Chapter 10. Bring her

80K 3K 54
                                    


  ❗️Harap bijak dalam membaca,
    tidak disarankan bila dibawah 17 tahun ❗️
_____________________________


Meski hari sudah larut, nyatanya mata berwarna abu-abu itu terlihat belum ingin memejamkannya. Ber jam-jam lamanya hanya diam seraya memandangi sang pujaan tidak membuat dirinya bosan bahkan mengantuk sedikitpun

Elthan memghela nafas panjang, berusaha tidak membangunkan Sarah dengan usapan lembut yang sedang ia lakukan saat ini. Walau retina hazelnut itu tak terlihat namun raut wajah sedihnya masih dapat ditebak oleh siapapun dengan mudah. Terbukti beberapa kali dirinya menatap air mata Sarah yang jatuh walau sang pemilik kini tertidur dengan lelap

Catat, pingsan

  " I will not let you go, Sarah. Never"

***

Dia terbangun kala cahaya matahari mulai menusuk di bola matanya dengan tajam. Lalu terdiam saat menyadari bahwa dirinya telanjang dengan sakit yang mendera di sekujur tubuh.

  Airmata yang ia kira sudah kering nyatanya masih ada sehingga keluar begitu saja saat ia hendak pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Disetiap langkahnya wanita ini mengerang kesakitan karena kemaluannya benar-benar terasa sangat sakit.

  Dan tangisnya semakin keras saat pria yang memperkosanya itu secara tiba-tiba menggendong nya tanpa diminta. Sarah menutup mata, muak melihat Elthan yang selalu bersikap egois. Dia masih memejamkan mata dengan suara isakan yang terus keluar sampai Elthan mengusap kedua pipinya beberapa kali.

  " Aku tidak tahu rasanya bercinta bisa sesakit ini. Milikku juga terasa cukup sakit, sama sepertimu"  ujarnya tanpa bisa membedakan mana bercinta dan mana memerkosa.

Jika Sarah bisa meminta, ia ingin agar dirinya lebih baik meninggalkan dunia saja. Ia akan mengucap syukur bila seseorang mau membunuhnya sekarang juga. Sepertinya itu lebih baik dibanding diperlakukan dengan tidak manusiawi seperti semalam

Tidak ada orang yang normal kala dirinya mendapat fisik abuse dan diperkosa secara brutal dan menyakitkan. Nyatanya kini Sarah berusaha menahan hal itu semua demi ibunya. Bila ia tidak memiliki siapapun lagi di dunia, maka dapat dipastikan Sarah akan memukul kepalanya sendiri dengan bantuan dinding marmer hingga gegar otak dan mati

Atau haruskah ia mencoba untuk menenggelamkan dirinya?

Sarah menggelengkan kepala tak ingin berhalusinasi bahwa pria ini setidak nya mau meminta maaf. Lama ia tak mendengar kalimat apapun membuat wanita itu tahu bahwa mustahil seorang Braidsmith akan meminta maaf kepada dirinya yang bukan siapa-siapa, Ia membalikkan tubuhnya dari dalam bathtub hingga menatap dinding marmer, terdiam bahwa idenya untuk membunuh dirinya sendiri masih membayangi fikirannya

Elthan mengerti, wanita ini butuh waktu.

Ia segera mengatur air bathub menjadi hangat dengan sedikit cairan aromatherapy. Sarah terus memejamkan mata sampai telinganya mendengar suara pintu kamar mandi yang sudah ditutup dari luar.

" Bersihkan dirimu. Jangan berani melakukan apapun yang dapat menyakitimu atau aku yang akan membunuh ibumu, dengar Sarah?"

Tangisan Sarah meledak begitu ibunya kembali di jadikan kartu As oleh pria brengsek di belakangnya. Sarah menarik rambutnya dengan kasar begitu Elthan telah meninggalkannya di dalam kamar mandi sendirian. Kepalanya menggeleng ketika suara ancaman itu kini menghantui fikirannya yang sedang kalut

Bound By The DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang