sembilan belas: Hal baru

4.6K 240 3
                                    

Mereka berjalan menyusuri jalan kampung menuju desa. Tak sedikit wanita yang berdecak kagum atas penampilan Ashraf saat itu. Mereka telah sampai semenit yang lalu. Adit melangkahkan kakinya menuju tempat wudhu. Ashraf pun mengikuti jejak teman karib barunya itu.

"Dit". Hening, adit tak menjawab.

"Dit". Suasana masih hening. Hanya terdengar gemericik air dari kran tempat adit berwudhu.

"Et dah, lo budek atau kuping lo kesumbat tulang ikan?". Adit menengadahkan tangannya, setelah selesai diusapkannya kedua telapak tangannya itu pada wajahnya.

"Apaan?" Jawab Adit.

"Lo ngapain?".

"Ambil wudhu raf". ashraf terlihat manggut-manggut.

"Ajarin gue dong".

"Ajarin apaan?".

"Ajarin mancing ikan lohan. Ya ajarin wudhu lah oon".

"Kirain.. hahahahah"

"pertama lo baca niat wudhu dulu. Lo ikutin gue ya.
NAWAITUL WUDHUU A LIRAF'IL HADATSIL ASHGHARI FARDHAL LILLAAHI TA'AALAA". Ashraf mengikuti ucapan adit dengan sedikit terbata-bata karena lidahnya benar-benar kaku dalam melisankan bahasa arab yang baru dipelajarinya hari ini.

"Etdah ni orang oon banget. Ya wudhu dari muka dulu, bego. Baru ke kaki. Jangan kaki dulu baru ke muka. Halah". Adit menepuk jidatnya.

"Lah terus gimana?".

Adit mencontohkan gerakan wudhunya sampai selesai. Seusai itu, adit melangkahkan kakinya ke dalam masjid.

"Em dit?".

"Apaan lagi dodol?".

"Lo mau sholat ya?".

"yaiya lah, masa mau mainan mercon. Udah ah lo ngomongnya ntar aja ntar gue bis-".
"Lo perasaan daritadi ngambek mulu. Lagi PMS lo ya?".

"Iya PMS. Pengen Mbunuh Seseorang. Lo.".

"Hahahaha. Anu dit ajarin gue sholat".

"opo? Aku gak krungu ee".

"A-ja-rin-gu-e-sho-lat".

"Buset dah. Kesambet hantu valak lo?".

"Bawel lo ah kaya ibu-ibu PKK".

"Gue ajarin lo pas udah sholat aja ya. Keburu abis waktunya. Lo tunggu di sini dulu".

"Em oke".

Ashraf tampak memandang laki-laki yang tengah menjalankan empat rakaatnya. Ashraf melihat sekeliling masjid. Dia tertarik dengan satu kitab tebal bersampul gold itu. Dibukanya kitab itu, alisnya saling bertautan. Tangannya menggaruk tengkuknya yang sedikitpun tak gatal.

"Lo ngapain?"

"Gue kaga ngerti ini tulisan apaan".

"Bego amat lu. Ya jelas kaga ngarti lah. udaa lo taroh dulu itu. gue ajarin lo sholat dulu".

Adit mengajarkan gerakan sholat dengan sabar pada Ashraf.

"Nah sip, lo tinggal afalin aja doa-doa sholatnya".

"Thanks ya dit". Adit hanya tersenyum.

➖➖➖

"Omong-omong alias by the way nih raf, lo kenapa mulai tadi belajar agama gue?".

"Gue pengen cari jati diri gue dit".

"Tapi ya gue heran, lo kan katolik. Kenapa nama lo Ashraf?".

"Iya, bokap gue yang kasih nama. Bokap gue muslim".

"kalo bokap lo muslim, kenapa lo katolik?".

"nyokap gue katolik. Tapi sih agama gue doang katolik. Sejak lahir, gue dididik secara islam. Gue di adzani pas lahir. Bedanya, gue ga baca syahadat dan ngelakuin hal-hal keagamaan yang vital aja".

"jadi bonyok lo nikah beda agama?"
(Bonyok= BOkap NYOKap)

"Iya dit. Itu makanya gue agak ngeremehin masalah agama gue sama queen. Karena gue pikir gue bakal tetep bisa bareng queen walaupun tuhan kita beda".

"Tapi sayangnya, queen beda dengan wanita lain. agamanya kuat. Lo tau kitab tebel yang lo pegang tadi?" Ashraf menggeleng.

"Namanya Al-Quran. Itu kitab orang islam. Dan queen adalah hafidzah".

"Queen? Hafidzah? hafidzah Kembarannya queen?".

"Alah lu oon bener. Untung aja lo cakep".

"Hahahaha lagian lo ga jelas gitu".

"Hafidzah itu maksudnya perempuan yang menghafalkan alquran. Pertama kali gue ketemu queen, pas ospek Maba dia udah afal 26 juz. Dia tampil di depan semua maba, dan lo tau? Busettt qiroahnya mantepp benerrr".

"Dia hafal alquran setebel itu?".

"dulu cuma 26 juz. Sekarang dia udah tamat".

"Tamat?"

"injeh tamat pak, 30 juz". Adit berbicara dengan nada khas jawanya.

"Lalu?".

"Dia pernah bilang sama Rani kalau pengen punya suami yang juga hafidz. Katanya sih itu nggak wajib, cuma keinginan dia aja".

"Berarti gue kalo mau nikahin queen harus hafal alquran dulu?".

"Ya kalo lo emang serius? kenapa nggak? Queen wanita hebat, untuk naklukin queen harus dengan cara yang luar biasa".

"bantuin gue dit".

"Bantuin apaan?"

"baca alquran".

"kali ini lo kesambet apaan?".

"Gue waras kali dit. Tapigue serius nih, omong-omong".

"Gue bantuin kok. Lo tenang aja".

"when we will start it?"

"Today".

"Why not?"

Keduanya tertawa bersemangat. Hari-hari ashraf geluti dengan hal-hal baru berbau islam di sekelilingnya.

-Aku akan kembali untuk menikahimu, bukan hanya memberikan asa palsu-
janji Ashraf pada dirinya sendiri untuk queen.

➖➖➖

Lain Ashraf lain pula Queen. Setahun berlalu tanpa setitik kabar terang dari Ashraf. Sepertinya Ashraf bersembunyi di ketiak bumi sampai batang hidung bahkan secuil deru nafasnya saja tak dirasakan sedikitpun oleh queen. Queen melipat lagi mukenahnya. Pandangannya masih terpatri pada sajadah di hadapannya.

-kamu kemana aja raf?- batinnya.

"Queen".

"Em iya ma, sebentar". queen menuruni tangga. Kali ini queen sedang berada di Jakarta. Tempat dimana ia dilahirkan, menyulam banyak kenangan, mengalami perpisahan, bahkan sebuah pengkhianatan. Queen tersenyum miris mengingat seluruh rentetan kisah pahitnya di jakarta.

"Ini ada Nak Bayu datang".

please jangan bingung kenapa bayu bisa ada di rumah queen. karena seminggu yang lalu......

🔹🔹🔹🔹🔹

Maafkan kalau ngga sesuai harapan.
Maafin kalo part ini yaelah banget.
Alurnya sedikit berbeda dengan draft.
Nyari konflik biar greget itu rada susah 😂
Kira-kira menurut kalian kenapa bayu bisa ada di rumah queen ya?
Selamat menebak-nebak ria my readers.
jawab di kolom comment, atau chat bisa juga.
1,..k readers. Thankisss yaa😚😘
Tanpa readers setia kaya kalian, ceritaku, semangatku, semuanya bakal hampa.
Vote dan comment jangan lupa.
Follow juga di @yannurromadhana ntar aku follback.
Once again, thankiss for my readers and followers. I love you so much😍😘
Stay reading, selamat membaca😚😚😚

Love,
Hanna♡

Senja yang BerbedaWhere stories live. Discover now