Dua Puluh Enam : Sesakkan Dada~

5.5K 264 7
                                    

Kecuali Tika yang mennyumpal mulutnya menggunakan tangannya sendiri dengan mata yang terbelalak dan cairan bening yang mulai jatuh setitik demi setitik.

-jadi bayu sudah akan menikah?-

-queen? Apa dia perempuan yang akan dinikahinya-

-beberapa hari lagi? Bayu akan menikah beberapa hari lagi?-

-dia tidak berbiat mencintaiku barang sedikit? Dia membenci kejadian sadarnya papa dari koma?-

Begitu banyak pertanyaan yang berlalu lalang di otak Tika saat ini, namun nalarnya belum mampu menjawab seluruh kalimat tanyanya itu. Handphone yang dipegangnya jatuh tergeletak begitu saja di lantai.

Bruk!

papah bayu serta bayu segera masuk kembali ke arah kamar inap revan, tika juga langsung mengambil ponselnya.

"Tika?" Ucap bayu

"M mm ma maaf bay". Tika segera bergegas pergi keluar.

"Dia pasti mendengar omongan kamu bay. kejarlah".

"Ah sialan". Umpat bayu.

bayu segera berlari ke arah Tika.

"Tik".

Tika masih enggan menoleh dan memberhentikan langkahnya, yang ada Tika terus melanjutkan langkahnya dengan lebih lebar lagi. Bayu juga melebarkan langkahnya.

"Tika, kamu harus tau alasan aku ngomong gitu apa!". Bayu sedikit berteriak.

Tika berhenti, namun tetap tak menoleh. Bayu juga berhenti, pandangannya fokus pada perempuan bergamis coklat didepannya ini. Tika melanjutkan langkahnya dengan pelan dan duduk di sebuah kursi taman rumah sakit. Bayu mnghampirinya di kursi itu.

"Maaf kalau tadi aku mendengarkan percakapan kalian". ucap Tika.

"yang perlu kamu tau, banyak hal yang harus aku lampaui untuk bisa menikah dengan queen. Dan saat hal itu sudah akan terjadi, aku harus membatalkannya".

"Maafin papa bay. Sungguh, aku nggak tau kalo papa bakal ngomong seperti itu".

"Nggak ada yang salah tik. Aku hanya bingung harus berbuat apa".

"Lupakan saja permintaan papa. Kembalilah ke jogja, temui queen".

"Astaghfirullah, queen!". Ucap bayu sambil menepuk jidatnya.

"Ada apa?".

"Aku permisi dulu Tik".

Bayu berlari ke arah parkiran rumah sakit, ia masuk ke dalam mobil lalu mencari benda persegi panjang berwarna hitam miliknya. Dibukanya notifikasi-notifikasi yang ada.

you have 25 missed calls

You habe 13 message

You have 5 E-mails

serta ada pop up whatsapp dan line di layar bayu. Dibukanya satu perdatu dan semua itu berasal dari sumber yang sama, queen.

"Bodoh! Kenapa aku bisa lupa menghubungi queen". Bayu menghantamkan kepalanya ke kemudi mobilnya.

Dia mencoba menghubungi queen.

Satu kali, belum terjawab.

Dua kali, belum terjawab.

Tiga kali, belum juga terjawab.

Empat kali....

"Assalamualaikum". Ucap queen diseberang telfon.

Senja yang BerbedaWhere stories live. Discover now