Dua Belas: Sembuh

4.8K 242 2
                                    

Setelah queen selesai makan dan minum tentunya, ashraf kembali membetulkan posisi bantal queen. Sesaat kemudian, queen sudah tertidur. Ashraf yang kelelahan juga ikut tertidur. Jam sudah menunjukkan jam 19.30. Ashraf terbangun dan melihat rida sedang memainkan ponselnya.

"Rid, gue balik dulu ya. Besok pagi gue jemput".

"Ashraff. Akuu-kamuu". Ucap queen dengan mata yang masih terpejam.

"Eh iya anu maksudnya aku pulang dulu. Besok pagi aku jemput". Rida tertawa melihat pola lucu ashraf jika sedang bersama queen.

"Oke raf. Makasih ya". Ashraf mengangguk.

Hari sudah pagi. Rida sudah mulai berkemas mempersiapkan kepulangan queen. infus queen juga sudah dicabut oleh perawat. Senyum queen mengembang karena dia bisa pulang dan melakukan kegiatannya kembali.

"Permisi". Ashraf datang sambil mengetuk pintu kamar inap queen.

"Masuk raf". ujar rida.

"Udah selesai? Oh iya ini mama papaku juga dateng. Mah pah, ini rida. Ini queen". Ujar ashraf memperkenalkan keduanya.

"Assalamualaikum om". Ucap rida sambil mencium punggung tangan orang tua ashraf.

"Waalaikumsalam". Jawab papah Ashraf.

Queen terlihat beranjak turun dari kasurnya untuk menghampiri orang tua ashraf.

"sudah nak, nggak perlu turun. Biar mama aja kesana. Kamu kan belum terlalu sehat betul".

"Maaf tante, iya ini masih kerasa pusingnya".

"Kok tante sih. Panggil mama aja biar akrab".

"Eh iya te. Eh ma maksudnya hehe".

"Cantik ya calon kamu raf. Pinter deh nyarinya".

"maamaaaah". Ujar ashraf sambil merapatkan giginya.

"Ih kenapa. Mama mah mau banget kalo mantunya kaya gini".

"Queen masih kuliah ma. Ngga ada pikiran nikah. Udah deh mama ngaco aja".

"Emang penghasilan kamu di dua rumah sakit itu masih belum cukup? kan biayain kuliah queen bisa dari gaji kamu raf, lebih malah". Queen dan Rida baru tau kalo Ashraf sudah bekerja. Namun hal itu tak lantas membuat Queen dan Rida menyalahgunakan keadaan ini untuk memanfaatkan kebaikan Ashraf.

"Mama. Udah ah. Kalo mama ngomongin itu terus nanti queen stres. Sakit lagi".

"raf, nggak boleh gitu sama tante". ujar queen

"Eh kok tante lagi. Mama" jawab -Anita- mama ashraf.

"Eh iya mama. Duh lupa mulu te maaf. Eh maa. Aduhh" queen terlihat mulai salah tingkah.

"Gapapa queen. Itung-itung latian manggil calon mertua. Iya nggak te?" Ujar rida.

"Nah bener itu".

"Udaah deh ma. Queen ini mau pulang. Cewek kalo udah kumpul rumpi lama banget". Timpal -rizal- papah ashraf.

"Ah papa ganggu aja. Yaudah yuk pulang".

"rid, kamu ke kasir dulu deh bayar rawat inapnya. Uangnya udah ditransfer sama mama kan?".

"Eh nggak perlu". Jawab Ashraf.

"Loh kenapa raf?" tanya queen.

"Udah queen nggak usah. Apaan sih pake ganti segala".

"Udah queen nurut aja sama suami". Timpal Rida.

"Kak ridaaaa"

"Oiya ayo kamu turun dulu, duduk di sini". Kata ashraf sambil menunjuk kursi roda di depannya dan bergerak seolah akan memegang tangan queen.

"Bay, no no". Queen memainkan telunjuknya ke kanan dan ke kiri.

"mah tolongin queen deh turun". Pinta Ashraf pada mamanya.

"Ih kamu aja. Kamu kan calon suaminya".

"iya calon suami boongan. Udah ah bantuin dulu. Aku bukan mukhrimnya queen". Mama ashraf hanya tersenyum dan membantu queen turun untuk duduk di kursi roda. Setelah selesai, ashraf mendorong kursi roda queen sampai di mobil pajero dakar warna putih miliknya. Setelah semuanya masuk dan duduk di posisi masing-masing. Mobil Ashraf segera melenggang pergi. Rumah kontrakan queen dan Rida sudah tampak jelas. Mereka turun dan membantu queen untuk berbaring di kamarnya. Setelah selesai, ashraf dan orang tuanya pamit pulang. Mama Ashraf mengecup kening queen.

"Istirahatlah yang banyak queen". Ucap mama ashraf sambil mengelus kepala queen yang tertutup hijab warna putihnya itu.

"Mata mama kenapa sembab?". Tanya queen.

"Mama melihat kamu seperti mama melihat Shinta, adik Ashraf. Ah mama jadi merindukannya. Sudahlah kamu istirahat dan minum obatnya dengan teratur ya sayang".

"Iya ma". lalu mama Ashraf pergi menuju pintu kamar queen.

"Mah...". Mama ashraf menoleh.

"Anggap saja queen ini Shinta, jangan sungkan untuk bercerita dengan queen ya". ujar queen dengan tersenyum. Mama ashraf mengangguk pasti dan terlihat bahagia.

Perhatian Ashraf tidak berhenti sampai di sini saja. Ashraf terus memberikan perhatian pada queen. Bahkan Ashraf setiap hari pergi ke rumah queen untuk memberikan makanan bergizi pada queen.
Beberapa bulan sudah berlalu, queen sudah masuk semester akhir dan sedang sibuk mengerjakan skripsinya.

"queen?"....

Maaf eak update sedikit duluu.
Ntar hana update yg panjang lagi. Okeh okeh shayyy😂😚

Oh iya semoga kita semua bisa dapet malam lailatul Qadr tahun ini ya bagi readers yg muslim.
Nggak kerasa udah mau lebaran aja. Ekekekeekeke Alhamdulillah😇

Love,
@yannurromadhana (Hanna)♡

Senja yang BerbedaWhere stories live. Discover now