Dua Puluh Tiga : Keputusan

4.7K 247 7
                                    

"Jadi bagaimana jawabanmu queen?".

Ada hening yang sangat lama di situ. semua memasang indra pendengarannya dengan baik. Queen masih bungkam. Matanya terpejam, ia terlihat menarik nafas dalam dan...

"Ehmm, qu-queen...".
Semua mata masih tertuju pada queen.

"Bismillah, queen terima khitbahan bayu".

"Alhamdulillah".

Semua orang berseru syukur pada sang Pencipta.

"Kita akan kembali minggu depan untuk mengkhitbah queen secara resmi"

"Ya lebih cepat lebih baik, mereka kan sudah kenal baik. Tidak perlu lagi ada taaruf. jadi perencanaan nikah bagaimana diomongkan waktu lamaran saja?".

Seluruh keluarga queen mengangguk setuju atas saran orang tua bayu. Setelah jawaban queen tersampaikan, keluarga bayu dijamu makanan yang memang sudah disediakan sebelumnya. Queen dan rida melangkahkan kakinya ke teras rumah.

"Lega dek?"

queen mengangguk.

"Em kak, apa jawabanku salah?"

"yang tau jawabannya hanya hati kecilmu".

Queen tersenyum palsu.

"Apa alasanmu menerima bayu?" Tanya rida.

"karena aku rasa umurku sudah cukup untuk menikah kak. Aku juga sudah bekerja. Lalu apa lagi?"

"itu saja?".

"Ya, itu saja kak".

"Ada satu hal kecil yang mungkin belum kamu sebutkan"

Queen tertunduk.

"Kalau kamu menerima bayu hanya karena ingin melupakan ashraf, itu sah-sah saja. tapi ingat queen, menikah adalah ibadah terlama dalam hidup kita. Kalau sholat bisa kita jalani hanya dalam sepuluh menit saja, tapi menikah? Itu berbeda. Ini sepanjang hidup kita. Jangan memilih orang yang salah sayang".

"maksud kakak, bayu orang yang salah?"

"tanyakan hatimu?"

"Aku hanya tidak ingin berharap pada ketidak pastian kak".

"Kenapa bilang gitu? Memangnya ashraf nggak pasti? Bahkan dia pernah melamarmu waktu itu bukan?"

"Tapi kak aku sam-".

"Beda agama? Itu kan masalahnya?".

Queen mengangguk lemah sambil menyenderkan punggungnya pada senderan kursi.

"Kamu akan segera tau jawabannya".

Tak lama terdengar derap langkah seseorang. Queen dan rida menuju sumber derap langkah tersebut.

"Boleh ikut duduk?"

"Boleh kok bay" jawab rida. Bayu duduk di kursi depan queen.

"Terimakasih". Rida dan queen sama-sama diam, mereka bertatapan penuh tanya.

"Kok diem? Aku nggak lagi jualan obat ini". Sahut bayu.

"Lagian kamu ga jelas ngomong sama sapa". Jawab Rida. Queen hanaya tersenyum singkat.

"Oke, aku ulang". Kemudian bayu melanjutkan kalimatnya "makasih queen, udah mau ngasih kesempatan itu".

"Sama-sama bay". Queen tersenyum.

➖➖➖

Acara pengkhitbahan queen berjalan dengan lancar, tidak ada hambatan yang berarti. Hari pernikahan queen dan Bayu telah ditetapkan. Satu bulan dari acara pengkhitbahan queen hari ini.

Senja yang BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang