagi pedekate sama bi Ira" jawab gue sambil tersenyum
"aku ini khawatir yang sama kamu, takut kamu ada apa-apa dan aku gabisa ada di samping kamu"
"oh don't think it anymore. Aku ngga papa, like you see rightnow"
"luvna, let's see"
"luvyu"
Bayu tiba-tiba berdiri dan berjalan menuju mini studio di cafe ini, dia sedikit berbisik pada waiter, entah apa yang akan dia lakukan. Dia semakin mendekat ke arah mini studio itu dan mengambil sebuah gitar akustik. Dia berdehem beberapa kali dan terlihat benar-benar mengatur nafasnya.
"this song special for someone there". Semua mata tertuju pada gue yang sedang menggenggam bunga yang tadi bayu berikan di sekolah. Gue tersenyum manis. Menunggu lanjutan dari apa yang akan bayu lakukan, dia memetik senar gitarnya dengan sangat tepat. Tanpa melihat ke arah gitar dia mulai memainkan senar yang dipetik dengan jemarinya.

🎵Jujur saja ku tak mampu, hilangkan wajahmu di hatiku
Meski malah mengganggu, hilangkan senyummu di mataku
Ku sadari aku cinta padamu
Meski ku bukan yang pertama di hatimu
Tapi cintaku yang terbaik untukmu
Meski ku bukan bintang di langit, tapi cintaku yang terbaik
Jujur saja ku tak mampu, tuk pergi menjauh darimu
Meski hatiku ragu, kau tak di sampingku setiap waktu
Ku sadari aku cinta padamu
Meski ku bukan yang pertama di hatimu
Tapi cintaku terbaik untukmu
Meski ku bukan bintang di langit
Tapi cintaku yang terbaik...

Senja yang BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang