Tiga Belas: Jemputan

5.2K 267 2
                                    

"queen?". Ashraf memanggil queen sambil mengetuk pintu rumah kontrakan queen. Rida langsung membuka pintunya.

"Eh kamu raf. queen mah kuliah raf"

"Kuliah?"

"masuk dulu aja yuk. Ntarlagi queen pasti pulang".

"Aku susulin aja deh. Dia naik angkot lagi rid?".

"Yaiya emang mau naik apa lagi raf. Mau berkuda?"

"Bisa aja kamu rid. kali aja dia naik karpet terbangnya si Aladin. Udah ah aku susulin queen ajadeh ntar aku mampir lagi. Thanks ya".

"Oke".

Mobil BMW silver ashraf sudah melesat menuju kampus queen. Selama perjalanan ashraf memasang senyum yang tak henti-hentinya. Siapa lagi yang dia fikirkan kalau bukan pujaan hatinya, Queena Neera Calista. Gadis yang sebentar lagi jadi dokter muda.

Nggak terasa mobil ashraf sudah masuk ke pelataran kampus. Dia merapikan pakaiannya, jantungnya berdegup tidak beraturan. Entah baru kali ini Ashraf merasa nervous untuk bertemu seorang perempuan. Padahal sebelum-sebelumnya Ashraf juga sudah pernah beberapa kali memiliki teman dekat, tapi perasaannya tak segugup saat ini. Dia membuka pintu mobilnya. Seluruh pasang mata mahasiswi kampus tertuju pada laki-laki ini. Berjas hitam, kemeja hitam metalic dan celana hitam serta sepatu yang mengkilat, siapa lagi kalau bukan Ashraf Syailendra. Hidungnya yang mancung, badannya yang tinggi dan kulitnya yang putih serta aksen wajah khas bule Jerman yang diturunkan papa Ashraf sangat menunjang penampilannya.

(Mulmed Ashraf

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

(Mulmed Ashraf. Anggap saja pakai sepatu wkwkwk).

Nggak lama, seorang perempuan cantik bergamis tosca dan kerudung tosca muncul dengan teman-temannya. Ashraf menghampiri queen tanpa sepengetahuan queen.

"Hello queen".

"Loh raf, kok di sini?". Jawab queen.

"Ini sapa queen? calon?". Ujar salah satu teman queen.

"Iya calon pembantu di kontrakan".

"Wah mau juga dong satu yang modelnya gini queen".

"Ambil aja".

"Bener nih?".

"E'hem hem". Ashraf berdehem sambil membenarkan posisi jasnya.

"Yaudah queen. Calon laki lo marah kayanya. Kita duluan ya".

"Oke. Hati-hati". Queen masih menatap kepergian teman-temannya. Lalu berbalik dan memandang laki-laki di depannya, queen segera sadar bahwa dia sedang memandang yang bukan mukhrimnya. -astaghfirullah- gumamnya. Queen menundukkan pandangannya kembali.

"Harus ya lo nunduk mulu kalo ktmu gue?".

"Raaaaaf. Akuuu-kamuuu. Don't forget it".

"Oke, well. Kenapa kamu harus nunduk terus? Emang wajah aku kurang ganteng ya?"

Senja yang BerbedaDove le storie prendono vita. Scoprilo ora